oedha123Avatar border
TS
oedha123
Haruskah mayoritas pejabat Jakarta diisi orang Betawi?
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat kritikan dari tokoh Betawi bernama Syahrudin. Kritikan tersebut disampaikan melalui kedatangan Syahrudin ke Balai Kota, Jakarta, Rabu (19/6). Namun kedatangan Ketua Majelis Talim Raudhotul Jannah tersebut tidak membuahkan hasil, karena pada saat itu Sang Gubernur sedang menghadiri acara lain, yaitu mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Syahrudin ingin bertemu mantan Wali Kota Solo tersebut untuk menyampaikan banyak hal, salah satunya soal kurangnya orang Betawi menduduki jabatan strategis di Pemprov DKI. "Gubernur DKI Jakarta perlu memberikan kepercayaan kepada tokoh Betawi untuk memegang jabatan strategis. Setidaknya tokoh itu lebih memahami karakter warga Betawi, yang jumlahnya 18 persen dari total penduduk Jakarta," kata Syahrudin di Balai Kota, Jakarta, Rabu (19/6). Menurut Syahrudin, kehadiran tokoh Betawi dalam jajaran birokrasi setidaknya dapat menambah kepercayaan diri warga Betawi sebagai warga asli DKI. "Sekarang ini Gubernur DKI Jakarta dari suku Jawa, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Tionghoa," tambahnya. Keberadaan tokoh Betawi dalam jabatan birokrasi, menurut Syahrudin, dibutuhkan mengingat salah satu tujuan gubernur memimpin DKI Jakarta adalah mem-branding Kota Jakarta dengan simbol-simbol muatan lokal. "Gubernur berulangkali mengatakan DKI harus punya ciri khas Betawi, baik dari bangunan maupun dari pakain. Yang tahu detail tentang filosofi Betawi yah orang Betawi," papar Syahrudin. Terkait kritik itu, pria yang akrab dengan panggilan Jokowi tersebut langsung menanggapinya dengan tenang. "Saya, kita, siapapun berpikiran seperti itu, tidak masalah pemimpin daerah dipimpin oleh warga asli daerah itu. Sekali lagi kan rakyat yang menentukan," ujar Jokowi di TMP Kalibata Jakarta, Rabu (19/6). Dilain kesempatan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga menyampaikan tanggapan dari kritikan Syahrudin kepada wartawan. Pria yang akrab disapa Ahok ini malah menanggapi dengan canda dengan meminta presiden harusnya juga berasal dari betawi. "Kalau begitu presiden juga orang Betawi dong, karena Istananya di Jakarta," ucap Ahok sembari bercanda di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/6). Mantan Bupati Belitung Timur ini berargumen seperti itu, karena selama ini presiden hanya numpang di Ibu Kota. Menurutnya, Betawi terdiri dari berbagai ras yakni Arab, Cina, Batak, Jawa sehingga dia memiliki hak untuk jadi pemimpin. "Kenapa enggak protes ke SBY. Gubernur saja enggak boleh. Kalau mau lebih dalam suruh pindah saja Istana jangan di sini," ujar Ahok sambil tertawa. Nah, haruskah mayoritas pejabat Jakarta harus diisi dengan orang-orang betawi?
**m.merdeka.com/jakarta/haruskah-mayoritas-pejabat-jakarta-diisi-orang-betawi.html
makanye pade sekolah yang bener bier jadi pejabat dan bise tinggal di gedongan emoticon-Big Grin
0
1.2K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan