- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Murdaya Poo sebut PRJ bukan pameran kerak telor, Jokowi marah


TS
bedirisendiri
Murdaya Poo sebut PRJ bukan pameran kerak telor, Jokowi marah
Murdaya Poo sebut PRJ bukan pameran kerak telor, Jokowi marah
Reporter : Nurul Julaikah
Selasa, 11 Juni 2013 11:33:53
Murdaya Poo sebut PRJ bukan pameran kerak telor, Jokowi marah
Figure terkait Joko Widodo Jokowi
Kategori Jakarta Publik
Berita tag terkait 5 Aksi DPRD DKI bela Murdaya Poo soal PRJ Ini alasan Jokowi pakai bahasa Betawi saat pidato
Kerak Telor PRJ 2012. ©2012 Merdeka.com/imam buhori
690
Di sela-sela peresmian acara Jakarta Fair 2013 di JIExpo Kemayoran Senin malam, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tiba-tiba naik pitam. Dia geram saat diminta tanggapan soal pernyataan Komisaris PT JIExpo yang menyebut kegiatan Pekan Raya Jakarta (PRJ) bukanlah pameran kerak telor.
"Karena dia enggak memulai dari awal. Dia ngertinya hanya untung, hanya untung, hanya untung, tahu!" tegas Jokowi dengan muka merah saat mengunjungi penjual kerak telor di pinggiran PRJ Kemayoran Jakarta.
Mantan wali kota Solo ini menjelaskan, dari awal konsep PRJ adalah hiburan rakyat dalam rangka menyambut HUT DKI. Di PRJ, dagangan yang dijual adalah hasil kreatifitas warga atau home industri, bukan barang-barang mewah.
"Mikro-mikro, usaha-usaha rumah tangga seperti ini yang seharusnya diberi ruang. Biar mereka bisa berpesta setahun sekali. Itu yang baru kita rapatkan sekali dua kali. Mateng nanti saya sampaikan," jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Jokowi, kuliner yang disajikan harusnya berbasis budaya, seperti kerak telor dan lainnya panganan lainnya.
"Bayangin-bayangin, saya pingin tunjukin ini. Sepanjang jalan ini, dari ujung jalan sana tadi sampai di depan pintu. Saya sudah tahu semuanya," ucap Jokowi berapi-api.
Jawaban tegas Jokowi itu muncul karena sebelumnya Dirut JIExpo Murdaya Poo mengklaim jika jumlah pedagang kerak telor setiap tahunnya semakin bertambah di PRJ. Hal itu dia katakan usai rapat bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, pada 4 Juni lalu.
"Itu (pedagang) kerak telornya mungkin dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dari tahun yang lalu," kata Murdaya.
Tapi, Murdaya juga menegaskan saat itu, bahwa PRJ bukan hanya ajang pameran kerak telor. Sehingga tetap harus dibatasi. "Di luar ada, di dalam ada, (PRJ) bukan pameran kerak telor," tegasnya.
Selain itu, suami Hartati Murdaya itu pun menyatakan bahwa hampir 50 persen peserta PRJ, merupakan penggiat Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/murda...owi-marah.html
0
2.8K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan