Kaskus

News

jazz007Avatar border
TS
jazz007
"Mungkin SBY Lagi Tidur"
"Mungkin SBY Lagi Tidur"
JAKARTA - Rakyat kecil mulai menjerit jelang kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Betapa tidak, saat ini, harga bahan pokok sudah melambung tinggi. Rakyat hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri itu.

"Mau gimana lagi, mas. Kita hanya orang kecil, enggak bisa berbuat apa-apa," kata pedagang bakso keliling di wilayah Jalan Aselih, Cipedak, Ciganjur, Jakarta Selatan, kepada Okezone, baru-baru ini.

Namanya sebut saja Suyono. Hampir saban malam, dia menjajakan dagangan dengan berkeliling kampung. Gerobak bakso dipikulnya sejak sekira pukul 17.00 WIB. Dia akan kembali ke rumah jika dagangannya sudah habis.

Racikan bakso Suyono terbilang fantastis. Dia menjual makanan yang terbuat dari daging sapi itu seharga Rp5 ribu per mangkok. Harga murah, rasa enak, maka tak heran jika pria berambut keriting tersebut selalu dinanti warga sekitar.

Menurut Suyono, keuntungan yang diraup dari hasil berjualan bakso cukup untuk membiayai kebutuhan anak dan istrinya di Tegal, Jawa Tengah.

Saat ini, lanjutnya, dari hasil berjualan bakso masih bisa untuk makan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya. Namun, Suyono tak bisa memprediksi selanjutnya. Karena seiring kenaikan harga BBM, harga bahan baku bakso juga akan naik.

"Daging saja sudah lama harganya enggak turun-turun. Eh, sekarang BBM malah mau naik katanya ya. Mboh iki yo opo (enggak tahu ini bagaimana). Sing penting pelanggan enggak lari, mas," ungkapnya dengan logat khas Tegal.

Keluh kesah namun hanya bisa pasrah juga datang dari pedagang soto mi di belakang Hotel Four Season, Jakarta Selatan. Menurut pria asal Bogor, Jawa Barat, itu sekarang bahan pokok untuk membuat soto mi hampir semua naik.

"Cabe rawit sekarang harganya Rp60 ribu per kilo, kol satu kilo Rp9 ribu. Pokoknya semuanya naik. Mana ini mau puasa lagi," terangnya.

Dia mengaku tak tahu apa-apa penyebab kenaikan harga BBM. Hal yang dia rasakan hanya dampaknya. "Mungkin SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) lagi tidur kali," candanya, saat ditanya Okezone tentang kebijakan pemerintah itu.

Obrolan tidak berhenti sampai di situ. Menurutnya, yang paling penting saat ini harus bisa mempertahankan pelanggan agar tidak kabur. Dia mengaku tidak bisa menaikkan harga per mangkok soto mi plus nasi putih yang biasa dijual seharga Rp13 ribu.

"Kalau satu mangkok saya naikin harganya, pasti pada kaget. Mau enggak mau, untung saya potong buat nambain modal. Yang tadinya saya per mangkok untuk Rp100, sekarang jadi Rp50, karena yang Rp50 kan sudah buat nambain modal," ungkapnya.

Soal bantuan dari pemerintah yang diberi nama Bantuan Langung Sementara Masyarakat (BLSM), dia tak yakin bisa ikut menikmatinya. Dulu ketika pemerintah memberlakukan Bantuan Langsung Tunai (BLT), kata dia, juga banyak masyarakat kecil yang tidak menerima.

"Padahal BBM naik, kita juga kena dampaknya. Dulu ada BLT itu, saya juga enggak pernah dapat," sesalnya.
[url= m.okezone.com/read/2013/06/20/339/824765/mungkin-sby-lagi-tidur]link[/url]

smg pak beye cpt trsadar dr tidurnya emoticon-Embarrassment
0
2.6K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan