- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Daily News 24 Juni 2013


TS
andigozali
Daily News 24 Juni 2013
• Kisruh Politik Yunani Kembali Menghantui Euro. Euro anjlok ke posisi terendah 2-minggu versus Dollar AS seiring kembali merebaknya kekacauan politik di Yunani. Democratic Left mengancam akan keluar dari pemerintahan koalisi Yunani pasca pembahasan terkait penutupan perusahaan penyiaran negara mengalami kebuntuan. Pemerintah Yunani pada 11 Juni lalu memutuskan untuk menutup lembaga penyiaran ERT, dan memberhentikan sekitar 2.600 pekerja untuk memenuhi salah satu persyaratan bailout.
• Masalah Likuiditas China Bebani Aussie. Dollar Australia mencatat penurunan mingguan terbesar sejak September 2011 terhadap Greenback pasca Federal Reserve mengisyaratkan akan mulai mengurangi stimulus pada tahun ini. People’s Bank of China pada hari Kamis menyuntikkan 50 milyar Yuan ($8,2 milyar) ke dalam sistem keuangan setelah kekeringan uang tunai mendorong tingkat suku bunga pasar uang ke rekor tertinggi.
• Dollar Mencatat Pekan Terbaik Dalam Setahun. Dolar AS berhasil mencatat kinerja mingguan terbesar dalam hampir setahun terhadap mata uang utama lainnya setelah Federal Reserve membuka peluang untuk mengakhiri kebijakan moneter ultra longgar AS. Pernyataan Ketua Fed Ben Bernanke pada hari Rabu memicu ekspektasi kenaikan suku bunga pada akhir tahun 2014.
• Fed's Bullard: Pengumuman Bernanke ‘Tidak Tepat Waktu’. Presiden Federal Reserve bagian St. Louis James Bullard pada hari Jumat merilis kritik tajam terhadap keputusan Bernanke pekan ini yang mengumumkan rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi bank sentral, menyebut langkah tersebut terlalu dini dan mencemaskan bahwa the Fed mempertaruhkan kredibilitasnya sebagai kekuatan untuk stabilitas harga. "Bullard merasa bahwa keputusan komite untuk membiarkan Bernanke memaparkan rencana untuk mengurangi laju pembelian aset tidak tepat waktu,” menurut pernyataan Fed bagian St. Louis.
• Asia Berupaya Pulih Dari Aksi Jual. Saham-saham Asia beranjak menjauhi level terendah sesi pada hari Jumat, seiring pelemahan Yen dan kenaikan bursa berjangka AS mengimbangi kekhawatiran tentang krisis likuiditas di China dan prospek pengurangan stimulus moneter AS. Nikkei Jepang kembali menapaki area positif untuk kemudian ditutup 1,7% lebih tinggi seiring Dollar-Yen kembali bertengger di atas level 97. Hang Seng ditutup melemah 0,6% setelah sempat tergelincir ke bawah level psikologis 20.000 untuk pertama kalinya dalam 9 bulan. Kospi kembali tergelincir 1,5%, sehari setelah menyentuh level terendah 2013 baru.
• Wall Street Akhiri Penurunan Beruntun. Wall Street ditutup mix pada hari Jumat, dengan ketiga indeks utama mengakhiri penurunan tajam selama 2 hari yang dipicu oleh komentar Gubernur the Fed Ben Bernanke bahwa bank sentral mungkin akan mengurangi pembelian asetnya tahun ini. “The Fed dan kebijakan di negara lain akan terus memicu volatilitas pada pasar dalam waktu dekat ini," menurut strategis pada Wells Fargo Advisors. "Kondisi ekonomi membaik dan outlook perekonomian AS masih cukup cerah… Kami terus menilai koreksi pada bursa saham sebagai kesempatan untuk membeli dan mengakumulasi saham pada sektor musiman setelah harga berada di bawah rata-rata jangka panjang."
• Emas Memulihkan Sebagian Penurunan Hari Kamis Lalu. Emas berhasil pulih untuk diperdagangkan naik hampir 1% pada hari Jumat setelah sempat menyentuh level rendah dalam hampir selama 3 tahun, namun masih menuju penurunan mingguan terbesar dalam hampir selama 2 tahun setelah bank sentral AS mensinyalkan berakhirnya kebijakan moneter yang longgar. Emas rebound seiring bursa saham global, obligasi, dan komoditas stabil pada hari Jumat, sehari setelah aksi jual yang dipicu oleh rencana the Fed untuk mengurangi program quantitative easing miliknya.
• Minyak Cetak Penurunan Dua Harian Terbesar Sejak Juni 2012. Harga minyak kembali turun untuk kedua harinya pada hari Jumat, seiring rally pada dollar AS dan trader mencemaskan melambatnya tingkat permintaan minyak di China serta AS. "Tanpa quantitative easing dan tingkat permintaan yang kuat dari China, outlook bullish untuk minyak akan menghilang," ucap Phil Flynn, analis energi pada Price Futures Group di Chicago. "Satu-satunya yang tersisa adalah potensi resiko geopolitik atau cuaca, yang nampaknya sedikit mereda untuk saat ini."
• Yahoo Ingin Kembangkan Konten Video. Seiring satu tahun setelah Marissa Mayer menjabat CEO dari Yahoo, ia tetap berpegang teguh pada model periklanan Yahoo yang tradisional dan mengincar lebih banyak program video pada setiap jaur sebagai strategi utama. "Kami sedang mencari berbagai metode untuk meningkatkan jumlah orang yang menonton video kami," ucap Mayer pada Reuters Global Technology Summit hari Kamis lalu. "Jelas bagi saya bahwa usaha video kami adalah sesuatu yang tumbuh dengan banyak. Dan adalah sesuatu yang ingin kami kembangkan lebih lanjut."
• FAA Menunda Keputusan Atas Penggunaan Gadget Di Dalam Pesawat. Panel penasehat Federal Aviation Administration yang sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan larangan untuk penggunaan perangkat teknologi pribadi dalam penerbangan seperti e-readers telah menunda rekomendasi tersebut selama 2 bulan hingga akhir September, menurut FAA pada hari Jumat. "Sesuai permintaan panel penasehat, FAA telah memberikan waktu tambahan selama 2 bulan untuk menyempurnakan penilaian aspek keselamatan. Kami akan menanti tim penasehat untuk menyelesaikan tigasnya sebelum menentukan langkah selanjutnya,” ucap FAA.
By "dewatrading.com
• Masalah Likuiditas China Bebani Aussie. Dollar Australia mencatat penurunan mingguan terbesar sejak September 2011 terhadap Greenback pasca Federal Reserve mengisyaratkan akan mulai mengurangi stimulus pada tahun ini. People’s Bank of China pada hari Kamis menyuntikkan 50 milyar Yuan ($8,2 milyar) ke dalam sistem keuangan setelah kekeringan uang tunai mendorong tingkat suku bunga pasar uang ke rekor tertinggi.
• Dollar Mencatat Pekan Terbaik Dalam Setahun. Dolar AS berhasil mencatat kinerja mingguan terbesar dalam hampir setahun terhadap mata uang utama lainnya setelah Federal Reserve membuka peluang untuk mengakhiri kebijakan moneter ultra longgar AS. Pernyataan Ketua Fed Ben Bernanke pada hari Rabu memicu ekspektasi kenaikan suku bunga pada akhir tahun 2014.
• Fed's Bullard: Pengumuman Bernanke ‘Tidak Tepat Waktu’. Presiden Federal Reserve bagian St. Louis James Bullard pada hari Jumat merilis kritik tajam terhadap keputusan Bernanke pekan ini yang mengumumkan rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi bank sentral, menyebut langkah tersebut terlalu dini dan mencemaskan bahwa the Fed mempertaruhkan kredibilitasnya sebagai kekuatan untuk stabilitas harga. "Bullard merasa bahwa keputusan komite untuk membiarkan Bernanke memaparkan rencana untuk mengurangi laju pembelian aset tidak tepat waktu,” menurut pernyataan Fed bagian St. Louis.
• Asia Berupaya Pulih Dari Aksi Jual. Saham-saham Asia beranjak menjauhi level terendah sesi pada hari Jumat, seiring pelemahan Yen dan kenaikan bursa berjangka AS mengimbangi kekhawatiran tentang krisis likuiditas di China dan prospek pengurangan stimulus moneter AS. Nikkei Jepang kembali menapaki area positif untuk kemudian ditutup 1,7% lebih tinggi seiring Dollar-Yen kembali bertengger di atas level 97. Hang Seng ditutup melemah 0,6% setelah sempat tergelincir ke bawah level psikologis 20.000 untuk pertama kalinya dalam 9 bulan. Kospi kembali tergelincir 1,5%, sehari setelah menyentuh level terendah 2013 baru.
• Wall Street Akhiri Penurunan Beruntun. Wall Street ditutup mix pada hari Jumat, dengan ketiga indeks utama mengakhiri penurunan tajam selama 2 hari yang dipicu oleh komentar Gubernur the Fed Ben Bernanke bahwa bank sentral mungkin akan mengurangi pembelian asetnya tahun ini. “The Fed dan kebijakan di negara lain akan terus memicu volatilitas pada pasar dalam waktu dekat ini," menurut strategis pada Wells Fargo Advisors. "Kondisi ekonomi membaik dan outlook perekonomian AS masih cukup cerah… Kami terus menilai koreksi pada bursa saham sebagai kesempatan untuk membeli dan mengakumulasi saham pada sektor musiman setelah harga berada di bawah rata-rata jangka panjang."
• Emas Memulihkan Sebagian Penurunan Hari Kamis Lalu. Emas berhasil pulih untuk diperdagangkan naik hampir 1% pada hari Jumat setelah sempat menyentuh level rendah dalam hampir selama 3 tahun, namun masih menuju penurunan mingguan terbesar dalam hampir selama 2 tahun setelah bank sentral AS mensinyalkan berakhirnya kebijakan moneter yang longgar. Emas rebound seiring bursa saham global, obligasi, dan komoditas stabil pada hari Jumat, sehari setelah aksi jual yang dipicu oleh rencana the Fed untuk mengurangi program quantitative easing miliknya.
• Minyak Cetak Penurunan Dua Harian Terbesar Sejak Juni 2012. Harga minyak kembali turun untuk kedua harinya pada hari Jumat, seiring rally pada dollar AS dan trader mencemaskan melambatnya tingkat permintaan minyak di China serta AS. "Tanpa quantitative easing dan tingkat permintaan yang kuat dari China, outlook bullish untuk minyak akan menghilang," ucap Phil Flynn, analis energi pada Price Futures Group di Chicago. "Satu-satunya yang tersisa adalah potensi resiko geopolitik atau cuaca, yang nampaknya sedikit mereda untuk saat ini."
• Yahoo Ingin Kembangkan Konten Video. Seiring satu tahun setelah Marissa Mayer menjabat CEO dari Yahoo, ia tetap berpegang teguh pada model periklanan Yahoo yang tradisional dan mengincar lebih banyak program video pada setiap jaur sebagai strategi utama. "Kami sedang mencari berbagai metode untuk meningkatkan jumlah orang yang menonton video kami," ucap Mayer pada Reuters Global Technology Summit hari Kamis lalu. "Jelas bagi saya bahwa usaha video kami adalah sesuatu yang tumbuh dengan banyak. Dan adalah sesuatu yang ingin kami kembangkan lebih lanjut."
• FAA Menunda Keputusan Atas Penggunaan Gadget Di Dalam Pesawat. Panel penasehat Federal Aviation Administration yang sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan larangan untuk penggunaan perangkat teknologi pribadi dalam penerbangan seperti e-readers telah menunda rekomendasi tersebut selama 2 bulan hingga akhir September, menurut FAA pada hari Jumat. "Sesuai permintaan panel penasehat, FAA telah memberikan waktu tambahan selama 2 bulan untuk menyempurnakan penilaian aspek keselamatan. Kami akan menanti tim penasehat untuk menyelesaikan tigasnya sebelum menentukan langkah selanjutnya,” ucap FAA.
By "dewatrading.com
0
761
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan