Gan, Setiap tahun, diadakan pemilihan abang none jakarta yang berfungsi untuk menjadi duta muda mudi yang mempromosikan budaya dan pariwisata baik di level nasional maupun internasional.
nah, ane penasaran cari2 asal mula ini pemilihan yang katanya pemilihan duta/pageant tertua di Indonesia. Nah, kebetulan ane dapet nih informasinya.
Quote:
Ide diselenggarakan pemilihan abang none jakarta (belum ada abang) adalah dalam rangka mencari spesifikasi tentang kota Jakarta yang pada waktu itu mencari identitas dirinya.
Pemilihan None Jakarta untuk pertama kalinya diprakarsai oleh Bapak H.Usmar Ismailbekerjasama dengan badan Pengembangan pariwisata DKI Jakarta (BAPPARDA DKI Jakarta).
Pemilihan None Jakarta merupakan upaya pelestarian budaya bangsa,khususnya daerag Jakarta yang memiliki Budaya Betawi. Penyelenggaraanya bersamaan dengan malam puncak HUT Jakarta. Dimana acaranya dipusatkan disepanjang Jalan M.H Thamrin yang dikenal pada waktu itu sebagai acara "Dancing On The Street". Pemilihannya sendiri di "Miraca Sky Club, lantai teratas Gedung Sarinah jakarta. Disanalah lahir none Jakarta pertama tahun 1966, None Reziani Malik.
Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah DKI jakarta dalam hal ini BAPPARDA DKI Jakarta sebagai penyelenggara penuh Abang None Jakarta memerlukan seorang Abang jakarta sebagai pendamping None Jakarta. Tepatnya pada tahun 1971 terpilih Hamid Alwi sebagai Abang Jakarta pertama.
Selanjutnya Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu, Bapak H.Ali Sadikin meminta kepada Bapak H.Wim Bahar Tomasoa dari BAPPARDA DKI Jakarta untuk memasyarakatkan Pemilihan Abang & None Jakarta mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan sampai pada tingkat Kotamadya untuk mempakemkan Busana Resmi Abang dan None Jakarta yang bisa kita Saksikan seperti sekarang ini. Mulai dari tata rias rambut nonenya sampai segala perlengkapan baju resmi Abang dan None Jakarta, bekerjasama dengan para tokoh masyarakat betawi dan DPRD Jakarta.
Para pemenang Abang dan None tingkat Kotamadya terpilih nantinya dikirim ke tingkat provinsi sebagai finalis untuk memperebutkan gelar "Abang & None Jakarta", maka pada tahun 1974 terpilih pertama kali Abang dari wilayah Jakarta Pusat dan None dari wilayah Jakarta Barat.
Di samping pemilihan abang dan none Jakarta, juga diselenggarakan ajang pemilihan ratu kecantikan, untuk menghilangkan konotasi nama yang sama dengan None Jakarta, penyebutan nama "Miss jakarta" diganti dengan sebutan "Putri Jakarta" untuk ajang tersebut.
Perkembangan selanjutnya pemilihan ratu-ratuan sempat dilarang, namun kemudian Abang & None jakarta berfungsi ganda sebagai "pendamping gubernur" dalam acara resmi protokoler juga berfungsi sebagai Duta Wisata dalam rangka mempromosikan Jakarta pada Khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Sumber : Drs Bastian Ibrahim, M.M
Abang Jakarta 1975