- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jika Tak Ada Perubahan, Mahasiswa Ancam Lengserkan Gubernur Aceh
TS
putroephang
Jika Tak Ada Perubahan, Mahasiswa Ancam Lengserkan Gubernur Aceh
BANDA ACEH - Sejumlah mahasiswa yang mangatasnamakan Gerakan Aktivis Mahasiswa Aceh menilai kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Zaini Abdullah-Muzakir Manaf selama setahun memimpin Aceh, belum membawa perubahan apapun, serta tidak adanya program yang menyentuh masyarakat. Jika tidak ada perubahan yang dilakukan satu tahun mendatang, para mahasiswa tersebut mengancam akan melengserkan rezim Zaini-Muzakir.
"Kami akan terus mengevaluasi kinerja pemerintahan ZIKIR, apabila tahun depan tidak adanya perubahan yang dilakukan, kami siap mengumpulkan massa yang lebih besar lagi dan melengserkan rezim Zaini - Muzakir," kata Koordinator Aksi Muchlisa dari Universitas Muhammadiyah (Ummuha) Aceh, Senin (24/6) pagi, saat melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor Gubernur Aceh.
Selama setahun kepeminpinan Zaini-Muzakir, Muchlisa menjelaskan, Pemerintah Aceh hanya sibuk untuk kepentingan kelompoknya sendiri, tanpa mengutamakan kemaslahatan masyarakat umum.
"Hal itu bisa dilihat yang dilakukan pemerintah dalam kurun satu tahun terakhir, yang hanya mengurusi persoalan lambang dan Bendera Aceh. Pemerintah terlalu sibuk membuat program yang tidak penting lainnya seperti Lembaga Wali Nanggroe, yang senyata tidak menghasilkan apa - apa untuk masyarakat," ujar Muchlisa.
Selain itu, mereka juga menilai Pemerintah Aceh terlalu lamban dalam merealisasikan anggaran dan sejumlah program yang telah direncanakan. Terlambatnya realisasi anggaran tersebut, kata Muchlisa, menandakan bobroknya kinerja pemerintahan Zikir, sehingga hal itu berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Aceh.
"Pengelolaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) juga belum menyentuh masyarakat. Selama ini sangat banyak permasalahan di Aceh, seperti tingkat kelulusan tertinggi di Indonesia, kemiskinan yang masih merajalela, kesehatan masyarakat dinilai masih relatif buruk, namun tidak ada terlihat pemanfaatan dana Otsus untuk masyarakat dan permasalahan-permaslahan tersebut," imbuhnya.
Selain itu, Muhclisa juga menilai dalam pengangkatan jajaran Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA ), terindikasi adanya kecurangan (KKN), hingga menyebabkan kinerja pemerintah Aceh saat ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
"Janji kampanye Zaini-Muzakir hingga kini belum terealisasi, dan dipenuhi kepada masyarakat Aceh. Ini membuktikan buruknya kinerja pemerintah Aceh dalam satu tahun ini," kata Muchlisa.
Zaini-Muzakir, Muchlisa menambahkan, memiliki empat tahun lagi masa kepemimpinannya untuk melakukan perbaikan, serta realisasi program kerja dan janji kampanyenya kepada masyarakat.
"Zaini-Muzakir saat ini tidak membawa perubahan apapun di Aceh. Harus diakui bahwa pemerintah sebelumnya jauh lebih baik dari sekarang," ujar Muchlisa.(sumber)
Jangan ngomong aja, ntar begitu dikasih duit dah diam,,,
Udah tau ane gimana kerjaan mahasiswa sekarang,,,
"Kami akan terus mengevaluasi kinerja pemerintahan ZIKIR, apabila tahun depan tidak adanya perubahan yang dilakukan, kami siap mengumpulkan massa yang lebih besar lagi dan melengserkan rezim Zaini - Muzakir," kata Koordinator Aksi Muchlisa dari Universitas Muhammadiyah (Ummuha) Aceh, Senin (24/6) pagi, saat melakukan aksi unjukrasa di depan Kantor Gubernur Aceh.
Selama setahun kepeminpinan Zaini-Muzakir, Muchlisa menjelaskan, Pemerintah Aceh hanya sibuk untuk kepentingan kelompoknya sendiri, tanpa mengutamakan kemaslahatan masyarakat umum.
"Hal itu bisa dilihat yang dilakukan pemerintah dalam kurun satu tahun terakhir, yang hanya mengurusi persoalan lambang dan Bendera Aceh. Pemerintah terlalu sibuk membuat program yang tidak penting lainnya seperti Lembaga Wali Nanggroe, yang senyata tidak menghasilkan apa - apa untuk masyarakat," ujar Muchlisa.
Selain itu, mereka juga menilai Pemerintah Aceh terlalu lamban dalam merealisasikan anggaran dan sejumlah program yang telah direncanakan. Terlambatnya realisasi anggaran tersebut, kata Muchlisa, menandakan bobroknya kinerja pemerintahan Zikir, sehingga hal itu berdampak kepada kesejahteraan masyarakat Aceh.
"Pengelolaan Dana Otonomi Khusus (Otsus) juga belum menyentuh masyarakat. Selama ini sangat banyak permasalahan di Aceh, seperti tingkat kelulusan tertinggi di Indonesia, kemiskinan yang masih merajalela, kesehatan masyarakat dinilai masih relatif buruk, namun tidak ada terlihat pemanfaatan dana Otsus untuk masyarakat dan permasalahan-permaslahan tersebut," imbuhnya.
Selain itu, Muhclisa juga menilai dalam pengangkatan jajaran Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA ), terindikasi adanya kecurangan (KKN), hingga menyebabkan kinerja pemerintah Aceh saat ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
"Janji kampanye Zaini-Muzakir hingga kini belum terealisasi, dan dipenuhi kepada masyarakat Aceh. Ini membuktikan buruknya kinerja pemerintah Aceh dalam satu tahun ini," kata Muchlisa.
Zaini-Muzakir, Muchlisa menambahkan, memiliki empat tahun lagi masa kepemimpinannya untuk melakukan perbaikan, serta realisasi program kerja dan janji kampanyenya kepada masyarakat.
"Zaini-Muzakir saat ini tidak membawa perubahan apapun di Aceh. Harus diakui bahwa pemerintah sebelumnya jauh lebih baik dari sekarang," ujar Muchlisa.(sumber)
Jangan ngomong aja, ntar begitu dikasih duit dah diam,,,
Udah tau ane gimana kerjaan mahasiswa sekarang,,,
0
1.4K
15
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan