Trit ini pasti repost,
tapi maksud ane disini cuma pengen berbagi informasi lagi buat kaskuser,
mungkin ada yg belom pernah tau tentang modus penipuan model begini..
agan2 pernah nemu ginian?
Spoiler for nih:
nih gan ada SIUP sama Cek BRI senilai 4,7 M! *bilang wow sambil koprol diantara paha nabilah
Spoiler for nih gan:
tapi ada yg unik disini loh gan
Spoiler for nyoh:
yang bener EXPORTIR apa ESPORTIR?
Spoiler for ni lagi:
Jauh boneng ampe Manokwari gan!
itu sebelah mananya Manokhara ya?
Spoiler for lagi gan:
Cek setau ane tulisan tangan gan
bukan pake font Lucida Handwriting
jadi penipuan model begini emang udah lama banget gan, sejak tahun 2010 udah ada ternyata..
terakhir tahun 2012 sempet ada yg kemakan sama modus ini ( ceritanya bisa cari di mbah gugel aja gan )
saran ane sih,
kalo agan2 nemu beginian, jangan sekali2 coba2 hubungin nomor yg ada disitu deh gan
mungkin agan pengen ngerjain balik itu penipu atau pengen ngelampiasin maki2 tuh orang sebagai penghapus galau dll
takutnya kena hipnotis gan,
siapa tau penipu itu mengupgrade tindakan kriminalnya dengan ditambahin hipnotis yg pastinya lebih efektif
biasanya barang2 ini ada di ATM gan, sengaja ditinggalin..
yang difoto tadi itu ortu ane barusan banget nemu di ATM deket rumah, untungnya ga kemakan tipuan
dan ini entah wajah siapa gan..
Spoiler for hahaha:
okelah gan, sekian aja dari ane
kalo ada yg mau kasih ane ikhlas gan..
kebetulan haus bener ini
UPDATE!
berhubung ternyata masih ada yg belom tau modus ini jadi ane share deh berita2 lama ttg modus ini
Spoiler for ini dari detik..com tahun 2009 :
Jakarta - Kawasan perumahan Darmo Indah Surabaya, sebulan terakhir banyak kedatangan tamu dari luar kota. Mereka datang dari Jakarta, Semarang, Malang, hingga Banjarmasin. Tujuan mereka satu. Mendatangi sebuah rumah di blok SS-99, yang ada di perumahan tersebut.
"Sudah sekitar 70 orang dari luar Surabaya yang datang ke sini. Mereka membawa sertifikat dan surat-surat penting yang beralamat di blok tersebut," jelas Makin,satpam perumahan Darmo Indah kepada detikcom.
Namun kedatangan mereka sia-sia. Soalnya, kata Makin, alamat yang mereka tuju, yakni blok SS-99 memang tidak ada di perumahan tersebut. Karena nomor rumah di kawasan itu hanya sampai nomor 51.
Saking banyaknya orang yang datang mencari alamat itu, Makin jadi tahu kalau mereka adalah korban penipuan. Apalagi sempat ada seorang ibu-ibu yang datang dari Jakarta yang menangis histeris karena tidak menemukan alamat tersebut. Padahal ibu tersebut sengaja datang menggunakan taksi dari bandara Juanda, Surabaya.
Kepada Makin, perempuan berusia 40-an itu menunjukan surat-surat berharga berikut cek senilai Rp 4,7 miliar. Surat-surat itu rencananya akan diserahkan kepada seseorang yang tinggal di alamat itu. Karena sebelumnya ia dijanjikan akan diberikan imbalan jika menemukan dokumen tersebut.
Begitu diberitahu kalau alamat tersebut tidak ada, dia langsung menangis. "Cuma waktu itu saya tidak bertanya apakah dia kena tipu," ungkap Makin.
Tapi sekarang Makin jadi tahu kalau orang-orang yang datang mencari nomor SS-99 adalah korban penipuan. Buktinya, ketika detikcom menanyakan alamat tersebut ke Makin, pria tersebut langsung berkata. "Kena tipu ya Mas".
Kondisi serupa juga terjadi di PT Mico Graha Pavindo, Jalan Kertajaya Indah Timur, 14 C-9, Surabaya. Perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan paving tersebut, akhir-akhir ini sering kedatangan tamu yang mengaku ingin mengembalikan dokumen milik perusahaan tersebut.
Bos PT Mico Graha Pavindo saat disanggongi detikcom mengaku, tidak pernah merasa kehilangan dokumen penting. "Tidak benar itu. Mereka hanya memakai nama perusahaan kami untuk menipu," kata Agus, salah satu bos PT Mico Graha Pavindo.
Agus menjelaskan, dirinya merasa sudah lelah menanggapi orang-orang yang datang ke kantornya di Komplek Ruko Mega Galaxy, Jalan Kertajaya Indah Timur C-14, dengan alasan ingin mengembalikan dokumen penting milik perusahaannya.
Dari dokumen yang dimiliki detikcom memang salah satu surat penting yang ada dalam amplop berisi Surat Izin Usaha Perdagangan atas nama PT Mico Graha Pavindo, dengan alamat yang sama. Hanya saja nomor telepon yang tertera di SIUP tersebut bukan nomor telepon milik PT Mico, melainkan nomor penipu.
Itu sebabnya Agus merasa kesal dengan ulah penipu. Pasalnya, perusahaan jadi kerepotan menjelaskan kepada orang-orang yang mengaku ingin mengembalikan dokumen. Apalagi sebelumnya si penipu menjanjikan imbalan jika mengantarkan dokumen tersebut.
Saat ini Agus mengaku, sudah melaporkan ke polisi tentang masalah tersebut. Selain itu, pria berkacamata tersebut, juga menempelkan dokumen palsu itu di pintu masuk dan dinding kantornya. Tidak ketinggalan, Agus juga menempel potongan surat kabar yang memuat berita penipuan dengan modus seperti itu.
Rupanya penipu tidak hanya mencatut nama PT Mico Graha Pavindo. Nama PT Petronas Usaha Mandiri yang beralamat di Menara Rajawali, Jakarta, juga jadi sasaran sang penipu. Dokumen atas nama PT Petronas ditemukan seorang pemulung di kawasan Dukuh Kupang Timur.
Tapi begitu ditelusuri detikcom, nama PT Petronas Usaha Mandiri ternyata tidak berkantor di Menara Rajawali. "Tidak ada nama kantor itu. Itu penipuan," tegas Najib, staf Menara Rajawali.
Najib mengaku, sejak dua bulan lalu, Menara Rajawali telah menerima telepon yang menanyakan soal PT Petronas Usaha Mandiri. Padahal, jelas Najib, yang berkantor di Menara Rajawali adalah PT Petronas Niaga Indonesia bukan PT Petronas Usaha Mandiri.
Sama seperti PT Mico Graha Pavindo, pengelola Menara Rajawali juga telah melaporkan kasus tersebut ke polisi. Soalnya mereka jadi kerepotan menanggapi orang-orang yang telah kena tipu.
Simak rangkuman aneka berita penting dan menarik sepanjang hari ini di "Reportase Malam" Pukul 0.30 WIB hanya di TransTV
(ddg/iy)
sumber : [URL="http://news.detik..com/read/2009/03/13/133451/1098927/159/mengharap-dapat-jutaan-dari-blok-ss-99"]detik[/URL]
kalo ini korban mahasiswi di bengkulu tahun 2012
Spoiler for bengkulunews 2012:
Temukan Cek Rp 4,7 M, Mahasiswi Ditipu
RATU SAMBAN, BE – Jika Anda menemukan ada lembaran cek di jalan, di ATM (Anjungan Tunai Mandiri) atau dimanapun abaikan saja. Tak perlu mengambil cek itu apalagi menghubungi nomor yang tertera dalam cek tersebut, dengan harapan akan mendapatkan uang besar. Sebab cek itu hanyalah sebagai kedok penipuan belaka. Seperti yang dialami seorang mahasiswi, Carolin Wardhani (18), Warga Jalan Pramuka I Padang Harapan. Ia menjadi korban penipuan oleh orang tak dikenal atas cek senilai Rp 4,7 miliar yang ia temukan di ATM.
Kejadian tersebut berawal ketika korban hendak mengambil uang di ATM BRI Cabang Jalan S Parman Padang Jati. Saat berada di ATM itu, korban menemukan selembar cek senilai Rp 4,7 M atas nama PT Mico Graha Pavindo. Saat menemukan cek tersebut, korban menghubungi pemiliknya dan menghubngi No Ponsel 082375426666. Setelah dihubungi, ternyata orang ditelepon tersebut meminta korban mentransferkan uang dicek tersebut ke rekeningnya.
Berbaik hati, korban pun mengikuti permintaan pelaku tersebut. Ia mentransferkan uang pelaku tersebut menggunakan kartu ATM miliknya, sekitar pukul 22.00 WIB. Uang itu ditransfer melalui rekening dengan No 076901003210503 atas nama Zahra Aulia. Namun saat transfer berlangsung uang ditabungan korban yang justru terkuras hingga Rp 800 ribu.
Sadar sudah menjadi korban penipuan, korban lalu melaporkan kajadian tersebut ke Polres Bengkulu untuk ditindak lanjuti. Saat dikonfirmasi Kapolres Bengkulu, AKBP H Joko Suprayitno SST MK, melalui Kasat Reskrim, AKP Imam Wijayanto, membenarkan kejadian tersebut. Saat ini polisi terus menelusuri keberadaan pemilik rekening penipuan tersebut.
Ditipu, Rp 18 Juta Melayang
Disisi lain aksi penipuan dengan modus lain juga terjadi. Kali ini penipuan dengan modus promo tiket pesawat harga murah. Meskipun penipuan ini sudah sering terjadi, rupanya tidak dijadikan pelajaran oleh masyarakat Bengkulu, masih ada saja yang menjadi korbannya. Penipuan ini dialami Siti Mulyani (22), Warga Desa Tawang Rejo Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. Ia ditipu oleh Rz yang mengaku dari PT Duta Travel beralamat di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat. Akibatnya, korban harus menderita kerugian mencapai Rp 18 juta.
Peristiwa penipuan itu, terjadi sekitar pukul 09.00 WIB Kamis (6/12) lalu, di ATM (Anjungan Tunai Mandiri) salah -satu bank di kawasan Kelurahan Pagar Dewa. Kronologisnya, berawal dari ponsel korban mendapatkan SMS, yang mengatakan ada promo tiket pesawat dengan harga murah. Tergiur dengan promo itu, korban pun menghubungi nomor ponsel milik pelaku tersebut. Setelah dihubungi oleh korban, pelaku yang mengaku dari PT Duta Travel meminta kepada korban melakukan pembayaran harga tiket sebesar Rp 1,1 juta, dengan cara transfer melalui ATM salah -satu bank. Selanjutnya, korban pun langsung bergegas menuju ke ATM bank yang dimaksud oleh pelaku.
Hanya saja, saat berada didalam ruangan ATM mentransfer uang itu, korban terhipnotis oleh pembicaraan pelaku. Sehingga, bukan hanya uang sebesar Rp 1,1 juta saja yang dikirim ke rekening pelaku, melainkan seluruh uang yang berada di rekening korban senilai Rp 18 juta. Sehinga uang tabungan korban habis digasak pelaku. Korban baru sadar uangnya ditransfer semua, ketika ia mematikan ponselnya setelah berbincang dengan pelaku.
Saat di cek oleh korban, ternyata uang tabungannya sudah ludes.
Merasa telah menjadi korban penipuan, korban lalu langsung bergegas melapor ke Polda Bengkulu. Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Hery Wiyanto,SH membenarkan telah menerima laporan penipuan tersebut.
Menurutnya, laporan korban tengah ditindak lanjuti oleh pihaknya, dengan melakukan pengejaran terhadap pelaku.
(111/ 160)
sumber : bengkulunews 2012