- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Twitter SBY Soal BBM Panen Respon Publik


TS
Aanmedia
Twitter SBY Soal BBM Panen Respon Publik
Jakarta - Twitter Presiden SBY banjir respon dan reaksi dari masyarakat karena menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Implikasi berantainya adalah naiknya harga-harga sembako dan barang lainnya. Media sosial Twiter (dan Facebook) menjadi ajang mengartikulasikan aspirasi bagi presiden, suatu gejala yang sehat dan dinamis.
Istana sudah merespon dan mengantisipasi artikulasi publik melalui Twitter kepada Presiden SBY. Media sosial ini memang amat masif dan efektif.
Anggota Komisi VII DPR, Nur Yasin menyatakan, SBY dan aparat pemerintah harus memastikan serta berperan secara aktif untuk memantau pasca-pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan Jumat (21/6) malam.
SBY dan seluruh menteri dan jajaran pemerintah harus terlibat aktif dalam merespons kenaikan harga BBM. Seperti Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, misalnya, dia harus aktif mengendalikan harga pangan yang nyatanya telah melonjak sebelum kenaikan harga BBM yang disebabkan faktor psikologis ketimbang faktor ekonomi.
"Menteri tidak hanya sekadar sidak yang tidak ada tindaklanjutnya. Harus ada tindak lanjut konkret setelah sidak," tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Selain itu, Kapolri musti mengerahkan seluruh aparaturnya di seluruh tingkatan untuk memantau dan menindak pihak-pihak yang mengambil keuntungan atas kenaikan harga BBM ini. Pastikan bahwa tidak ada sedikitpun celah untuk melakukan penyelewengan di lapangan.
Menjelang pengumuman kenaikan harga BBM, protes para pengguna Twitter kian kencang. Bahkan ada kecenderungan mem-bully dengan mention akun resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Twitter @SBYudhoyono.
Dari pantauan inilah..com, protes para pengguna Twitter kian kencang Jumat, seiring dengan kicauan Presiden SBY yang memastikan segera menaikkan harga BBM bersubsidi.
''Situasi memang mendorong meroketnya harga sembako, sementara korupsi terus merajalela dan tak dibasmi pemerintah secara efektif,'' ungkap seorang pemakai Twitter dan Facebook dalam menyampaikan pandangan kepada istana SBY.
"Namun, yang harus diingat, pemerintah itu dipilih oleh rakyat dan mendapat mandat dari rakyat. Sehingga, dalam menentukan kebijakan, haruslah berinspirasi dari kehendak rakyat," ujar Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Hanura.
Dengan demikian, gelombang protes ke arah SBY dan kabinetnya belum bakal berhenti sampai pemerintah bisa mengendalikan kenaikan harga-harga. Tidak mudah, bukan?.
INILAH
Hidup Twitter
Istana sudah merespon dan mengantisipasi artikulasi publik melalui Twitter kepada Presiden SBY. Media sosial ini memang amat masif dan efektif.
Anggota Komisi VII DPR, Nur Yasin menyatakan, SBY dan aparat pemerintah harus memastikan serta berperan secara aktif untuk memantau pasca-pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diumumkan Jumat (21/6) malam.
SBY dan seluruh menteri dan jajaran pemerintah harus terlibat aktif dalam merespons kenaikan harga BBM. Seperti Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, misalnya, dia harus aktif mengendalikan harga pangan yang nyatanya telah melonjak sebelum kenaikan harga BBM yang disebabkan faktor psikologis ketimbang faktor ekonomi.
"Menteri tidak hanya sekadar sidak yang tidak ada tindaklanjutnya. Harus ada tindak lanjut konkret setelah sidak," tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Selain itu, Kapolri musti mengerahkan seluruh aparaturnya di seluruh tingkatan untuk memantau dan menindak pihak-pihak yang mengambil keuntungan atas kenaikan harga BBM ini. Pastikan bahwa tidak ada sedikitpun celah untuk melakukan penyelewengan di lapangan.
Menjelang pengumuman kenaikan harga BBM, protes para pengguna Twitter kian kencang. Bahkan ada kecenderungan mem-bully dengan mention akun resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Twitter @SBYudhoyono.
Dari pantauan inilah..com, protes para pengguna Twitter kian kencang Jumat, seiring dengan kicauan Presiden SBY yang memastikan segera menaikkan harga BBM bersubsidi.
''Situasi memang mendorong meroketnya harga sembako, sementara korupsi terus merajalela dan tak dibasmi pemerintah secara efektif,'' ungkap seorang pemakai Twitter dan Facebook dalam menyampaikan pandangan kepada istana SBY.
"Namun, yang harus diingat, pemerintah itu dipilih oleh rakyat dan mendapat mandat dari rakyat. Sehingga, dalam menentukan kebijakan, haruslah berinspirasi dari kehendak rakyat," ujar Wiranto, Ketua Umum DPP Partai Hanura.
Dengan demikian, gelombang protes ke arah SBY dan kabinetnya belum bakal berhenti sampai pemerintah bisa mengendalikan kenaikan harga-harga. Tidak mudah, bukan?.
INILAH
Hidup Twitter

0
860
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan