Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menanggapi munculnya kabut asap di negara itu. Dalam akun Facebooknya, Perdana Menteri Lee mengatakan menteri-menterinya telah menghubungi rekanan mereka di Indonesia untuk menyampaikan perhatian serius terkait asap ini dan meminta membantu mengatasi kebakaran hutan di Sumatera.

"Kita semua terpengaruh akibat kabut asap ini. Ini akibat para petani dan pemilik kebun di Sumatera yang membakar sisa tanaman mereka untuk membuka lahan di musim kemarau. Sayangnya, angin bertiup kencang dan membawa kabut asap itu ke Singapura," ungkap Perdana Menteri Lee.

Pemerintah Singapura juga menghimbau warganya terutama anak-anak dan manula untuk tetap tinggal di dalam rumah guna menghindari masalah pernafasan.

Sementara itu, anggota parlemen juga bereaksi keras atas kondisi ini.

Seorang anggota parlemen lewat Facebook mengkritik sikap Indonesia yang seolah melempar kesalahan kepada negara lain atas kondisi ini.

Menurut situs berita Channel News Asia, seorang pejabat Kementeria Kehutanan Indonesia menyatakan perusahaan kelapa sawit Malaysia dan Singapura juga bertanggungjawab atas kabut asap ini.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat temperatur udara di berbagai wilayah di Provinsi Riau saat ini mulai ekstrem atau berada di atas normal. Misalnya, Pekanbaru mencapai 35,2 derajat Celcius yang pada kondisi maksimum normalnya yakni 34,5 derajat Celcius.

BMKG Pekanbaru juga mencatat titik api di Riau adalah tertinggi di Sumatera yakni mencapai 106 titik. (OP-ixn/Channel News Asia/Foto: Antara)

Sumber : http://opini.co.id/web/article/5249/Perdana-Menteri-Singapura-Keluhkan-Asap-Sumatera