Pasuruan - Berbagai upaya sudah dilakukan Sri Oemijati (72), janda veteran perang kemerdekaan RI untuk mendapatkan hak pensiun. Namun usaha selama 22 tahun itu selalu menemui kegagalan dan berujung kekecewaan.

Jalan terakhir yang ia pilih adalah mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengadukan nasibnya. "Saya mengirim surat ke presiden dua kali," kata Sri kepada sejumlah pewarta di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Pasuruan, Jl Alun-alun Utara, Jumat (21/6/2013).

Namun sayang, usaha tersebut belum membuahkan hasil. Dua surat yang dikirimkannya pada presiden tak mendapatkan jawaban.

"Satu tahun lalu kirim surat ke presiden. Tak ada balasan. Sebulan lalu kirim lagi juga belum dibalas," ujarnya.

Saat ini Sri tinggal bersama cucunya di Perum Pesona Candi 1E 02 Kota Pasuruan. Empat orang anaknya sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, ia berjualan jamu keliling.

Sri Oemijati merupakan janda dari Soenardi, seorang veteran perang kemerdekaan. Suaminya meninggal dunia 1991 silam dan sejak saat itu ia berjuang seorang diri mendapatkan tunjangan pensiun. Diakuinya, sejak suaminya masih hidup sampai sekarang, mereka tak pernah mendapatkan sepersenpun uang dari pemerintah.

Bukti bahwa Soenardi merupakan seorang veteran tertulis pada Surat Keputusan No: Skep/956/VIII/1981 tentang pengakuan, pengesahan dan penganugerahan gelar kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI Atas nama Soenardi, yang ditandatangani Wakil Panglima ABRI, Laksamana TNI Sudomo serta sebuah piagam penghargaan.

Pemerintah berkewajiban memberikan tunjangan kesejahteraan pada janda maupun duda seorang veteran. Hal itu jelas diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Veteran Republik Indonesia.