- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penetapan Hari Jakarta 22 Juni 1927


TS
tentacruz
Penetapan Hari Jakarta 22 Juni 1927
Ulang Tahun Jakarta 22 Juni 2013
486 Tahun Bertepatan Pada Hari ini gan







Semoga Bermanfaat
Komengnya dan ratenya jika agan-agan cinta Indonesia, Jakarta.







486 Tahun Bertepatan Pada Hari ini gan






Penetapan hari jadi Jakarta adalah
istilah yang merujuk kepada penetapan
yang dikeluarkan oleh Sudiro, Walikota
Jakarta periode 1953-1958.
Pada masa kolonial, Belanda
memperingati hari jadi Kota Batavia
tiap akhir Mei dengan dasar bahwa pada
akhir Mei 1619, Gubernur Jenderal Jan
Pieterszoon Coen menaklukkan Jayakarta.
Pada tahun 1869, untuk memperingati 250
tahun usia Batavia, dibangun pula
monument J. P. Coen – saat ini halaman
Departemen Keuangan, Jalan
Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Di
atas fondasi beton yang kokoh, berdiri
Coen yang dengan angkuhnya menunjuk
kearah bawah – menggambarkan dia
berhasil menaklukkan Jayakarta. Patung
yang menjadi simbol dimulainya
penjajahan Belanda itu dihancurkan
pada masa pendudukan Jepang
(1941-1945).
Sudiro, menyadari perlunya peringatan
ulang tahun untuk kota ini yang berbeda
dengan peringatan berdirinya Batavia.
Maka, ia pun memanggil sejumlah ahli
sejarah, seperti Mr. Mohamad Yamin dan
Mr. Dr. Sukanto serta wartawan senior
Sudarjo Tjokrosiswoyo untuk meneliti
kapan Jakarta didirikan oleh Fatahillah.
Kala itu, Sudiro berkeyakinan bahwa
tahunnya adalah pasti, yaitu 1527. yang
menjadi pertanyaan adalah hari,
tanggal, dan bulan lahirnya Kota
Jakarta.
Mr. Dr. Sukanto menyerahkan naskah
berjudul Dari Jayakarta ke Jakarta. Dia
menduga bahwa 22 Juni 1527 adalah hari
yang paling dekat pada kenyataan
dibangunnya Kota Jayakarta oleh
Fatahillah.
Naskah tersebut kemudian diserahkan oleh
Sudiro kepada Dewan Perwakilan Kota
Sementara untuk dibahas, yang kemudian
langsung bersidang dan menetapkan
bahwa 22 Juni 1527 sebagai berdirinya
Kota Jakarta. Tepat pada 22 Juni 1956,
Sudiro mengajukannya dengan resmi
pada sidang pleno dan usulnya itu
diterima dengan suara bulat. Selanjutnya,
sejak saat itu, tiap 22 Juni diadakan
sidang istimewa DPRD Kota Jakarta
sebagai tradisi memperingati berdirinya
Kota Jakarta.
Ada juga pendapat yang mengatakan
bahwa dipilihnya 22 Juni 1527 karena
saat itu merupakan Maulid Nabi
Muhammad SAW. Setelah berhasil
mengusir Portugis dari Sunda Kalapa,
Fatahillah sebagai panglima Kesultanan
Demak mengubah Sunda Kelapa
menjadi Jayakarta.
Menurut sejarawan Adolf Heyken SJ,
hari jadi Jakarta hanyalah sebuah
dongeng. Karena, katanya, tak ada
dokumen yang menyebutkan nama
Jayakarta. Bahkan 50 tahun sesudahnya
(saat VOC berkuasa), tetap disebut Sunda
Kelapa. Fatahillah adalah orang Arab.
Jelaslah tidak mungkin apabila orang
Arab memberi nama sesuatu dengan
bahasa Sanskerta. Jayakarta adalah
nama dari bahasa Sanskerta. Jadi, itu
semua dongeng supaya Jakarta memiliki
hari ulang tahun.
istilah yang merujuk kepada penetapan
yang dikeluarkan oleh Sudiro, Walikota
Jakarta periode 1953-1958.
Pada masa kolonial, Belanda
memperingati hari jadi Kota Batavia
tiap akhir Mei dengan dasar bahwa pada
akhir Mei 1619, Gubernur Jenderal Jan
Pieterszoon Coen menaklukkan Jayakarta.
Pada tahun 1869, untuk memperingati 250
tahun usia Batavia, dibangun pula
monument J. P. Coen – saat ini halaman
Departemen Keuangan, Jalan
Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Di
atas fondasi beton yang kokoh, berdiri
Coen yang dengan angkuhnya menunjuk
kearah bawah – menggambarkan dia
berhasil menaklukkan Jayakarta. Patung
yang menjadi simbol dimulainya
penjajahan Belanda itu dihancurkan
pada masa pendudukan Jepang
(1941-1945).
Sudiro, menyadari perlunya peringatan
ulang tahun untuk kota ini yang berbeda
dengan peringatan berdirinya Batavia.
Maka, ia pun memanggil sejumlah ahli
sejarah, seperti Mr. Mohamad Yamin dan
Mr. Dr. Sukanto serta wartawan senior
Sudarjo Tjokrosiswoyo untuk meneliti
kapan Jakarta didirikan oleh Fatahillah.
Kala itu, Sudiro berkeyakinan bahwa
tahunnya adalah pasti, yaitu 1527. yang
menjadi pertanyaan adalah hari,
tanggal, dan bulan lahirnya Kota
Jakarta.
Mr. Dr. Sukanto menyerahkan naskah
berjudul Dari Jayakarta ke Jakarta. Dia
menduga bahwa 22 Juni 1527 adalah hari
yang paling dekat pada kenyataan
dibangunnya Kota Jayakarta oleh
Fatahillah.
Naskah tersebut kemudian diserahkan oleh
Sudiro kepada Dewan Perwakilan Kota
Sementara untuk dibahas, yang kemudian
langsung bersidang dan menetapkan
bahwa 22 Juni 1527 sebagai berdirinya
Kota Jakarta. Tepat pada 22 Juni 1956,
Sudiro mengajukannya dengan resmi
pada sidang pleno dan usulnya itu
diterima dengan suara bulat. Selanjutnya,
sejak saat itu, tiap 22 Juni diadakan
sidang istimewa DPRD Kota Jakarta
sebagai tradisi memperingati berdirinya
Kota Jakarta.
Ada juga pendapat yang mengatakan
bahwa dipilihnya 22 Juni 1527 karena
saat itu merupakan Maulid Nabi
Muhammad SAW. Setelah berhasil
mengusir Portugis dari Sunda Kalapa,
Fatahillah sebagai panglima Kesultanan
Demak mengubah Sunda Kelapa
menjadi Jayakarta.
Menurut sejarawan Adolf Heyken SJ,
hari jadi Jakarta hanyalah sebuah
dongeng. Karena, katanya, tak ada
dokumen yang menyebutkan nama
Jayakarta. Bahkan 50 tahun sesudahnya
(saat VOC berkuasa), tetap disebut Sunda
Kelapa. Fatahillah adalah orang Arab.
Jelaslah tidak mungkin apabila orang
Arab memberi nama sesuatu dengan
bahasa Sanskerta. Jayakarta adalah
nama dari bahasa Sanskerta. Jadi, itu
semua dongeng supaya Jakarta memiliki
hari ulang tahun.






Spoiler for SUMBER:
Semoga Bermanfaat
Spoiler for Berkenan:
Komengnya dan ratenya jika agan-agan cinta Indonesia, Jakarta.








Diubah oleh tentacruz 22-06-2013 12:08
0
1.2K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan