- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
NU Apresiasi Kapolri Restui Polwan Berjilbab


TS
cupitebet
NU Apresiasi Kapolri Restui Polwan Berjilbab
Quote:
NU Apresiasi Kapolri Restui Polwan Berjilbab
Tuesday, 18 June 2013, 16:35 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Ida Fauziyah sangat bersyukur Kapolri Jenderal Timur Pradopo akhirnya menyetujui penggunaan jilbab bagi polisi wanita (Polwan).
"Syukur alhamdulillah sudah ada respon positif di Polri bagi polisi perempuan yang ingin mengenakan jilbab," kata Ida saat dihubungi di Jakarta, Selasa (18/6).
Menurutnya, keputusan Polri mengizinkan anggotanya berjilbab perlu diapresiasi. Karena sudah seharusnya penggunaan jilbab tidak dilarang.
Ketua Komisi VIII DPR RI ini juga meyakini polisi yang mengenakan jilbab saat bertugas tidak akan mengganggu aktivitas. Justru penggunaan jilbab akan membuat penggunanya lebih berhati-hati saat menjalankan aktivitasnya sehingga lebih terkontrol.
"Sungguh saya senang dan mengapresiasi langkah Polri sehingga ini tidak perlu menjadi polemik berkepanjangan," ujar Ida.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III di DPR RI hari ini, Kapolri memastikan diri akan melegalkan penggunaan jilbab bagi anggotanya di seluruh Indonesia. Timur bahkan berujar sebetulnya dia sangat senang dengan permintaan sejumlah keinginan polwan berjilbab yang kini mengemuka.
Belum jelas kapan aturan terkait penggunaan jilbab akan dirumuskan Polri. Dalam waktu dekat segala tuntutan mengenai jilbab akan segera masuk ke dalam agenda diskusi internal Polri.
Sebelumnya, dalam RDP nyaris seluruh fraksi meminta Kapolri untuk memperhatikan aspirasi anggotanya mengenai jilbab. Tidak hanya fraksi yang berideologi islam, seluruh anggota partai di Komisi III DPR RI pun ikut menuntut hal yang sama.
Reporter : Ani Nursalikah
Redaktur : Citra Listya Rini
http://www.republika.co.id/berita/na...lwan-berjilbab
Tuesday, 18 June 2013, 16:35 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Ida Fauziyah sangat bersyukur Kapolri Jenderal Timur Pradopo akhirnya menyetujui penggunaan jilbab bagi polisi wanita (Polwan).
"Syukur alhamdulillah sudah ada respon positif di Polri bagi polisi perempuan yang ingin mengenakan jilbab," kata Ida saat dihubungi di Jakarta, Selasa (18/6).
Menurutnya, keputusan Polri mengizinkan anggotanya berjilbab perlu diapresiasi. Karena sudah seharusnya penggunaan jilbab tidak dilarang.
Ketua Komisi VIII DPR RI ini juga meyakini polisi yang mengenakan jilbab saat bertugas tidak akan mengganggu aktivitas. Justru penggunaan jilbab akan membuat penggunanya lebih berhati-hati saat menjalankan aktivitasnya sehingga lebih terkontrol.
"Sungguh saya senang dan mengapresiasi langkah Polri sehingga ini tidak perlu menjadi polemik berkepanjangan," ujar Ida.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III di DPR RI hari ini, Kapolri memastikan diri akan melegalkan penggunaan jilbab bagi anggotanya di seluruh Indonesia. Timur bahkan berujar sebetulnya dia sangat senang dengan permintaan sejumlah keinginan polwan berjilbab yang kini mengemuka.
Belum jelas kapan aturan terkait penggunaan jilbab akan dirumuskan Polri. Dalam waktu dekat segala tuntutan mengenai jilbab akan segera masuk ke dalam agenda diskusi internal Polri.
Sebelumnya, dalam RDP nyaris seluruh fraksi meminta Kapolri untuk memperhatikan aspirasi anggotanya mengenai jilbab. Tidak hanya fraksi yang berideologi islam, seluruh anggota partai di Komisi III DPR RI pun ikut menuntut hal yang sama.
Reporter : Ani Nursalikah
Redaktur : Citra Listya Rini
http://www.republika.co.id/berita/na...lwan-berjilbab
Quote:
'Sikap Kapolri (Restui Jilbab) Patut Kita Syukuri'
Tuesday, 18 June 2013, 16:58 WIB
Republika/Prayogi

Sejumlah anak berjilbab mengenakan seragam Polwan mengikuti kegiatan Lomba Polisi Cilik dalam rangka Hari Bhayangkara ke-67 di Blok M Square, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) menyambut baik sikap Kapolri yang akhirnya membolehkan polisi wanita (Polwan) mengenakan jilbab dalam melaksanakan tugasnya.
Ketua Umum PB NU, KH. Said Agil Siradj mengatakan dengan dibolehkannya Polwan menggunakan jilbab, masyarakat akan semakin menghormati kepolisian sebagai instansi pelindung dan pengayom masyarakat.
“Saya yakin Polri akan mendapat respek yang besar dari masyarakat dengan membolehkan Polwan berjilbab,” kata Said kepada ROL, Selasa (18/6).
Dan dengan keterbukaan Kapolri atas atas aturan seragam bagi Polwan muslimah ini, kata Said, Insya Allah akan menambah penghormatan masyarakat terhadap Polisi. “Sikap Kapolri ini patut kita syukuri dan apresiasi bersama,” pungkasnya.
Dalam rapat dengar pendapat antara pihak Kepolisian dengan Komisi III Selasa (18/6) pagi, akhirnya pihak Kepolisian membolehkan Polwan berjilbab, dan akan merubah aturan seragam seperti yang telah diatur sebelumnya.
Kapolri Timur Pradopo, mengatakan pihaknya tidak akan melarang Polwan muslimah menjalankan keyakinannya berjilbab dengan seragam. “Saya sangat merespons baik permintaan ini (polwan berjilbab) dan tidak akan melarangnya," ujarnya.
Reporter : Amri Amrullah
Redaktur : Yudha Manggala P Putra
http://www.republika.co.id/berita/na...t-kita-syukuri
Tuesday, 18 June 2013, 16:58 WIB
Republika/Prayogi

Sejumlah anak berjilbab mengenakan seragam Polwan mengikuti kegiatan Lomba Polisi Cilik dalam rangka Hari Bhayangkara ke-67 di Blok M Square, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) menyambut baik sikap Kapolri yang akhirnya membolehkan polisi wanita (Polwan) mengenakan jilbab dalam melaksanakan tugasnya.
Ketua Umum PB NU, KH. Said Agil Siradj mengatakan dengan dibolehkannya Polwan menggunakan jilbab, masyarakat akan semakin menghormati kepolisian sebagai instansi pelindung dan pengayom masyarakat.
“Saya yakin Polri akan mendapat respek yang besar dari masyarakat dengan membolehkan Polwan berjilbab,” kata Said kepada ROL, Selasa (18/6).
Dan dengan keterbukaan Kapolri atas atas aturan seragam bagi Polwan muslimah ini, kata Said, Insya Allah akan menambah penghormatan masyarakat terhadap Polisi. “Sikap Kapolri ini patut kita syukuri dan apresiasi bersama,” pungkasnya.
Dalam rapat dengar pendapat antara pihak Kepolisian dengan Komisi III Selasa (18/6) pagi, akhirnya pihak Kepolisian membolehkan Polwan berjilbab, dan akan merubah aturan seragam seperti yang telah diatur sebelumnya.
Kapolri Timur Pradopo, mengatakan pihaknya tidak akan melarang Polwan muslimah menjalankan keyakinannya berjilbab dengan seragam. “Saya sangat merespons baik permintaan ini (polwan berjilbab) dan tidak akan melarangnya," ujarnya.
Reporter : Amri Amrullah
Redaktur : Yudha Manggala P Putra
http://www.republika.co.id/berita/na...t-kita-syukuri
Quote:
MUI: Sikap Kapolri Perlu Dicontoh Restui Polwan Berjilbab
Selasa, 18 Juni 2013, 19:30 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam mengatakan Kapolri Jenderal Timur Pradopo menunjukkan kenegarawanannya usai menyetujui penggunaan jilbab bagi polwan muslimah.
"Kita harus apresiasi sikap Kapolri yang mau mengoreksi kebijakan yang salah," kata Asrorun di Jakarta, Selasa (18/6).
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi III DPR RI, Kapolri merestui polwan muslimah berjilbab. Kapolri mengatakan polemik polwan berjilbab mencuat berati perhatian masyarakat sangat besar terhadap korps baju cokelat.
"Sikap Kapolri perlu dicontoh oleh pejabat lain karena mau mengoreksi kebijakan yang salah, yang melanggar prinsip-prinsip demokrasi," ujar Asrorun.
Reporter : Ani Nursalikah
Redaktur : Citra Listya Rini
http://www.republika.co.id/berita/na...lwan-berjilbab
Selasa, 18 Juni 2013, 19:30 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam mengatakan Kapolri Jenderal Timur Pradopo menunjukkan kenegarawanannya usai menyetujui penggunaan jilbab bagi polwan muslimah.
"Kita harus apresiasi sikap Kapolri yang mau mengoreksi kebijakan yang salah," kata Asrorun di Jakarta, Selasa (18/6).
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi III DPR RI, Kapolri merestui polwan muslimah berjilbab. Kapolri mengatakan polemik polwan berjilbab mencuat berati perhatian masyarakat sangat besar terhadap korps baju cokelat.
"Sikap Kapolri perlu dicontoh oleh pejabat lain karena mau mengoreksi kebijakan yang salah, yang melanggar prinsip-prinsip demokrasi," ujar Asrorun.
Reporter : Ani Nursalikah
Redaktur : Citra Listya Rini
http://www.republika.co.id/berita/na...lwan-berjilbab
Alhamdulillah akhirnya dibolehkan juga


Diubah oleh cupitebet 19-06-2013 09:52
0
1.7K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan