Yang view udah 300an orang yang komen cuma 16 orang
Spoiler for No Repost:
Spoiler for penting:
mohon di jika berkenan boleh juga gan asal jangan
Spoiler for Pendahuluan:
Belakangan tahun ini pemerintah dengan maraknya memberitakan hal yang berkaitan dengan BBM. Ternyata eh ternyata Salah satu BUMN kita yang bergerek di Bidang ini telah menyiapkan program baru, program baru tersebut adalah Sistem Montoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM)
Apa Itu SMPBBM?
Spoiler for Apa Itu SMPBBM?:
Progran SMPBBM adalah upaya memonitor dan mengendalikan penggunaan BBM khususnya BBM bersubsidi agar lebih tepat sasaran dan pada akhirnya memberi manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakata Indonesia
Progam ini memanfaatkan teknologi RFDI atau Radio Frequency Identification Device sebagai alat untuk mendata dan memantau penggunaan BBM yang di pasang pada seluruh kendaraan bermotor di Indonesia.
Kenapa Harus RFID?
Spoiler for Kenapa Harus RFID?:
Teknologi RFID memungkinkan program SMPBBM berjalan secara komprehensif dengan aman , cepat, terpercaya dan telah teruji efisiensi serta efektifitas penggunaanya.
Seluruh kendaraan bermotor di Indonesia yang berjumlah kurang lebih 100 juta buah (80 Juta sepeda motor , 11 juta Mobil penumpang, 3 juta bus dan 6 juta truk) akan dipasang RFID tag secara gratis oleh Pertamina.
Pemasangan RFID tag akan dilakukan di 5.027 SPBU Pertamina dan 150 kantor layanan PT. Inti (industri Telekomunikasi Indonesia ) di Seluruh Indonesia.
Apa saja Fungsi RFID?
Spoiler for Apa saja Fungsi RFID?:
RFID tag memiliki Fungsi Sebagai berikut :
Identitas unik setiap jenis kendaraan bermotor dalam program SMPBBM
Sebagai alat Monitor penyaluran BBM, Khususnya BBM bersubsidi
Sebagai Alat yang wajib ada pada kendaraan untuk pengisian BBM bersubsidi.
Prosesnya bagaimana?
Spoiler for Prosesnya bagaimana?:
kurang lebih prosesnya seperti ini
Spoiler for dikutip dari sumber lain:
JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), mendukung langkah PT Pertamina (Persero) membangun Sistem Monitoring Pengendalian (SMP) Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi yang saat ini masih menunggu payung hukum.
Demikian dijelaskan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng, saat diwawancara di kantor BPH Migas, Rabu (10/03/2013).
Terkait dengan payung hukum tersebut, Andy telah meminta Direktur BBM BPH Migas untuk segera membuat draft untuk mendukung Pertamina supaya ada dasar hukum.
“Saya sudah minta kepada Direktur BBM BPH Migas, segera dibuat draft untuk mendukung Pertamina supaya memiliki dasar hukum bagi Pertamina membangun SMP Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi,” jelas Andy.
Menurut Andy, sebagai Badan Pengatur, BPH Migas juga Pemerintah yang memiliki kewenangan untuk membuat Peraturan. Peraturan diundangkan oleh Kemenkumham. “Tidak mesti menunggu Kementerian ESDM. Inisiatif BPH Migas juga bisa,” tandasnya. (http://kip.esdm.go.id/)
Pertamina menyatakan akan mulai secara bertahap memberlakukan SMP BBM pada Juli 2013. "Akan berjalan bertahap dan dimulai di DKI Jakarta pada Juli 2013," kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya. Hingga minggu ketiga bulan Mei 2013, pihaknya sudah memasang sistem ini di empat SPBU di Jakarta yang akan digunakan sebagai percontohan. Pihaknya berharap sistem ini bisa terpasang pada 276 SPBU di Jakarta sebelum Juli 2013. (http://www.suarakarya-online.com/)
Bagaimana menurut agan? Apakah nantinya program ini dapat berjalan sesuai dengan rencananya atau tidak?
Sekian Informasi dari ane gan, jika berkenan mohon dan jangan di ya, kalau tidak bisa memberi cendol tolong di :Rate5 saja
Sumber : Brosur pertamina , Suarakarya-onlone.com, Situs ESDM dan sumber lainnya.
Mampir ke thread ane yang lain gan
UPDATE
Bebarapa pengakuan kaskuser yang sudah pake alat ini :
Spoiler for Komeng:
Quote:
Original Posted By herdhitama►Nih gan ane udh pasang tuh RIFD di mobil ane pas isi dia jatinegara dkt rs mitra jatinegara ane ngisi solar pas nozel ke tangki mobil emang aktif alat RIFDnya kebaca nopol ane di alatnya tp anehnya ga keluar tuh solar trs ama petugasnya di input ulang tuh nopol di ganti sama nopol ngasal baru dah bisa keluar solarnya. Aneh tp nyata gan alat udh bertebaran di spbbu tp msh blm aktif
Trs alat bgtuan buat apa klo ga fungsi coba?