Malam gan, malem ini TS mau nunjukin islam yang sesungguhnya, bukan abal2 kaya teroris, sebelum baca ceritanya, akan lebih baik kalau agan memberi cendol dulu
Ini adalah kisah seorang tokoh islam yang cukup terkenal, tapi dia bukan sahabat apalagi nabi, namun ia bisa mengajari kita arti sesungguhnya dalam berjihad.
Orang biasanya menyebutnya "SALADIN". Atau nama aslinya salahudin al ayyubi, sebenarnya TS paham betul dengan cerita ini, cuman Ts binggung mau mulai dari mana. Maka terpaksa COPAS
Baik kita mulai saja ceritanya.
Spoiler for The Story:
Shalahuddin Al-
Ayubi terlahir dari
keluarga Kurdish
di kota Tikrit
(140km barat laut
kota Baghdad)
dekat sungai
Tigris pada tahun
1137M. Masa
kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di
Damaskus di lingkungan anggota dinasti
Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nur Ad-
Din atau Nuruddin Zangi.
Salahudin Al-Ayubi atau tepatnya Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Salah Ad-Din
Ibn Ayyub atau Saladin/salahadin (menurut
lafal orang Barat) adalah salah satu
pahlawan besar dalam tharikh (sejarah)
Islam. Satu konsep dan budaya dari
pahlawan perang ini adalah perayaan hari
lahir Nabi Muhammad SAW yang kita kenal
dengan sebutan maulud atau maulid, berasal
dari kata milad yang artinya tahun,
bermakna seperti pada istilah ulang tahun.
Berbagai perayaan ulang tahun di kalangan/
organisasi muslim sering disebut sebagai
milad atau miladiyah, meskipun maksudnya
adalah ulang tahun menurut penanggalan
kalender Masehi.
Selain belajar Islam, Shalahuddin pun
mendapat pelajaran kemiliteran dari
pamannya Asaddin Shirkuh, seorang
panglima perang Turki Seljuk Kekhalifahan.
Bersama dengan pamannya Shalahuddin
menguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan
terakhir dari kekhalifahan Fatimi (turunan
dari Fatimah Az-Zahra, putri Nabi
Muhammad SAW).
Dinobatkannya Shalahuddin menjadi sultan
Mesir membuat kejanggalan bagi anaknya
Nuruddin, Shalih Ismail. Hingga setelah tahun
1174 Nuruddin meninggal dunia, Shalih Ismail
bersengketa soal garis keturunan terhadap
hak kekhalifahan di Mesir. Akhirnya Shalih
Ismail dan Shalahuddin berperang dan
Damaskus berhasil dikuasai Sholahuddin.
Shalih Ismail terpaksa menyingkir dan terus
melawan kekuatan dinasti baru hingga
terbunuh pada tahun 1181. Shalahuddin
memimpin Syria sekaligus Mesir serta
mengembalikan Islam di Mesir kembali
kepada jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Dalam menumbuhkan wilayah kekuasaannya
Shalahuddin selalu berhasil mengalahkan
serbuan para Crusader dari Eropa, terkecuali
satu hal yang tercatat adalah Shalahuddin
sempat mundur dari peperangan Battle of
Montgisard melawan Kingdom of Jerusalem
(kerajaan singkat di Jerusalem selama
Perang Salib). Namun mundurnya
Sholahuddin tersebut mengakibatkan
Raynald of Châtillon pimpinan perang dari
The Holy Land Jerusalem memrovokasi
muslim dengan mengganggu perdagangan
dan jalur Laut Merah yang digunakan
sebagai jalur jamaah haji ke Makkah dan
Madinah. Lebih buruk lagi Raynald
mengancam menyerang dua kota suci
tersebut, hingga akhirnya Shalahuddin
menyerang kembali Kingdom of Jerusalem di
tahun 1187 pada perang Battle of Hattin,
sekaligus mengeksekusi hukuman mati
kepada Raynald dan menangkap rajanya, Guy
of Lusignan.
Akhirnya seluruh Jerusalem kembali ke
tangan muslim dan Kingdom of Jerusalem
pun runtuh. Selain Jerusalem kota-kota
lainnya pun ditaklukkan kecuali Tyres/Tyrus.
Jatuhnya Jerusalem ini menjadi pemicu
Kristen Eropa menggerakkan Perang Salib
Ketiga atau Third Crusade.
Perang Salib Ketiga ini menurunkan Richard I
of England ke medan perang di Battle of
Arsuf. Shalahuddin pun terpaksa mundur,
dan untuk pertama kalinya Crusader merasa
bisa menjungkalkan invincibilty Sholahuddin.
Dalam kemiliteran Sholahuddin dikagumi
ketika Richard cedera, Shalahuddin
menawarkan pengobatan di saat perang di
mana pada saat itu ilmu kedokteran kaum
Muslim sudah maju dan dipercaya.
Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Richard
sepakat dalam perjanjian Ramla, di mana
Jerusalem tetap dikuasai Muslim dan terbuka
kepada para peziarah Kristen. Setahun
berikutnya Shalahuddin meninggal dunia di
Damaskus setelah Richard kembali ke
Inggris. Bahkan ketika rakyat membuka peti
hartanya ternyata hartanya tak cukup untuk
biaya pemakamannya, hartanya banyak
dibagikan kepada mereka yang
membutuhkannya.
Data lengkap tentang King Salahudin Al-
Ayubi
Memerintah 1174 M. – 4 Maret-1193 M.
Dinobatkan 1174 M.
Nama lengkap Yusuf Ayyubi
Lahir 1138 M. di Tikrit, Iraq
Meninggal 4 Maret-1193 M. di Damaskus,
Syria
Dimakamkan Masjid Umayyah, Damaskus,
Syria
Pendahulu Nuruddin Zengi
Pengganti Al-Aziz
Dinasti Ayyubid
Ayah Najmuddin Ayyub
Selain dikagumi Muslim, Shalahuddin atau
Saladin/salahadin mendapat reputasi besar
di kaum Kristen Eropa, kisah perang dan
kepemimpinannya banyak ditulis dalam
karya puisi dan sastra Eropa, salah satunya
adalah The Talisman (1825) karya Walter
Scott.
Masa lalu memang tidak mudah pergi
meskipun kita seperti tak ingin
menengoknya. Bahkan di salah satu tembok
Masjid Umayyah yang dulu adalah Katedral
Yahya Pembaptis yang dipermak jadi masjid
yang indah di tahun 700-an itu, seorang
sejarawan masih menemukan sisa inskripsi
ini: "Kerajaan-Mu, ya, Kristus, adalah
kerajaan abadi...."
Tapi jika masa lalu tak mudah pergi, dari
bagian manakah dari Saladin yang akan
datang kepada kita kini? Dari ruang
makamnya yang kusam, mitos apa yang akan
kita teruskan? Kisah Saladin