- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Diduga Digampar Cagub Maluku, Karyawan Lion Air Itu Menangis


TS
.P.R.O.
Diduga Digampar Cagub Maluku, Karyawan Lion Air Itu Menangis
Spoiler for Cek dolo gan:
Quote:
Kompas
Quote:
AMBON, KOMPAS.com- Fandi, karyawan Lion Air di bandara internasional Pattimura Ambon yang diduga digampar calon gubernur Maluku Abdullah Vanath, menangis. Fandi digampar di bagian wajahnya, Sabtu (22/6/2013) pagi.
Peristiwa naas tersebut terjadi ketika Vanath yang saat itu hendak berngkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion Air ketinggalan pesawat. Sumber Kompas.com di Bandara Pattimura Ambon yang sempat menyaksikan kejadian itu -yang enggan namanya dipublikasikan- mengatakan, Vanath marah–marah karena ketinggalan pesawat. Fandi yang hendak mengantar Vanath ke pimpinan Lion Air kena amuk. Fandi langsung digampar di bagian wajahnya.
“Saya lihat karena saya berada di situ, korban menangis saat digampar,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Vanath yang sedianya berangkat dengan penerbangan Lion Air, Sabtu pagi tadi, ketinggalan pesawat karena nongkrong di kantin di Bandara tersebut. Saat hendak ke ruang tunggu, ternyata pesawat yang akan ditumpanginya telah take-off.
Karena emosi, Vanath marah–marah dan mencoba menemui pimpinan Lion Air. Saat itulah, petuga Lion Air yang diketahui bernama Fandi lalu mengantar Vanath ke pimpinannya, namun entah mengapa, Fandi lalu digampar di bagian wajahnya. Dalam berita sebelumnya Fandi disebut dipukul.
Tidak terima dengan perlakuan Vanath yang juga Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fandi melaporkannya ke Polsek Bandara. Namun, Kapolsek Bandara AKP Fredy Jamal kepada Kompas.com mengatakan, insiden tersebut hanya salah paham biasa. Dia membantah telah terjadi penganiayaan yang dilakukan Vanath terhadap salah satu petugas Lion Air di Bandara tersebut.
“Tidak ada penganiayaan, ini cuma salah paham saja, tidak ada yang dipukuli, saya dari pagi ada di sana,” kata Fredy.
Menurutnya, salah paham tersebut terjadi saat pengurusan boarding pass, namun tidak ada sama sekali penganiayaan. Saat ini kata Fredy, Abdullah Vanath telah berangkat ke Jakarta dengan pesawat Garuda.
“Tidak ada apa–apa, saya juga sudah laporkan ke pimpinan, kalian (wartawan) juga bisa tanyakan langsung ke sana. Saat ini Pak Vanath sudah ke Jakarta dengan pesawat Garuda,”jelasnya.
Pimpinan Lion Air di Bandara Pattimura, Amal Bin Tahir yang coba dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya tidak mau berkomentar banyak dan hanya berkata, “Sabar dulu lah saat ini dia (Fandi) sedang bersama saya,” kata Tahir singkat.
Sementara Vanath yang coba dikonfirmasi terkait kasus tersebut, belum berhasil dihubungi.
Peristiwa naas tersebut terjadi ketika Vanath yang saat itu hendak berngkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion Air ketinggalan pesawat. Sumber Kompas.com di Bandara Pattimura Ambon yang sempat menyaksikan kejadian itu -yang enggan namanya dipublikasikan- mengatakan, Vanath marah–marah karena ketinggalan pesawat. Fandi yang hendak mengantar Vanath ke pimpinan Lion Air kena amuk. Fandi langsung digampar di bagian wajahnya.
“Saya lihat karena saya berada di situ, korban menangis saat digampar,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Vanath yang sedianya berangkat dengan penerbangan Lion Air, Sabtu pagi tadi, ketinggalan pesawat karena nongkrong di kantin di Bandara tersebut. Saat hendak ke ruang tunggu, ternyata pesawat yang akan ditumpanginya telah take-off.
Karena emosi, Vanath marah–marah dan mencoba menemui pimpinan Lion Air. Saat itulah, petuga Lion Air yang diketahui bernama Fandi lalu mengantar Vanath ke pimpinannya, namun entah mengapa, Fandi lalu digampar di bagian wajahnya. Dalam berita sebelumnya Fandi disebut dipukul.
Tidak terima dengan perlakuan Vanath yang juga Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Fandi melaporkannya ke Polsek Bandara. Namun, Kapolsek Bandara AKP Fredy Jamal kepada Kompas.com mengatakan, insiden tersebut hanya salah paham biasa. Dia membantah telah terjadi penganiayaan yang dilakukan Vanath terhadap salah satu petugas Lion Air di Bandara tersebut.
“Tidak ada penganiayaan, ini cuma salah paham saja, tidak ada yang dipukuli, saya dari pagi ada di sana,” kata Fredy.
Menurutnya, salah paham tersebut terjadi saat pengurusan boarding pass, namun tidak ada sama sekali penganiayaan. Saat ini kata Fredy, Abdullah Vanath telah berangkat ke Jakarta dengan pesawat Garuda.
“Tidak ada apa–apa, saya juga sudah laporkan ke pimpinan, kalian (wartawan) juga bisa tanyakan langsung ke sana. Saat ini Pak Vanath sudah ke Jakarta dengan pesawat Garuda,”jelasnya.
Pimpinan Lion Air di Bandara Pattimura, Amal Bin Tahir yang coba dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya tidak mau berkomentar banyak dan hanya berkata, “Sabar dulu lah saat ini dia (Fandi) sedang bersama saya,” kata Tahir singkat.
Sementara Vanath yang coba dikonfirmasi terkait kasus tersebut, belum berhasil dihubungi.
Tribunnews
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Gara-gara ketinggalan pesawat, satu kandidat gubernur Maluku diduga melakukan pemukulan terhadap karyawan perusahaan penerbangan Lion Air. Namun, Kepolisian Bandara Internasional Pattimura hanya menyebut insiden tersebut sebagai "salah paham".
Seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, calon gubernur itu adalah Abdullah Vanath, yang kini masih menjabat sebagai Bupati Seram Bagian Timur, Maluku. Dugaan aksi pemukulan ini bermula ketika Vanath sedianya berangkat ke Jakarta menumpang pesawat Lion Air, Sabtu (22/6/2013) pagi.
Setiba di Bandara Internasional Pattimura, Vanath tidak langsung menuju ruang tunggu bandara. Dia "mampir" terlebih dahulu ke kantin. Ketika dia akhirnya ke ruang tunggu, pesawat yang seharusnya dia naiki telah lepas landas.
Maka, marah-marahlah Vanath. Dia pun meminta dipertemukan dengan pimpinan Lion Air di bandara tersebut. Seorang petugas Lion Air bernama Fandi mengantarkan Vanath ke pimpinannya.
Tetapi, entah bagaimana ceritanya, dalam perjalanan menemui pimpinan Lion Air, Vanath diduga memukul Fandi pada bagian wajah. Tentu saja Fandi tidak terima dengan perlakuan tersebut. Dia pun melaporkan dugaan pemukulan itu ke Polsek Bandara.
Kapolsek Bandara Pattimura AKP Fredy Jamal membantah ada dugaan pemukulan Fandi oleh Vanath. Dia mengatakan hanya terjadi insiden "salah paham" biasa.
"Tidak ada penganiayaan. Ini cuma salah paham saja, tidak ada yang dipukuli, saya dari pagi ada di sana," tepis Fredy. Dia mengatakan, salah paham terjadi dari saat pengurusan boarding pass Vanath.
Namun, Fredy menegaskan kembali bahwa tak ada penganiayaan. "Tidak ada apa-apa, saya juga sudah laporkan ke pimpinan, kalian (wartawan) juga bisa tanyakan langsung ke sana. Saat ini, Pak Vanath sudah ke Jakarta dengan pesawat Garuda," papar Fredy.
Sementara pimpinan Lion Air di Bandara Pattimura, Amal Bin Tahir, tidak mengangkat telepon genggamnya saat berulang kali dihubungi untuk meminta konfirmasi.
Seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, calon gubernur itu adalah Abdullah Vanath, yang kini masih menjabat sebagai Bupati Seram Bagian Timur, Maluku. Dugaan aksi pemukulan ini bermula ketika Vanath sedianya berangkat ke Jakarta menumpang pesawat Lion Air, Sabtu (22/6/2013) pagi.
Setiba di Bandara Internasional Pattimura, Vanath tidak langsung menuju ruang tunggu bandara. Dia "mampir" terlebih dahulu ke kantin. Ketika dia akhirnya ke ruang tunggu, pesawat yang seharusnya dia naiki telah lepas landas.
Maka, marah-marahlah Vanath. Dia pun meminta dipertemukan dengan pimpinan Lion Air di bandara tersebut. Seorang petugas Lion Air bernama Fandi mengantarkan Vanath ke pimpinannya.
Tetapi, entah bagaimana ceritanya, dalam perjalanan menemui pimpinan Lion Air, Vanath diduga memukul Fandi pada bagian wajah. Tentu saja Fandi tidak terima dengan perlakuan tersebut. Dia pun melaporkan dugaan pemukulan itu ke Polsek Bandara.
Kapolsek Bandara Pattimura AKP Fredy Jamal membantah ada dugaan pemukulan Fandi oleh Vanath. Dia mengatakan hanya terjadi insiden "salah paham" biasa.
"Tidak ada penganiayaan. Ini cuma salah paham saja, tidak ada yang dipukuli, saya dari pagi ada di sana," tepis Fredy. Dia mengatakan, salah paham terjadi dari saat pengurusan boarding pass Vanath.
Namun, Fredy menegaskan kembali bahwa tak ada penganiayaan. "Tidak ada apa-apa, saya juga sudah laporkan ke pimpinan, kalian (wartawan) juga bisa tanyakan langsung ke sana. Saat ini, Pak Vanath sudah ke Jakarta dengan pesawat Garuda," papar Fredy.
Sementara pimpinan Lion Air di Bandara Pattimura, Amal Bin Tahir, tidak mengangkat telepon genggamnya saat berulang kali dihubungi untuk meminta konfirmasi.

SUMBER Kompas
SUMBER Tribunnews
Diubah oleh .P.R.O. 22-06-2013 09:17
0
3.9K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan