Monggo disimak gan, baru baca berita miris pagi ini...
mirisnya negeri ini gan, Perusahaan Minyak NAsional Negeri ini yang dibanggakan dan dituntut bisa bersaing dengan perusahaan minyak internasional kelas dunia ternyata diutangin sama pemerintah ga dibayar2...
gimana Pertamina mau maju klo gini caranya, ya udahlah Pertamina ditutup bangkrut aja sekalian, SPBU diganti sama Perusahaan Asing semua macam Total, Shell, BP, dll biar bensin Pertamax semua ga da yang disubsidi...
1. Detik Com : Dahlan: Banyak Uang Pertamina Nyangkut di Pemerintah, Rp 25 T Lebih
Quote:
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku pemerintah masih memiliki sejumlah utang kepada PT Pertamina (Persero). Utang-utang tersebut merupakan tunggakan subsidi BBM yang belum dibayar.
Dahlan mengatakan, jumlah tunggakan subsidi BBM yang belum dibayar pemerintah ke Pertamina mencapai Rp 25 triliun lebih.
"Pertamina yang banyak uangnya nyangkut di pemerintah. Di atas Rp 25 triliun, itu tagihan PSO (subsidi)," ucap Dahlan di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Tagihan ini merupakan akumulasi subsidi BBM yang belum dibayar sejak tahun 2012. Akibat utang ini, Pertamina mengalami kesulitan untuk melakukan impor BBM termasuk untuk ekspansi usaha.
"Bagaimana beli minyak terus, nggak beli minyak marah, beli minyak dari mana uangnya? Anda mau, laba besar tapi uangnya nggak ada. Mending untung Rp 1 triliun, uangnya ada," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, Pertamina telah meminta tunggakan subsidi BBM ini dibayar pemerintah. Namun hingga saat ini, utang tersebut belum juga dicairkan. "Sudah sering," tegasnya.
sumber : [url]http://finance.detik..com/read/2013/06/19/115320/2277725/1034/dahlan-banyak-uang-pertamina-nyangkut-di-pemerintah-rp-25-t-lebih[/url]
2. Tempo COm : Utang Pemerintah ke Pertamina Rp 25 Triliun
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengisyaratkan kekhawatirannya atas utang pemerintah terhadap PT Pertamina (Persero) sekitar Rp 25 triliun. "Tagihan Pertamina ke pemerintah di atas Rp 25 triliun. Bayangkan perusahaan yang punya tagihan Rp 25 triliun, sementara harus keluar uang untuk impor minyak," ujarnya di kantor Pertamina pusat, Rabu, 19 Juni 2013.
Angka itu, kata Dahlan, merupakan akumulasi tagihan atas tuga pelayanan publik (public service obligation-PSO). "Dari tahun-tahun lalu (akumulasi)."
Namun, Dahlan menyatakan bahwa tidak tahu persis mengapa PSO yang sudah dianggarkan kemudian belum dibayar. "Anda tanya Menteri Keuangan," kata dia. Menurut dia, adanya piutang ini membuat Pertamina dilematis. "Tidak ada minyak, nanti marah, beli juga begitu (susah)," ujarnya. Dahlan.
Selain itu, menurut Dahlan, hal ini juga membuat Pertamina kesulitan memperbesar belanja modal (capital expenditure). "Kamu sudah tahulah itu."
Persoalan piutang Pertamina sebenarnya merupakan kasus lama. Tahun lalu utang pemerintah kepada Pertamina mencapai Rp 21,15 triliun. Utang itu meliputi utang subsidi atas jenis bahan bakar minyak (BBM) tertentu, piutang atas penggantian biaya program konversi minyak tanah ke gas, dan piutang dari TNI/Polri atas penjualan BBM.
sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...T-ke-Pertamina
3. Antaranews.com : Kementerian BUMN: utang pemerintah kepada Pertamina rp21,15 triliun
Quote:
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN dan Komisi VI DPR-RI membahas penyelesaian utang pemerintah kepada PT Pertamina yang mencapai Rp21,15 triliun.
"Utang pemerintah kepada Pertamina tersebut harus diselesaikan agar dapat menjalankan tugas yang dibebankan kepada perseroan," kata Sekretaris Kementerian BUMN Wahyu Hidayat, di sela Rapat Kerja Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan Komisi VI, di Gedung MPR/DPR-RI, Senin.
Menurut Wahyu, piutang Pertamina tersebut meliputi piutang subsidi atas jenis BBM tertentu, piutang atas penggantian biaya program konversi minyak tanah ke gas, dan piutang dari TNI/Polri atas penjualan BBM.
Adapun utang pemerintah kepada Pertamina meliputi konversi minyak tanah ke LPG sebesar Rp2,92 triliun, kekurangan bayar biaya subsidi BBM dan LPG 2010-2011 sebesar Rp8,43 triliun, dan perkiraan utang BBM TNI/Polri mencapai Rp9,8 triliun.
Wahyu menjelaskan, tiga penyebab terus meningkatnya utang pemerintah kepada Pertamina, yaitu penggantian biaya subsidi yang dianggarkan Kementerian Keuangan lebih kecil dari realisasi penyaluran.
Selanjutnya Kementerian ESDM memiliki keterbatasan dalam menambah alokasi anggaran untuk biaya program konversi minyak tanah ke LPG.
"Anggaran TNI/Polri atas pemakaian BBM lebih kecil dari realisasi sehingga tidak dapat membayar utang sehingga sangat tergantung pada DIPA tahun berjalan," ujarnya.
Pertamina menargetkan perolehan laba bersih Rp23,5 triliun pada 2012 atau meningkat 32 persen dari perkiraan realisasi 2011 sebesar Rp20,7 triliun.
Target produksi minyak dan gas pada 2012 meningkat 14,5 persen dari perkiraan realisasi 2011 sebesar 465,3 ribu barel setara minyak yang berasal dari minyak 196,8 ribu barel per hari atau 103 persen dibanding 2010 dan gas 1.555 MMSCFD atau 107 persen dibanding 2010.
Sementara, produksi panas bumi 2011 akan mencapai 2.188 giga watt hour (GWH) atau 103,5 persen dibandingkan 2010. Untuk 2012, produksi panas bumi ditargetkan 2.364 GWH atau meningkat 8 persen dibandingkan 2011.
Dari bisnis hilir, Pertamina menargetkan penjualan pelumas 596.000 kiloliter pada 2012 atau meningkat 5,4 persen dibanding prognosa 2011 yang mencapai 565.430 kiloliter. (R017)
sumber :
http://www.antaranews.com/berita/320...rp2115-triliun
BUMN yang lain jangan2 diutangin juga...Gimana menurut agan2....?
:
Pantesan BBM subsidi dinaikkan, buat nutup utang ternyata, beberapa tahun ke belakang ini BBM disubsidi Pertamina gan, bukan Pemerintah....wong pemerintah subsidinya masih ngutang...