Pedagang Bensin Eceran Alih Profesi Jual Kacang Goreng




Sukabumi: Sejak harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar naik, pedagang eceran bensin mengaku masih kesulitan memperolehnya. Beberapa pedagang bensin eceran akhirnya terpaksa alih profesi menjadi penjual kacang goreng.

Abah Dono (68), merupakan kakek penjual bensin eceran di Jalan Surya Kencana, Sukabumi, Jawa Barat. Ia kini beralih profesi menjadi penjual kacang goreng, demi memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Usaha berjualan bensin eceran telah digeluti Abah Dono sejak dua tahun lalu. Namun, sejak harga BBM diumumkan akan naik hingga sekarang, Abah Dono belum bisa kembali berjualan bensin.

Seorang karyawan Abah Dono, setiap hari menunggu kiriman bensin di tempat mereka biasa berjualan bensin eceran. Tapi, kiriman tak pernah kunjung datang.

Biasanya, Abah Dono mampu menjual bensin eceran hingga 150 liter setiap harinya. Ia mengambil keuntungan Rp500 setiap satu liter bensin eceran yang dijualnya.

kini, Abah Dono beralih menjadi penjual kacang goreng yang dikirim ke warung-warung kecil. Meskipun untungnya tidak seberapa, namun mampu mencukupi kebutuhannya dengan sang istri.

Satu rentetan kacang berisi lima bungkus kecil, dijual seharga Rp2.000. Sedangkan bungkus sedang, dijual dengan harga Rp1.000 per bungkus.

Abah Dono berharap, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kembali dapat melayani pembelian menggunakan jeriken. Ia juga berharap, tidak ada lagi kelangkaan BBM setelah harganya dinaikkan. Sehingga ia dapat kembali berjualan bensin eceran.

Ember

Kalo udah naik tapi masih langka juga sih namanya kebangetan