- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
BACA DAN RENUNGKAN = pandangan mereka (vokalis pinggir jalan)


TS
akidimas
BACA DAN RENUNGKAN = pandangan mereka (vokalis pinggir jalan)
maaf gan, ni trit pertama ane 
ane masi newbi ni agan agan sekalian
maklum kebiasaan jadi pembaca gelap
hehehe
tapi yang jelas ini trit gak repost *atas keyakinan ane ndiri*
kali ini ane mau cerita tentang kisah temen ane gan.
emang temen ane rada
, dan ane rada bingung mau temenan ama dia 
tapi dibaliknya ada crita yang bikin ane gan..
bahkan cerita 1 jam bersama mario teguh aja kalah
dari pada ane pembukaan gak slese slese, nih crita dari temen ane dengan sedikit bumbu bumbu dari ane
cekidot gan
gimana gan
ane liat dia begitu termotifator
ketika ane ngerengek gak karuan, minta ini itu ma ortu ane gan
jadi serasa orang begok gan
semoga dengan ini kita kaum yang lebih beruntung bisa belajar gan


ane masi newbi ni agan agan sekalian

maklum kebiasaan jadi pembaca gelap

hehehe
tapi yang jelas ini trit gak repost *atas keyakinan ane ndiri*

kali ini ane mau cerita tentang kisah temen ane gan.

emang temen ane rada


tapi dibaliknya ada crita yang bikin ane gan..
bahkan cerita 1 jam bersama mario teguh aja kalah

dari pada ane pembukaan gak slese slese, nih crita dari temen ane dengan sedikit bumbu bumbu dari ane

cekidot gan

Quote:
========================================================
jalan di trotoar, dengan memanggul gitar yang sudah usang. mencari halte untuk beristirahat sejenak, dan berteduh di siang terik. berpakaian kaos putih yang sudah mulai berwarna coklat, dan jean biru yang sudah memiliki banyak lubang. entah sejak kapan aku sudah tidak berganti pakaian, dan sejak kapan celana ini bisa berlubang. sungguh sama sekali tidak bisa dikatakan sebagai terlihat rapi. tapi untuk saat ini, kedua pakaian ini sudah membantuku untuk sekedar lari dari terik matahari.
selama aku mencari tempat untuk istirahat, aku menoleh ke arah restoran mewah. melihat sesosok wanita cantik berambut panjang, berkulit sawo matang, dan berpakaian manis dengan rok panjang dan kemeja putih. dia sedang duduk dengan pria tampan, berambut pendek dan berpakaian rapi. sungguh sepadan dan harmonis, jika aku melihatnya. menikmati hidangan hidangan mewah, yang dari rupanya terlihat sangat mahal. terlihat canda tawa diwajahnya. betapa bahagia lelaki tersebut. sangat kaya, tampan, dan dapat di samping wanita yang beruntung. tidak seperti aku.
sebelum meneruskan langkahku, aku mampir sejenak di toko kecil dekat restoran itu. toko usang yang bermodal gerobak berwarna biru. membeli sebotol minuman mineral, untuk melapas dahaga. seharian ini aku gunakan untuk sedikit mengais rejeki. menjadi vokalis, sekaligus memainkan alat musik tua ini. mengumpulkan receh demi receh uang yang aku tampung. aku sedikit berputar di sekitar komplek orang orang yang lebih bisa berkarya di bidangnya. orang orang sukses yang berhasil mengembangkan bakatnya. tidak seperti aku, seseorang yang sering di anggap sampah masyarakat.
apakah aku ingin seperti ini? tidak, aku tidak ingin. apakah ini cita citaku? bukan, ini bukan cita citaku. tapi kenapa kamu melakukannya? hmm, itulah yang harus aku pikirkan secara panjang kali lebar. ini mungkin kesalahanku sejak dulu. aku tidak bisa menerima pendapat orang yang lebih tua dan berpengalaman daripada aku. aku terlaluh frontal dalam memilih masa depan. tapi bukan hanya itu, ini bukan sekedar kesalahanku. tuhan terlalu jahat. dia memberikanku tempat kelahiran yang terlalu tidak cocok untukku. aku terjebak dalam keluarga yang kurang mampu mengembangkan bakatku. kenapa aku terjebak dalam takdir buatanmu tuhan? apa salahku hingga kau memberikan kehidupan seperti ini? apa salahku jika aku ingin memilih masa depanku?
aku bayar ibu ibu penjual dengan 20 keping uang ratusan dari hasilku bernyanyi. membuka tutup botol, dan meneguk air mineral di dalamnya. setengah botol aku teguk, terdengar suara ricuh di dekatku. terlihat seorang wanita cantik dan 2 orang tampan di dekat mobil yang terpakir di dekatku. tak sengaja aku mendengarkan sekilas teriakan dari seorang pria tersebut "jadi semua ini tentang uang? tak bisa kau memberiku hatimu tanpa uang? jadi kesetiaanmu hanya terukur oleh uang?". setelah tersamar suara itu, aku toleh wajahku ke arah mobil hitam elegan yang terlihat mahal. terlihat seorang pria membanting pintu mobilnya, dan wanita yang pergi dengan lelaki lain. hmm, sekali lagi dunia ini menjadi panggung sandiwara, semua telah diproduseri oleh uang! dan akhirnya aku pun memulai berjalan lagi dan aku siap mencari tempat persinggahanku lagi.
apa enaknya menjadi seniman pinggir jalan ini? ini karena aku dulu tidak bisa memilih masa depan yang lebih cerah. lebih memilih egois, dan membangkang dari aturan aturan. menginginkan kebebasan, dan memilih cita cita yang tak bisa aku sentuh sedikitpun. terlalu berangan terlalu tinggi, dan ini sudah aku rasakan betapa sakitnya jatuh. kenapa tuhan tidak bisa memberikanku sedikit kesempatan? aku sudah lelah, bernyanyi tanpa dihargai. sudah lelah hanya diusir orang orang yang bahkan tak mau mendengarkan hasil karyaku. aku hanya seorang pecundang.
saat ini aku duduk dan istirahat sejenak. ya, halte beratap biru sudah aku temukan. aku putar gitar yang berada di belakangku dan aku arahkan ke pangkuanku. kenapa hasil karyaku tidak bisa dihargai? mungkin karena terdapat i pod membungkang telinga mereka. hingga mereka sudah tidak membutuhkan lagi hiburan hiburan kuno seperti aku. aku iri melihat mereka memakai telefon genggam, memakai baju yang sangat modis, dan berseragam kantor yang terlihat mahal. hal hal seperti itu tidak pernah aku dapatkan. aku iri atas takdir yang tuhan berikan kepada mereka semua. kenapa tuhan terlalu pilih kasih untuk mendapatkan kebaikannya.
gitar yang mau kumainkan, terdengar sedikit fals. berdiam sejenak, dan berusaha menyetel gitar kembali agar merdu. tak sengaja sekali lagi memandang kesibukan orang orang yang sedang kesana kemari. sibuk mengangkat telefon genggam mereka, berusaha mencari kendaraan kendaraan umum untuk di tunggangi, marah marah karena bajunya sudah dikotori oleh orang lain, dan ada yang sibuk mencari angkutan umum dengan wajah gelisah. seperti robot yang diperintahkan oleh rutinitas. tak ada kesempatan sedikitpun untuk melirik bunga yang sudah mengembang.
kenapa orang orang yang sudah kaya sibuk mencari uang, tanpa bisa menikmatinya? kenapa sangat tidak bisa menjaga silaturahmi, karena salah satu pakaian yang sudah menggunung di rumahnya kotor? apa mereka semua merasa tidak puas? ataukah mereka semua 'serakah'? hmm, apakah itu orang orang yang aku kagumi? tiba tiba aku jadi merasa bahwa tuhan itu memang sangat adil.
"Walaupun memang aku tidak diberikan harta yang lebih,
paling tidak aku diberikan waktu untuk menikmati suara merdu gitar tuaku.
Walaupun memang aku tidak diberikan nikmat lebih,
paling tidak aku diberikan rasa syukur lebih oleh tuhan.
Tuhan memang sangat adil."
suara gitar pun sudah merdu, dan jauh dari kata fals. tersenyum kembali wajahku saat melihat bus kota akan datang ke arahku. paling tidak aku sekarang memiliki tujuan hidup yang lebih dari bermimpi. sekarang adalah waktu mencari uang untuk istri dan anakku di rumah. dan setelah itu impianku adalah membesarkan anakku, agar dia bisa menggapai cita citaku. aku sangat mencintai pekerjaanku sebagai vokalis pinggir jalan. paling tidak, walau sedikit uang yang aku dapat adalah halal. tak ku ijinkan nutrisi haram mengalir di darah anakku.
"Walaupun hanya sekedar menyanyi di trotoar atau di atas bus,
paling tidak aku bisa berkarya dengan bebas tanpa ada sedikitpun yang mendikteku.
Aku bersyukur, tuhan masih memberikanku kelebihan untuk mencari uang dengan halal."
========================================================
pandangan mereka (vokalis pinggir jalan.)
jalan di trotoar, dengan memanggul gitar yang sudah usang. mencari halte untuk beristirahat sejenak, dan berteduh di siang terik. berpakaian kaos putih yang sudah mulai berwarna coklat, dan jean biru yang sudah memiliki banyak lubang. entah sejak kapan aku sudah tidak berganti pakaian, dan sejak kapan celana ini bisa berlubang. sungguh sama sekali tidak bisa dikatakan sebagai terlihat rapi. tapi untuk saat ini, kedua pakaian ini sudah membantuku untuk sekedar lari dari terik matahari.
selama aku mencari tempat untuk istirahat, aku menoleh ke arah restoran mewah. melihat sesosok wanita cantik berambut panjang, berkulit sawo matang, dan berpakaian manis dengan rok panjang dan kemeja putih. dia sedang duduk dengan pria tampan, berambut pendek dan berpakaian rapi. sungguh sepadan dan harmonis, jika aku melihatnya. menikmati hidangan hidangan mewah, yang dari rupanya terlihat sangat mahal. terlihat canda tawa diwajahnya. betapa bahagia lelaki tersebut. sangat kaya, tampan, dan dapat di samping wanita yang beruntung. tidak seperti aku.
sebelum meneruskan langkahku, aku mampir sejenak di toko kecil dekat restoran itu. toko usang yang bermodal gerobak berwarna biru. membeli sebotol minuman mineral, untuk melapas dahaga. seharian ini aku gunakan untuk sedikit mengais rejeki. menjadi vokalis, sekaligus memainkan alat musik tua ini. mengumpulkan receh demi receh uang yang aku tampung. aku sedikit berputar di sekitar komplek orang orang yang lebih bisa berkarya di bidangnya. orang orang sukses yang berhasil mengembangkan bakatnya. tidak seperti aku, seseorang yang sering di anggap sampah masyarakat.
apakah aku ingin seperti ini? tidak, aku tidak ingin. apakah ini cita citaku? bukan, ini bukan cita citaku. tapi kenapa kamu melakukannya? hmm, itulah yang harus aku pikirkan secara panjang kali lebar. ini mungkin kesalahanku sejak dulu. aku tidak bisa menerima pendapat orang yang lebih tua dan berpengalaman daripada aku. aku terlaluh frontal dalam memilih masa depan. tapi bukan hanya itu, ini bukan sekedar kesalahanku. tuhan terlalu jahat. dia memberikanku tempat kelahiran yang terlalu tidak cocok untukku. aku terjebak dalam keluarga yang kurang mampu mengembangkan bakatku. kenapa aku terjebak dalam takdir buatanmu tuhan? apa salahku hingga kau memberikan kehidupan seperti ini? apa salahku jika aku ingin memilih masa depanku?
aku bayar ibu ibu penjual dengan 20 keping uang ratusan dari hasilku bernyanyi. membuka tutup botol, dan meneguk air mineral di dalamnya. setengah botol aku teguk, terdengar suara ricuh di dekatku. terlihat seorang wanita cantik dan 2 orang tampan di dekat mobil yang terpakir di dekatku. tak sengaja aku mendengarkan sekilas teriakan dari seorang pria tersebut "jadi semua ini tentang uang? tak bisa kau memberiku hatimu tanpa uang? jadi kesetiaanmu hanya terukur oleh uang?". setelah tersamar suara itu, aku toleh wajahku ke arah mobil hitam elegan yang terlihat mahal. terlihat seorang pria membanting pintu mobilnya, dan wanita yang pergi dengan lelaki lain. hmm, sekali lagi dunia ini menjadi panggung sandiwara, semua telah diproduseri oleh uang! dan akhirnya aku pun memulai berjalan lagi dan aku siap mencari tempat persinggahanku lagi.
apa enaknya menjadi seniman pinggir jalan ini? ini karena aku dulu tidak bisa memilih masa depan yang lebih cerah. lebih memilih egois, dan membangkang dari aturan aturan. menginginkan kebebasan, dan memilih cita cita yang tak bisa aku sentuh sedikitpun. terlalu berangan terlalu tinggi, dan ini sudah aku rasakan betapa sakitnya jatuh. kenapa tuhan tidak bisa memberikanku sedikit kesempatan? aku sudah lelah, bernyanyi tanpa dihargai. sudah lelah hanya diusir orang orang yang bahkan tak mau mendengarkan hasil karyaku. aku hanya seorang pecundang.
saat ini aku duduk dan istirahat sejenak. ya, halte beratap biru sudah aku temukan. aku putar gitar yang berada di belakangku dan aku arahkan ke pangkuanku. kenapa hasil karyaku tidak bisa dihargai? mungkin karena terdapat i pod membungkang telinga mereka. hingga mereka sudah tidak membutuhkan lagi hiburan hiburan kuno seperti aku. aku iri melihat mereka memakai telefon genggam, memakai baju yang sangat modis, dan berseragam kantor yang terlihat mahal. hal hal seperti itu tidak pernah aku dapatkan. aku iri atas takdir yang tuhan berikan kepada mereka semua. kenapa tuhan terlalu pilih kasih untuk mendapatkan kebaikannya.
gitar yang mau kumainkan, terdengar sedikit fals. berdiam sejenak, dan berusaha menyetel gitar kembali agar merdu. tak sengaja sekali lagi memandang kesibukan orang orang yang sedang kesana kemari. sibuk mengangkat telefon genggam mereka, berusaha mencari kendaraan kendaraan umum untuk di tunggangi, marah marah karena bajunya sudah dikotori oleh orang lain, dan ada yang sibuk mencari angkutan umum dengan wajah gelisah. seperti robot yang diperintahkan oleh rutinitas. tak ada kesempatan sedikitpun untuk melirik bunga yang sudah mengembang.
kenapa orang orang yang sudah kaya sibuk mencari uang, tanpa bisa menikmatinya? kenapa sangat tidak bisa menjaga silaturahmi, karena salah satu pakaian yang sudah menggunung di rumahnya kotor? apa mereka semua merasa tidak puas? ataukah mereka semua 'serakah'? hmm, apakah itu orang orang yang aku kagumi? tiba tiba aku jadi merasa bahwa tuhan itu memang sangat adil.
"Walaupun memang aku tidak diberikan harta yang lebih,
paling tidak aku diberikan waktu untuk menikmati suara merdu gitar tuaku.
Walaupun memang aku tidak diberikan nikmat lebih,
paling tidak aku diberikan rasa syukur lebih oleh tuhan.
Tuhan memang sangat adil."
suara gitar pun sudah merdu, dan jauh dari kata fals. tersenyum kembali wajahku saat melihat bus kota akan datang ke arahku. paling tidak aku sekarang memiliki tujuan hidup yang lebih dari bermimpi. sekarang adalah waktu mencari uang untuk istri dan anakku di rumah. dan setelah itu impianku adalah membesarkan anakku, agar dia bisa menggapai cita citaku. aku sangat mencintai pekerjaanku sebagai vokalis pinggir jalan. paling tidak, walau sedikit uang yang aku dapat adalah halal. tak ku ijinkan nutrisi haram mengalir di darah anakku.
"Walaupun hanya sekedar menyanyi di trotoar atau di atas bus,
paling tidak aku bisa berkarya dengan bebas tanpa ada sedikitpun yang mendikteku.
Aku bersyukur, tuhan masih memberikanku kelebihan untuk mencari uang dengan halal."
========================================================
gimana gan

ane liat dia begitu termotifator

ketika ane ngerengek gak karuan, minta ini itu ma ortu ane gan

jadi serasa orang begok gan

semoga dengan ini kita kaum yang lebih beruntung bisa belajar gan




Diubah oleh akidimas 22-06-2013 11:40
0
1.8K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan