BUAT YANG UDAH KIMPOI,PUNYA ANAK WAJIB TAU NIH....
JANGAN SAMPE KETURUNAN KITA JADI GENERASI TAWURAN
Di 29 negara, kekerasan terhadap anak yang dilakukan orang dewasa adalah sebuah perbuatan melanggar hukum. Di 113 negara, sekolah juga dilarang memberikan hukuman dengan memukul.
Meskipun saat ini sudah jarang terjadi, tetap masih ada saja orangtua yang memukul jika anaknya membuat kesal. Padahal tindakan itu sebaiknya dihindari karena bisa berefek buruk pada anak.
Dikutip dari Natural Growth, Dr. Peter Newell, koordinator organisasi End of Punidshment of Children mengatakan, semua orang berhak mendapat perlindungan atas kebebasan fisik mereka, anak-anak termasuk orang yang berhak itu. Selama beberapa tahun terakhir ini pun, cukup banyak psikolog dan sosiolog yang merekomendasikan agar orangtua tidak memukul saat anak melakukan hal yang tidak baik atau mengesalkan.
Berikut ini 8 alasan kenapa Anda sebaiknya tidak memukul anak:
Spoiler for 1:
Memukul anak malah mengajarkan mereka untuk menjadi orang yang suka memukul. Cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang sering dipukul memiliki perilaku agresif dan menyimpang saat mereka remaja dan dewasa.Anak-anak secara alami belajar bagaimana harus bersikap melalui pengamatan dan meniru orangtua mereka. Makanya jika Anda suka memukul, saat dewasa nanti, mereka pun akan menganggap apa yang Anda lakukan itu memang boleh dilakoni.
Spoiler for 2:
Anak-anak berperilaku tidak baik biasanya karena orangtuanya atau orang yang mengasuhnya melupakan kebutuhannya. Kebutuhan itu di antaranya, tidur yang cukup, makanan bernutrisi, udara segar dan kebebasan mengeksperikan diri untuk bereksplorasi.Orangtua terkadang melupakan kebutuhan anak tersebut karena terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Ditambah lagi stres yang melanda membuat orangtua jadi cepat emosi saat anak mulai menunjukkan sikap tidak baiknya.Sangat tidak adil jika akhirnya si anak dipukul hanya karena sikap tidak baiknya yang awalnya sebenarnya adalah kesalahan orangtua.
Spoiler for 3:
Hukuman malah membuat anak tidak belajar bagaimana seharusnya menyelesaikan konflik dengan cara yang efektif dan lebih manusiawi. Anak yang dihukum jadi memendam perasaan marah dan dendam. Anak yang dipukul orangtuanya pun jadi tidak bisa belajar bagaimana menghadapi situasi yang serupa di masa depan.
Spoiler for 4:
Hukuman untuk anak dengan kekerasan bisa mengganggu ikatan antara orangtua dan anak. Ikatan yang kuat seharusnya didasari atas cinta dan saling menghargai.Jika Anda memukul anak, dan si anak kemudian menuruti perkataan Anda, apa yang dilakukannya itu hanya karena dia takut. Sikap itu pun tidak akan bertahan lama karena pada akhirnya anak akan memberontak lagi.
Spoiler for 5:
Anak yang mudah marah dan frustasi tidaklah terbentuk dari dalam dirinya. Kemarahan tersebut sudah terakumulasi sejak lama, sejak orangtuanya mulai memberinya hukuman dengan kekerasan.Hukuman itu memang pada awalnya sukses membuat anak bersikap baik. Namun, saat si anak beranjak remaja dan menjadi dewasa, hukuman itu malah menjadi buah simalakama.
Spoiler for 6:
Anak yang dipukul di bagian sensitifnya, bisa membuat anak mengasosiasikan hal itu antara rasa sakit dan kenikmatan seksual. Pemikiran tersebut akan berdampak buruk, terutama jika anak tidak mendapat banyak perhatian dari orangtuanya, kecuali hanya saat dihukum.Anak yang mengalami hal tersebut akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri. Mereka percaya, mereka tidak layak mendapatkan hal yang lebih baik.
Spoiler for 7:
Hukuman fisik bisa membuat anak menangkap pesan yang salah yaitu 'tindakan itu dibenarkan'. Mereka merasa memukul orang lain yang lebih kecil dari mereka dan kurang memiliki kekuatan, memang boleh.Saat dewasa, anak ini akan tumbuh menjadi orang yang kurang memiliki kasih sayang pada orang lain dan takut pada orang yang lebih kuat dari mereka.
Spoiler for 8:
Berkaca dari orangtuanya yang suka memukul, anak belajar kalau memukul merupakan cara yang bisa dilakukan untuk mengeksperikan perasaan dan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, sungguh memukul anak bukanlah cara yang tepat untuk mendidik mereka atau membuat mereka jadi orang yang lebih baik.
Spoiler for pesan TS:
kalo semua ini bermanfaat tolong di ya agan-agan,jangan lupa
[URL="http://wolipop.detik..com/"]SUMBER[/URL]
Spoiler for SMART KOMENG:
Quote:
Original Posted By m4y_l33►Emang cara spartan bukan jamannya lagi. ^ ^ Tapi saya dibesarin dengan cara spartan. One mistake one hard slap or beaten with belt or rattan stick. Saya bukan pembully, emang agak sedikit tertutup tapi ya positifnya banyak juga ya. At least saya anak yang reasonable dengan mental baja. Bandingkan dengan anak jaman sekarang, menangis keras didepan umum saat orangtuanya tidak memenuhi keinginannya, mengancam orang tuanya, dll dll. Memukul tidak harus keras lho. It's a way to make the kids understand just with a little pain. No pain no gain. Kalau mukulnya berlebihan ya saya gak setuju juga. Saya masih melihat orang tua yang memukul anaknya tapi not with rattan, or belt or slap. Just light slap. Oh ya, mama angkat saya yang mengasuh kedua cucunya pernah bilang begitu. Dia bilang kalau gak begitu mereka tidak akan mengerti kalau mereka salah, dan jangan dikira yang mukul gak sakit hatinya. Sakit lho but it has to be done. All for goodness. Kay? Sorry kalau saya KURANG setuju dengan artikel ini. A little pain is STILL needed.
Quote:
Original Posted By willsand►ane juga lagi berusaha jadi ortu yg baik gan.. niat ane nanti ane mau didik anak dgn kata2 aja tanpa kekerasan.. krn ane sendiri dulu ngalamin sendiri hukuman dgn kekerasan di waktu kecil dan itu sangat2 berdampak negatif terhadap perkembangan psikologi anak..
Quote:
Original Posted By 3150740►uu no 23/2002 tentang perlindungan anak
uu no 23/2004 tentang pkdrt
Spoiler for YG PUNYA PENGALAMAN:
Quote:
Original Posted By soeneo►ga pernah sekalipun ortu ane dulu mukul ane, pdhl ane badung sering bikin mslh. Tp mreka tegas sm aturan, ane nakal, tipi mati jam 6 sore, ane brantem, ga dikasih jajan seminggu
mslh pukul2an bokap malah bilang, cuma laki2 pengecut yang tega mukul perempuan.
Sampe skr ane makin respect & sayang org tua ane.