Rabu, 19 Juni 2013 07:30:00 WIB
Reporter : Nyuciek Asih


Surabaya (beritajatim.com) - Sekitar 200-an suporter Persebaya, yang sering disebut "Bonek" (Bondo Nekat)menyerang pos penjagaan Mapolda Jawa Timur (Jatim) dengan melempari batu, Selasa (18/6/2013) sekitar pukul 23.00 Wib tadi malam.

Para Bonek menyerang saat melakukan Konvoi, dan melakukan keonaran sepanjang Jl A.Yani, lalu melakukan penyerangan ke Pos utama Mapolda Jatim. Petugas sempat kocar kacir mendapat serangan dari Bonek, kemudian anggota memberikan tembakan peringatan.

Dalam kejadian, salah satu petugas dari Unit Dalmas yang menjaga di Pos penjagaan Polda Jatim, sempat terkena Bogem, saat melerai.

"Saat terjadi keributan antara Bonek dan pengguna jalan petugas melerai. Sayangnya, ketika dilerai malah memicu amarah bonek dan menyerang pos," ujar salah satu petugas.

Petugas dapat mengamankan satu bonek yakni Alfian Riandoko (17) warga kupang panjaan Gg II.

Puluhan petugas dari Unit Sabhara dan Dalmas serta Brimob sempat berjaga-jaga untuk mengantisipasi kemungkinan adanya serangan susulan.

Tidak jelas Bonek yang membuat keonaran ini berasal dari mana. Semalam ada dua acara yang terkait HUT Persebaya. Pertama berpusat di markas YSS di Simpang Dukuh dan Mess Persebaya di Jalan Karanggayam.

Dari pengamatan beritajatim.com, acara di Karanggayam berlangsung hingga pukul 10.00 malam. Mereka yang berbuat onar itu sempalan yang baru menghadiri acara di Markas YSS atau Mess Persebaya atau kelompok Bonek lainnya itu yang masih belum jelas.[uci]

Rabu, 19 Juni 2013 09:26:47 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Penyerangan ratusan Bonek ke Markas Polda Jawa Timur (Jatim) dikhawatirkan berdampak buruk pada Persebaya, baik itu yang tanding di Indonesian Premier League (IPL) maupun Divisi Utama (DU). Efek terburuknya, izin pertandingan sepakbola di Surabaya bisa dibekukan lagi.

Pertengahan Maret lalu, Polrestabes Surabaya menerbitkan surat tentang pelarangan sementara pertandingan sepakbola di Kota Pahlawan. Saat itu, Pembekuan izin ini adalah buntut bentrok antara Aremania dengan Bonek dan warga sekitar tol.

Meski bentrok ini tak ada sangkut pautnya dengan pertandingan Persebaya, namun Polrestabes tetap mengambil langkah tegas. Tiga bulan berselang, indisen yang melibatkan Bonek kembali terulang. Kali ini ratusan Bonek menyerang Mapolda Jatim.

Dikhawatirkan insiden ini bisa berdampak pada pembekuan izin pertandingan sepakbola di Surabaya untuk kedua kalinya dalam kurun waktu setengah tahun. "Bisa jadi seperti itu. Semoga saja tidak terjadi," harap pentolan Bonek Brotherhood, Dedi Ambon.

Bila sampai dibekukan, maka tim Persebaya DU lah yang akan terkena dampak paling. Sebab, dalam waktu dekat, tim asuhan Tony Ho sudah harus tanding di babak 12 besar. Pada 28 Juni nanti, Uston Nawawi dijadwalkan melakoni pertandingan di GBT.

Sedangkan bagi Persebaya IPL harus menjalani empat pertandingan terakhir pada putaran kedua di kandang lawan. Andik Vermansyah dan kawan-kawan dijadwalkan melawat ke kandang Arema (23 Juni), Persiba (27 Juni), Persijap (4 Juli) dan Persija (7 Juli).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Selasa sekitar pukul 23.00, ratusan Bonek melakukan penyerangan ke pos utama Mapolda Jatim. Petugas sempat kocar kacir mendapat serangan dari Bonek, kemudian anggota memberikan tembakan peringatan.

Bahkan, dalam kejadian, salah satu petugas dari Unit Dalmas yang menjaga di Pos penjagaan Polda Jatim, sempat terkena Bogem, saat melerai. Saat ini, petugas sudah mengamankan satu Bonek yakni Alfian Riandoko (17), warga Kupang Panjaan Gg II.[sya/ted]