Kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah tadi malam semestinya meyadarkan kita akan pentingnya menghemat energi. Saya pribadi berpendapat bahwa harga BBM harus dinaikkan secara bertahap, untuk mengurangi tingginya beban APBN akibat menanggung subsidi BBM. Kita tidak akan membahas masalah kenaikan harga BBM dan intrik politiknya, bikin sakit hati gan.
Energi sangat diperlukan dalam menjalankan aktivitas perekonomian, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk aktivitas produksi berbagai sektor perekonomian. Sebagai sumberdaya alam, energi harus dimanfaatkan secara efisien untuk menjamin keberlanjutan kehidupan. Tantangan ini bukan hanya dihadapi oleh Indonesia saja, saat ini dunia sedang berjuang memenuhi kebutuhan Energi.
Spoiler for Tantangan Energi:
Dari aspek penyediaan, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumberdaya energi baik energi yang bersifat unrenewable resources maupun yang bersifat renewable resources. Namun demikian, eksplorasi sumberdaya energi lebih banyak difokuskan pada energi fosil yang bersifat unrenewable resources sedangkan energi yang bersifat renewable relatif belum banyak dimanfaatkan. Kondisi ini menyebabkan ketersediaan energi fosil, khususnya minyak mentah, semakin langka yang menyebabkan Indonesia saat ini menjadi net importir minyak mentah dan produk-produk turunannya.
Menurut Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral cadangan energi minyak mentah Indonesia hanya dapat diproduksi atau akan habis dalam kurun waktu 20 tahun, gas selama 55 tahun dan batubara selama 80 tahun. Hasil perhitungan ini menggunakan asumsi bahwa tidak ditemukan lagi ladang-ladang baru sebagai sumber energi fosil. Cadangan energi dapat meningkat (bertahan lama) apabila ditemukan landang-ladang yang baru.
Sumber Energi di Indonesia
Dari aspek konsumsi menunjukkan bahwa konsumsi energi Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada periode 2000-2008, konsumsi energi akhir mengalami peningkatan rata-rata per tahun sebesar 2.73 persen. Menurut jenis energi, konsumsi energi BBM merupakan konsumsi energi tertinggi yang diikuti oleh Gas, listrik dan batubara.
Dengan semakin meningkatnya konsumsi Energi, sementara cadangan semakin menipis, maka ketahanan Negara ini akan terancam jika kita tidak menemukan sumber energi baru.
Saat inipun, secara rata-rata konsumsi BBM di Indonesia mencapai 1,5 juta barel perhari. Sementara produksi minyak Indonesia hanya mencapai 840 ribu barel perhari, sehingga hampir setengah dari kebutuhan minyak Indonesia selama ini dipenuhi dari minyak impor. Negera kita berbalik dari Negara pengekspor , menjadi Negara pengimpor.
Spoiler for Panas Bumi:
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan, terutama karena tidak memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga perlu didorong dan dipacu perwujudannya; pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi.
Potensi energi panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi dunia, tersebar di 251 lokasi pada 26 propinsi dengan total potensi energi 27.140 MW atau setara 219 Milyar ekuivalen Barrel minyak. Kapasitas terpasang saat ini 1.194 atau 4% dari seluruh potensi yang ada. Ketujuh lapangan panas bumi tersebut adalah Sibayak (12 MW), G. Salak (375 MW), Kamojang (200 MW), Darajat (255 MW), Wayang Windu (227 MW), Dieng (60 MW), dan Lahendong (60 MW).
Spoiler for Energi Panas Bumi:
Energi panas bumi atau geothermal energy adalah energi panas yang terdapat di dalam bumi. Suhu lapisan bumi bertambah tiga derajat celcius setiap kedalaman bertambah seratus meter. Hal ini terjadi karena pada inti bumi terdapat magma yang memiliki temperatur sekitar seribu derajat celcius. Magma dapat keluar hingga ke permukaan bumi seperti pada gunung berapi. Lapisan bumi yang berada dekat dengan magma akan menerima panas dan mengalami peningkatan temperatur. Energi panas ini dapat dikonversikan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia.
Spoiler for Pengolahan Panas Bumi:
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada umumnya hampir sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bedanya PLTU menggunakan batu bara untuk mengubah air menjadi uap, sedangkan PLTP menggunakan panas bumi untuk menghasilkan uap. Panas bumi ini diperoleh dengan melakukan pengeboran hingga kedalaman tertentu. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan turbin. Turbin ini akan menggerakkan generator sehingga dapat menghasilkan energy listrik. Setelah keluar dari turbin, suhu dan tekanan uap akan berkurang dan akan dikondensasikan. Cairan pendingin kemudian didinginkan di cooling tower. Air yang keluar dari cooling tower akan diinjeksikan kembali ke dalam tanah untuk dipanaskan kembali. Air yang diinjeksikan akan berubah menjadi uap panas yang akan digunakan kembali untuk menggerakkan turbin dan generator.
Panas bumi merupakan energi yang relatif murah. Biaya operasional energi panas bumi sebesar 0,06 – 0,08 dollar AS per kWh. Sedangkan Investasi yang diperlukan untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 800 – 3000 dollar AS per kW. Di seluruh dunia telah dibangun PLTPB dengan kapasitas daya terpasang 8,0 GW yang menyebar di Kawasan Amerika 3,8 GW, Asia 2,9 GW, Eropa 0,9 GW dan Pasifik 0,4 GW. Kapasitas daya terpasang ini mengalami pertumbuhan rata-rata 5% per tahun. Negara dengan kapasitas daya terpasang PLTPB terbesar adalah Amerika serikat sekitar 3 GW, disusul negara tetangga kita, Filipina sekitar 1,9 GW. Seiring meningkatnya kebutuhan energi nasional dan merebaknya isu-isu lingkungan, Indonesia harus mengembangkan dan menambah investasi untuk energi panas bumi.
Next : Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Terbesar di Indonesia (no 6 di Dunia).