VIVAnews - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta Kementerian Agama yang sekarang dipimpin oleh Suryadharma Ali terjun langsung menyelesaikan pengusiran penganut Syiah yang mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Sampang, Madura. Menurut Din, sebagai bagian dari pemerintah, Kementerian Agama, tidak boleh lepas tangan.

"Kementerian Agama itu tugasnya. Jangan hanya mengurus yang ada uangnya saja, seperti haji dan zakat," kata Din saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin 24 Juni 2013.

Din menilai pengusiran warga Syi'ah Sampang dari tanah kelahiran itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dia menegaskan insiden semacam itu tidak boleh terjadi di negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila. "Kalau terjadi, itu akan jadi preseden buruk," ujarnya.

Din menjelaskan dirinya bukan bermaksud mendukung atau menyetujui ajaran Syi'ah. Namun hal ini lebih kepada prinsip kemanusiaan dan kebangsaan. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah pusat, dan juga daerah untuk mencari jalan keluar.

"Kalau ada pelanggaran hukum tindak secara hukum. Kalau ada pelanggaran etika sosial, selesaikan berdasarkan prinsip-prinsip norma sosial. Saya mendorong relokasi itu ditinjau ulang. Justru yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah Jatim, dan pusat agar dilakukan rekonsiliasi," ujarnya.

Penganut Syiah di Sampang yang mengungsi dari kampungnya ke GOR Sampang beberapa hari lalu diusir dari GOR tersebut namun tak diperbolehkan kembali ke kampungnya. Mereka terusir setelah ada bentrok berdarah dengan kelompok masyarakat yang menganggap ajaran mereka tak sesuai Islam. (umi)

sumber

Saya setuju sama Pak Din bukan berarti saya muhamadiyah
Saya membela hak2 penganut syiah bukan karena saya syiah atau percaya syiah itu bagian dari Islam.

Quote:

janganlah kebencian orang kepadamu membuat kamu berlaku tidak adil.