- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Hati-hati Memilih Pemasok untuk Bisnis Dropship


TS
SuicideSilence
Hati-hati Memilih Pemasok untuk Bisnis Dropship
Netpreneur.co.id - Banyak keuntungan yang dirasakan seorang penjual saat berbisnis online menggunakan teknik dropship. Penjual tidak perlu pusing memikirkan masalah ketiadaan modal untuk menyetok barang dan menutup biaya operasional. Yang perlu dilakukan hanyalah mencari pemasok yang cocok untuk diajak bekerja sama. Permasalahannya, mencari pemasok yang sesuai dengan bisnis dropship tidaklah gampang. Banyak pemasok ‘nakal’ yang justru meraup keuntungan dari kerja samanya dengan penjual yang berbisnis dropship. Bahkan, pemasok yang ‘nakal’ tersebut bisa mengakibatkan bisnis dropship yang dijalani penjual merugi.
Mengutip Situs Jual Beli Online Shopify, penting bagi seorang penjual yang berkecimpung di bidang dropship untuk dapat menemukan pemasok yang ‘baik’. Hal ini dilakukan agar penjual tidak dimanfaatkan oleh pemasok ingin meraup keuntungan besar dari penjual dropship.
Pemasok ‘nakal’: meminta biaya rutin.
Jika pemasok menetapkan sejumlah biaya yang secara rutin harus dibayar penjual, dapat dipastikan pemasok tersebut adalah pemasok ‘nakal’. Pemasok dalam bisnis dropship yang sebenarnya tidak pernah menetapkan biaya bulanan atau biaya rutin lainnya yang harus dibayar penjual karena telah menjalin kerja sama. Bisnis dropship dilakukan dengan seimbang, dalam arti menguntungkan pemasok maupun penjual dropship . Keuntungan ini didapat dari penjualan produk, bukan biaya tetap yang harus dibayar penjual kepada pemasok.
Pemasok ‘nakal’: menjual langsung kepada pembeli.
Pemasok yang sebenarnya tidak pernah menjual langsung kepada konsumen. Pihak-pihak yang bertransaksi secara langsung dengan pemasok hanyalah penjual online dan pengecer. Pemasok mematok harga jual yang lebih murah dari harga di pasaran, sebab pengecer membeli produk dari pemasok untuk dijual kembali. Jika pemasok menjual langsung kepada pembeli, dapat dipastikan pemasok tersebut mematok harga jual yang lebih rendah daripada harga pasaran. Akibatnya, konsumen akan lebih memilih berbelanja produk dari pemasok. Ini tentu saja akan ‘mematikan’ bisnis dropship pengecer.
Pemasok ‘baik’: menetapkan biaya pre-order.
Jika ada biaya yang ditetapkan pemasok, maka biaya tersebut merupakan biaya pre-order. Biaya pre-order adalah sejumlah uang yang dibayarkan penjual kepada pemasok atas pembelian sebuah produk oleh konsumen. Besarnya biaya pre-order tergantung dari ukuran pesanan dan tingkat kesulitan pengiriman pesanan sampai ke tangan pembeli. Biaya pre-order ini bisa dikatakan sebagai uang muka alias ‘tanda jadi’ atas pembelian sebuah produk. Biaya pre-order yang ditetapkan pemasok sama sekali tidak merugikan penjual. Besarnya biaya pre-order diambil dari harga jual yang dipatok pemasok kepada penjual. Pada akhir transaksi, penjual hanya tinggal melunasi pembayaran kepada pemasok, setelah dikurangi biaya pre-order yang sudah dibayarkan sebelumnya.
Pemasok ‘baik’: menetapkan jumlah minimal pesanan.
Pemasok yang ‘baik’ tidak memperbolehkan penjual membeli secara eceran. Ada batas minimum pesanan yang harus dipenuhi oleh penjual. Hal ini dilakukan semata-mata bukan untuk meraup keuntungan bagi pemasok, melainkan untuk menjaga kestabilan harga produk yang didagangkan penjual di pasaran. Menetapkan jumlah minimum pesanan membuat pemasok dapat memperoleh untung yang berarti. Artinya, jika penjual hanya membeli secara eceran, pemasok akan mematok harga yang lebih mahal. Akibatnya, penjual akan mematok harga yang jauh lebih mahal lagi saat menjual ke konsumen. Penjual pun akan kehilangan konsumen karena ia menjual produk dengan harga mahal.
sumber
----------------------------------------------------------------------------
gimana agan2?
Mengutip Situs Jual Beli Online Shopify, penting bagi seorang penjual yang berkecimpung di bidang dropship untuk dapat menemukan pemasok yang ‘baik’. Hal ini dilakukan agar penjual tidak dimanfaatkan oleh pemasok ingin meraup keuntungan besar dari penjual dropship.
Pemasok ‘nakal’: meminta biaya rutin.
Jika pemasok menetapkan sejumlah biaya yang secara rutin harus dibayar penjual, dapat dipastikan pemasok tersebut adalah pemasok ‘nakal’. Pemasok dalam bisnis dropship yang sebenarnya tidak pernah menetapkan biaya bulanan atau biaya rutin lainnya yang harus dibayar penjual karena telah menjalin kerja sama. Bisnis dropship dilakukan dengan seimbang, dalam arti menguntungkan pemasok maupun penjual dropship . Keuntungan ini didapat dari penjualan produk, bukan biaya tetap yang harus dibayar penjual kepada pemasok.
Pemasok ‘nakal’: menjual langsung kepada pembeli.
Pemasok yang sebenarnya tidak pernah menjual langsung kepada konsumen. Pihak-pihak yang bertransaksi secara langsung dengan pemasok hanyalah penjual online dan pengecer. Pemasok mematok harga jual yang lebih murah dari harga di pasaran, sebab pengecer membeli produk dari pemasok untuk dijual kembali. Jika pemasok menjual langsung kepada pembeli, dapat dipastikan pemasok tersebut mematok harga jual yang lebih rendah daripada harga pasaran. Akibatnya, konsumen akan lebih memilih berbelanja produk dari pemasok. Ini tentu saja akan ‘mematikan’ bisnis dropship pengecer.
Pemasok ‘baik’: menetapkan biaya pre-order.
Jika ada biaya yang ditetapkan pemasok, maka biaya tersebut merupakan biaya pre-order. Biaya pre-order adalah sejumlah uang yang dibayarkan penjual kepada pemasok atas pembelian sebuah produk oleh konsumen. Besarnya biaya pre-order tergantung dari ukuran pesanan dan tingkat kesulitan pengiriman pesanan sampai ke tangan pembeli. Biaya pre-order ini bisa dikatakan sebagai uang muka alias ‘tanda jadi’ atas pembelian sebuah produk. Biaya pre-order yang ditetapkan pemasok sama sekali tidak merugikan penjual. Besarnya biaya pre-order diambil dari harga jual yang dipatok pemasok kepada penjual. Pada akhir transaksi, penjual hanya tinggal melunasi pembayaran kepada pemasok, setelah dikurangi biaya pre-order yang sudah dibayarkan sebelumnya.
Pemasok ‘baik’: menetapkan jumlah minimal pesanan.
Pemasok yang ‘baik’ tidak memperbolehkan penjual membeli secara eceran. Ada batas minimum pesanan yang harus dipenuhi oleh penjual. Hal ini dilakukan semata-mata bukan untuk meraup keuntungan bagi pemasok, melainkan untuk menjaga kestabilan harga produk yang didagangkan penjual di pasaran. Menetapkan jumlah minimum pesanan membuat pemasok dapat memperoleh untung yang berarti. Artinya, jika penjual hanya membeli secara eceran, pemasok akan mematok harga yang lebih mahal. Akibatnya, penjual akan mematok harga yang jauh lebih mahal lagi saat menjual ke konsumen. Penjual pun akan kehilangan konsumen karena ia menjual produk dengan harga mahal.
sumber
----------------------------------------------------------------------------
gimana agan2?
Diubah oleh SuicideSilence 22-06-2013 01:37
0
1.9K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan