- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mungkinkah Suporter Anarkistis karena Faktor Ekonomi
TS
errysa.
Mungkinkah Suporter Anarkistis karena Faktor Ekonomi
SALAMHANGAT
GARUDA DIDADAKU
GARUDA DIDADAKU
JAKARTA- Fanatisme berlebihan terhadap tim sepakbola kadang bisa mengarah ke tindakan anarkistis.
Psikolog sosial dari Universitas Airlangga, Surabaya, Ahmad Chusairi, menilai perilaku fanatik suporter sepakbola Indonesia dilatarbelakangi sejumlah faktor. Di antaranya, ekonomi, pendidikan, dan budaya suporter itu sendiri.
“Yang terpenting adalah bagaimana mengedukasi suporter tentang itu. Karena pada prinsipnya fanatisme itu muncul dari kelompok kecil yang kemudian merembet ke kelompok yang lebih besar,” kata Chusairi saat dihubungi okezone, Minggu (23/6/2013) malam.
Kata dia, bukan tidak mungkin aksi anarkistis muncul karena problematika kehidupan yang dialami para suporter. Selain itu, sikap fanatisme itu bisa berasal dari stres. “Sikap mereka mencerminkan ekonomi mereka. Bisa juga karena mereka stres dan melampiaskan ke sepakbola. Jadi ‘obat’, meskipun itu salah,” tuturnya.
Solusi agar tidak ada fanatisme sepakbola berlebihan, jelas dia, harus ada tindakan pencegahan. Selain itu, peran pemimpin dalam suporter bisa dimaksimalkan. Meski fanatisme sepakbola seperti ini sangat sulit dihilangkan.
“Peran pimpinan suporter juga berguna, misalnya diberikan arahan tertentu supaya anak buahnya tidak berbuat kekerasan,” jelas dia.
Seperti diketahui, pada Sabtu 22 Juni 2013, bus tim Persib Bandung diserang sekelompok orang saat akan masuk ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Bus hancur sehingga pihak Persib memutuskan tidak jadi masuk ke SUGBK. Beberapa saat setelah peristiwa ini, suporter Persib Bandung, Bobotoh, melakukan sweeping terhadap kendaraan berpelat B di Kota Bandung, Jawa Barat. Hasilnya, belasan mobil dirusak massa.
Quote:
0
2.1K
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan