1- AS KOPLING
Dibuat dari as persneleng bekas motor laki (RX, GL atau lainnya). Alasan pake as motor laki karena diameternya 14mm, motor bebek umumnya cuma 12mm, terlalu kecil.
Cari as persneleng di tukang loak aja, yang penting ujung yang bergerigi masih bagus.
Pembuatannya : Potong as persneleng sepanjang +-110mm (diukur dari pangkal gerigi, lihat gambar). Bagian atas dibubut menjadi Ø12mm sepanjang 60mm. Lalu buat coakan panjang 20mm dan kedalaman 6mm. Pembuatan coakan ini sebaiknya diserahkan ke tukang bubut pake mesin (kalo nggak salah namanya mesin frais atau scrap??), agar coakannya benar-benar rata dan presisi. Pernah coba manual pake gerinda, hasilnya tidak sesuai harapan.

2- STUD PENEKAN KAMPAS KOPLING
Dibuat pake besi solid Ø15.8mm (menyesuaikan lubang rumah stud, akan di bahas selanjutnya), bagian tengahnya didrat m6 (ukuran baut 10mm). Bagian ini juga buat di tukang bubut. Penonjoknya pake baut m6. Jadi bisa diatur panjang pendeknya karena adanya drat m6 tadi.

3- RUMAH/DUDUKAN STUD
Dibuat dari pipa besi Ø19mm, pipa kayak gini banyak di tukang las yang biasa bikin tralis. Diameter lubangnya biasanya 16mm. Buat lubang pada pipa tegak lurus dengan bor 14mm. Kalau nanti as kopling agak seret bisa dikikir sedikit. Intinya, as kopling bisa masuk lubang tersebut, tapi tidak longgar.
Pasang pipa pada plat besi 3mm sebagai dudukan. Posisi plat besi agak miring, karena menyesuaikan dengan lekukan yang ada di blok tornado, jadi hanya diikat satu baut sudah kuat, nggak akan goyang kiri kanan.

4- TUAS PENGAIT/CANTOLAN KABEL
Inilah alasan utama, kenapa saya menggunakan as bekas persneling sebagai as koplingnya. Tuas pengait kabel dibuat dari pedal persneleng yang diambil bagian tengahnya saja (yang ada lubang bergerigi). Kalo as kopling pake bekas as persneleng RX, maka pengaitnya juga dari pedal persneleng RX, hingga antara lubang dan ujung as yang bergerigi bisa pas.