- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Sejak 1979, Kekeringan Telah Merenggut 1,6 Miilar Jiwa


TS
bolangnusantara
Sejak 1979, Kekeringan Telah Merenggut 1,6 Miilar Jiwa
Quote:
Sejak 1979, Kekeringan Telah Merenggut 1,6 Miilar Jiwa

PortalKBR.com, Washington - Air mengisi sebagian besar planet kita, tetapi hanya sekitar 2.5 persennya adalah air tawar. Dari volume sedikit itu, para pakar PBB mengatakan total pasokan air yang bisa digunakan bagi ekosistem dan manusia kurang dari 1 persen. Tema Hari Dunia Mengatasi Kekeringan Tanah tahun ini adalah “Jangan Biarkan Masa Depan Kita Tandus.”
Doktor Yukie Hori adalah koordinator komunikasi dan pendidikan pada UNCCD, konvensi PBB yang mengurusi desertifikasi. Ia mengatakan kekeringan adalah salah satu bencana alam terbesar, dan mengakibatkan kematian lebih besar dari bencana lainnya seperti badai atau tsunami.
Diperkirakan sejak 1979, kekeringan telah menewaskan lebih dari 1,6 miliar orang termasuk kekeringan parah di Somalia dan sekitarnya tahun 2011. Bulan Mei lalu, pemerintah Namibia menyatakan kekeringan darurat nasional, sementara para pejabat PBB mengatakan kebakaran hutan di banyak kawasan Amerika terkait langsung dengan kekeringan tahun lalu.
Hori mengatakan air tawar memang terbarukan, tetapi tergantung pada kesehatan ekosistem termasuk lahan tanah.
“Sekitar 70 persen air tawar secara global ada dibawah tanah, yang bisa diakses tanaman. Hanya 11 persen yang tersedia lewat aliran sungai. Jika tanah rusak, maka tanah kehilangan kemampuan menyimpan air dan akhirnya memicu kekeringan dan kelangkaan air.”katanya.
Hori menambahkan sekitar 40 persen produksi daging dunia dilakukan di tanah kering. Jika tanah itu rusak akibat penggunaan berlebihan, produksi mungkin bergeser ke lokasi-lokasi lain dan akibatnya banyak pohon akan ditebang guna membuka lahan.
Maret lalu, KTT Kebijakan Kekeringan Nasional diadakan di Jenewa. Pertemuan itu merekomendasikan koordinasi berbagai program untuk mengatasi dan menanggapi kekeringan; langkah-langkah melindungi tanah; jaring pengaman dalam keadaan darurat; serta keterlibatan sektor pemerintah dan swasta.
Tahun ini UNCCD memberikan penghargaan kepada sejumlah organisasi atas usaha mereka melindungi ekosistem di India, Meksiko dan Australia. (VOA)

PortalKBR.com, Washington - Air mengisi sebagian besar planet kita, tetapi hanya sekitar 2.5 persennya adalah air tawar. Dari volume sedikit itu, para pakar PBB mengatakan total pasokan air yang bisa digunakan bagi ekosistem dan manusia kurang dari 1 persen. Tema Hari Dunia Mengatasi Kekeringan Tanah tahun ini adalah “Jangan Biarkan Masa Depan Kita Tandus.”
Doktor Yukie Hori adalah koordinator komunikasi dan pendidikan pada UNCCD, konvensi PBB yang mengurusi desertifikasi. Ia mengatakan kekeringan adalah salah satu bencana alam terbesar, dan mengakibatkan kematian lebih besar dari bencana lainnya seperti badai atau tsunami.
Diperkirakan sejak 1979, kekeringan telah menewaskan lebih dari 1,6 miliar orang termasuk kekeringan parah di Somalia dan sekitarnya tahun 2011. Bulan Mei lalu, pemerintah Namibia menyatakan kekeringan darurat nasional, sementara para pejabat PBB mengatakan kebakaran hutan di banyak kawasan Amerika terkait langsung dengan kekeringan tahun lalu.
Hori mengatakan air tawar memang terbarukan, tetapi tergantung pada kesehatan ekosistem termasuk lahan tanah.
“Sekitar 70 persen air tawar secara global ada dibawah tanah, yang bisa diakses tanaman. Hanya 11 persen yang tersedia lewat aliran sungai. Jika tanah rusak, maka tanah kehilangan kemampuan menyimpan air dan akhirnya memicu kekeringan dan kelangkaan air.”katanya.
Hori menambahkan sekitar 40 persen produksi daging dunia dilakukan di tanah kering. Jika tanah itu rusak akibat penggunaan berlebihan, produksi mungkin bergeser ke lokasi-lokasi lain dan akibatnya banyak pohon akan ditebang guna membuka lahan.
Maret lalu, KTT Kebijakan Kekeringan Nasional diadakan di Jenewa. Pertemuan itu merekomendasikan koordinasi berbagai program untuk mengatasi dan menanggapi kekeringan; langkah-langkah melindungi tanah; jaring pengaman dalam keadaan darurat; serta keterlibatan sektor pemerintah dan swasta.
Tahun ini UNCCD memberikan penghargaan kepada sejumlah organisasi atas usaha mereka melindungi ekosistem di India, Meksiko dan Australia. (VOA)
Sumber : PortalKBR.com
0
668
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan