Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hadiytama1Avatar border
TS
hadiytama1
Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso : MENGGAPAI CITA-CITA BANGSA
MENGGAPAI CITA-CITA BANGSA







Proklamasi bangsa Indonesia didengungkan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta dan selanjutnya dicantumkan pada Alenia III Pembukaan UUD 1945 berbunyi :
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan bukti sejarah bahwa Generasi 45 telah berhasil menyelesaikan tugas sejarahnya yaitu merebut dan memper tahankan kemerdekaan. Sedangkan untuk mewujudkan cita-cita bangsa adalah tugas sejarah kita semua generasi penerus.

Dengan kemerdekaannya cita-cita bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD Tahun 1945 yang berbunyi “Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Menurut pandangan saya, untuk mencapai cita-cita yang sangat luhur itu diperlukan suatu pemahaman dan kondisi “Rakyat sejahtera, Negara kuat”. Kalimat ini mengandung makna edukatif, yaitu untuk membangun Negara yang kuat, rakyat harus sejahtera dan untuk mewujudkan rakyat sejahtera diperlukan Negara yang kuat. Dalam arti, Negara yang melindungi rakyatnya, bukan semata-mata sebagai pusat segala kekuasaan. Dengan demikian, diharapkan akan lahir pengertian, pemahaman dan kesadaran rakyat dan segenap aparatur Negara untuk bangkit bersatu bersama-sama bekerja keras untuk mencapai cita-cita bangsa. Upaya mewujudkan cita-cita bangsa bukan suatu pekerjaan yang mudah. Tantangan di era globalisasi saat ini dan masa depan semakin berat dan kompleks dalam setiap aspek kehidupan.

Tanpa terasa Reformasi telah berjalan 15 tahun. Di Era Reformasi ini telah membawa kemajuan di berbagai aspek kehidupan bangsa. Namun tanpa mengurangi ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para mahasiswa yang menggelorakan reformasi dan para pemimpin bangsa yang memimpin selama ini, secara jujur harus diakui bahwa reformasi belum menghasilkan seperti yang diharapkan masyarakat luas.

Masih banyak permasalahan yang harus kita benahi, seperti tererosinya pilar-pilar kebangsaan sehingga mengganggu dan mengancam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, belum terwujudnya kesejahteraan rakyat yang merata, jurang kaya dan miskin yang semakin melebar, hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas, dan masih maraknya korupsi dipusat dan daerah. Pelaksanaan otonomi daerah yang harus dievaluasi secara tajam. Selain itu, lemahnya daya saing sumber daya manusia Indonesia dan kurangnya prestasi-prestasi bangsa Indonesia di dunia internasional. Demikian pula kohesi masyarakat terkoyak. Di beberapa tempat di Tanah Air kita kembali terjadi konflik, baik horizontal maupun vertikal sehingga mengganggu stabilitas sosial.

Untuk lima tahun kedepan menurut pandangan saya ada 7 (tujuh) prioritas permasalahan yang harus segera dibenahi, antara lain adalah :

Spoiler for 7 Prioritas:


Apabila 7 prioritas tersebut dapat kita realisasikan, maka akan terwujud landasan yang kuat dan kondusif untuk pembangunan bangsa Indonesia menuju bangsa maju dan moderen.

Dalam konteks Indonesia, maka yang kita butuhkan adalah para pemimpin Pancasilais yang berwawasan kebangsaan. Pemimpin patriot yang memahami bangsa dan tanah airnya, pemimpin yang siap berjuang dan berkorban untuk bangsa dan negaranya.

Kepemimpinan berwawasan kebangsaan adalah kepemimpinan yang amanah, jujur dan adil, senantiasa berorientasi kepada kepentingan, kemajuan dan kejayaan bangsa dan Negara, bukan kepada kepentingan pribadi atau kelompok, bukan untuk melanggengkan kekuasaan kelompok, dan bukan kepemimpinan yang membiarkan hidup dan berkembangnya budaya korupsi. Pemimpin yang berwawasan kebangsaan adalah pemimpin yang Pancasilais, setia pada NKRI dan UUD 1945, serta memiliki karakter dan kultur bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, maka pada tahun 2007 TNI-AD berinisiatif melalui Yayasan Kartika Eka Paksi untuk mendirikan Patriot Leadership Development Center (PLDC), dalam rangka mengembangkan para kader pemimpin bangsa yang siap bersama-sama membawa bangsa ini menuju ke masa depan yang lebih baik untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Sumber : Pidato Jend Purn Djoko Santoso (Man's Obsessions Magazine Awards)
Diubah oleh hadiytama1 20-06-2013 02:34
0
1.9K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan