- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pentingnya Melestarikan Kebudayaan Indonesia


TS
huzza
Pentingnya Melestarikan Kebudayaan Indonesia

Spoiler for Jangan Lupa:
Spoiler for No Repost:
Spoiler for INDONESIA:
Budaya adalah suatu warisan dari leluhur atau nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya. Negara Indonesia disebut Negara maritim karena dikelilingin oleh banyak pulau, budaya Indonesia sangat banyak dan beraneka ragam,budaya itulah yang seharusnya kita jaga dan kita lestarikan agar tidak punah atuapun diclam oleh Negara lain.
Indonesia Negara yang sangat kaya dan unik,negara Indonesa juga beraneka ragam suku bangsanya. Tapi sangat disayangkan setelah banyak pengakuan dari negara lain bahwa tari pendet,masakan padang,reog diponogoro diclam oleh negara tetangga baru Indonesia merasa itu adalah budaya yang harus dilestarikan. Negara tetangga menjadikan budaya kita sebagai aset pariwisata yang sangat menguntungkan. Mangapa kita tidak melakukan itu? yang berdampak positif bagi Negara kita, Baik dalam bertambahnya pendapatan Negara dan kita juga sudah melestarikan budaya kita sendiri.
Saya sebagai generasi muda ingin sekali memberikan pencerahan bahwa budaya itu perlu dilestarikan salah satunya adalah tidak malu belajar menari dari 30 propinsi yang ada diindonesia dan seandainya kita bisa kita harus mengajarkannya kepada anak-anak yang masih dini karena mereka adalah salah satu generasi bangsa yang akan memimpin negeri kita tercinta ini.
Satu hal lagi yang bisa kita lakukan,memang tidak akan mengalami perubahan besar tetapi dari hal kecil yang kita lakukan kita mendapat perubahan yang besar. Janganlah malu memakai produk dalam negeri bukan berarti produk dalam negeri itu kulitas dan kuantitasnya tidak bagus. Justru produk indonesia banyak disukai oleh Negara tetangga. Buktinya saja batik, banyak sekali turis mancanegara yang membawa cendra mata batik apabila datang keindonesia. Jadi megapa kita harus malu memakai produk dalam negeri? justru itu bisa membantu perekonomian di Negara kita.
Upaya-Upaya Untuk Melestarikan Budaya Asli Indonesia
Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan unsur kebudayaan yang sebagaimana tersirat dalam Bhineka Tunggal Ika yang artinya “ walaupun berbeda – beda tetap satu jua “Kebudayaan lama atau yang sering disebut kebudayaan asli bangsa indonesia dimana kebudayaan ini belum terjamah oleh kebudayaan asing harus tetap kita pertahankan karena ini merupakan suatu kebanggaan atau kekayaan bangsa kita, oleh karena itu agar kebudayaan – kebudayaan asli bangsa indonesia ini tetap ada marilah kita jaga bersama, adapun cara memelihara kebudayaan asli bangsa indonesia adalah sebagai berikut :
1. Melalui Media Massa
Media massa mempunyai tugas dan kewajiban selain menjadi sarana dan prasarana komunikasi untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain sebagainya) dari yang kurang menarik sampai yang sangat menarik, dari yang tidak menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan tanpa ada batasan kurun waktu.
Media massa dan manusia mempunyai hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan karena masing-masing saling mempunyai kepentingan, masing-masing saling memerlukan. Media massa membutuhkan berita dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk kepentingan orang atau institusi lainnya. Di lain pihak, manusia membutuhkan adanya pemberitaan, publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Televisi sebagai media publik mempunyai daya tarik yang kuat tidak perlu dijelaskan lagi, kalau radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata, musik dan sound effect, maka televisi selain ketiga unsur tersebut, juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman, sedang televisi itu selain menyajikan film juga programa yang lain seperti seni tradisional. Sesuai fungsinya, media massa (termasuk televisi), selain menghibur, ada tiga fungsi lainnya yang cukup penting. Harold Laswell dan Charles Wright (1959) membagi menjadi empat fungsi media (tiga dicetuskan oleh Laswell dan yang ke empat oleh Wright). Keempat fungsi media tersebut adalah:
- Pengawasan (Surveillance)
- Korelasi (Correlation)
- Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage)
- Hiburan (Entertainment)
2. Pementasan – Pementasan
walau tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya kita harus tetap gencar dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional di berbagai pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya pelestarian itu akan berjalan sukses apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan adanya sosialisasi luas dari media massa termasuk televisi. Maka cepat atau lambat, budaya tradisional kembali akan bergairah
3. Melibatkan peran pemerintah
Mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja .
Dan tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, meMlestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim oleh negara lain.
4. Menyelenggarakan Mata Pelajaran Muatan Lokal
Dengan Sekolah Menyelenggakan Mata Pelajaran Muatan dan ekstrakurikuler wajib berbasis pelestarian seni budaya setempat, dapat menimbulkan rasa cinta dan bangga memiliki kebudayaan tersebut, dengan demikian para genarasi muda dapat mengetahui kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia.
Apresiasi Generasi Muda Terhadap Budaya Lokal
Spoiler for spoiler:
Langgir Badong alias bambu gendong merupakan alat musik ciptaan generasi muda yang peduli pada budaya lokal.Namanya terdengar cukup unik, Langgir Badong. Alat musik tradisional dari Bogor ini mampu menghasilkan melodi dari harmonisasi alunan merdu suara pukulan bambu yang dikolaborasikan dengan tarian dan lirik lagu yang modern. Lagu-lagu yang ceria dan penuh semangat dibawakan dengan asyik dan unik oleh Langgir Badong (bambu gendong).Langgir Badong adalah sebuah kesenian kreasi yang dibesarkan di daerah Bogor. Alat musik ini seluruhnya terbuat dari bambu. Seni kreasi yang diciptakan oleh Ade Suarsa ini menggunakan bambu dalam berbagai ukuran dan bentuk yang ditabuh sebagai penghasil suara utama. Misinya, melestarikan budaya rakyat dalam gaya bermusik. Menurut Ade Suarsa, bermusik tidaklah harus mengikuti apa yang diinginkan oleh industri. Justru bermusik dengan alat musik tradisional akan membentuk pasarnya sendiri, sekaligus melestarikan budaya lokal dalam bermusik.
Langgir Badong adalah satu contoh apresiasi generasi muda dewasa terhadap budaya lokal yang dikemas dalam bentuk modern. Sebenarnya, antusiasme generasi muda dewasa terhadap budaya lokal yang dikemas dalam bentuk modern masih sangat besar. Bukan saja soal musik, tapi juga kuliner, kegiatan tradisional hingga hiburan rakyat. Munculnya kebanggaan generasi muda dewasa terhadap budaya lokal yang dikemas dalam bentuk kontemporer harus diapresiasi.
Orang Bule lebih cinta budaya kita? Bangga atau Sedih?
Spoiler for spoiler:
Orang Bule lebih cinta Budaya Kita?, kita harus bangga atau sedih? . Pertanyaan ini muncul ketika saya pernah melihat liputan tentang bagaimana kehidupan orang-orang bule di Astraulia. Dan ternyata orang-orang Australia sangat begitu cintanya dengan Budaya Indonesia. Disana mereka banyak yang memutuskan Les Bahasa Indonesia bahkan mereka tidak tanggung-tanggung mengambil jurusan Bahasa Indonesia dan tertarik untuk mengenal lebih jauh budaya Indonesia. Tidak hanya bahasa, mereka juga tertarik dengan Budaya dan bagaimana kehidupan orang Indonesia asli.Banyak sekali orang bule memutuskan tinggal di Indonesia karena sangkin Cinta dengan budaya Indonesia. Disatu sisi mereka ikut melestarikan karena memang mereka cinta. Tapi disatu sisi anak muda di Indonesia nyatanya lebih suka budaya yang kebarat- baratan, ke china - chinaan, ke korea - korean dan sebagainya.Dan kini justru kebalikanya, banyak orang Jepang, Korea dan Negara Eropa tertarik untuk melestarikan budaya Indonesia.
Saya sendiri tidak munafik, sebagai generasi muda saya memang tidak begitu akrab dengan berbagai macam budaya Indonesia.Dan juga pemerintah kurang menggalakan budaya kita.Jangankan budaya, di sekitar kita mungkin ada banyak tempat wisata yang bagus dan potensial tapi selalu saja ada kendala yang harusnya jadi tanggung jawab pemerintah. Entah itu fasilitas, jalan yang rusak dan subjek - subjek penting lainnya.
Di Sekolah memang dikenalkan Budaya Indonesia itu seperti apa, jenis - jenisnya dimulai dari alat musik hingga tarian. Ketika SD saya pernah dikenalkan dengan Angklung dan saya sangat suka mendengar suaranya. Namun setelah SMP dan SMA semuanya seperti tenggelam karena memang minat anak Muda sekarang sangat sedikit yang tertarik pada Seni budaya Asli Indonesia. Faktornya tidak lain karena tidak menjamin dari segi ekonomi dan sebagianya. Jadi pada akhirnya lebih memikirkan hal lain seperti jurusan yang lebih mampu bersaing di dunia kerja nanti. seperti Teknik mesin , Listrik, usaha dan sebagainya.
Jika ditanya, Bangga atau sedih jika melihat orang asing melestarikan budaya kita?. Tentunya bangga. Tapi jika harus menyalahkan mengapa generasi muda kita tidak tertarik melestarikannya, kembali ke diri masing - masing. Kehidupan mereka ( orang - orang asing ) secara ekonomi sudah jauh lebih baik dari kita. Negara mereka maju, mencari pekerjaan gampang. Jadi saat memutuskan mengambil jurusan kesastraan dan budaya Indonesia mereka tidak ambil pusing. Sedangkan kita?, pasti berfikir berkali-kali. Memang sih ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk melestarikan budaya kita sendiri. Tapi salahkah jika sangat sedikit generasi muda yang kurang menyimpan minat untuk mendalami budaya sendiri?
Prestasi Membanggakan Mengenai Kebudayaan Indonesia Dimata Dunia
Spoiler for 1. Gamelan menjadi kurikulum sekolah di Di New Zealand, Singapura, Amerika Serikat dan Jepang:
Gamelan Jawa telah menjadi salah satu kurikulum tetap di New Zealand School of Music (NZSM) dengan kode mata kuliah PERF250 - Special Indonesian Gamelan berdasarkan kesepakatan kerjasama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington dengan NZSM pada tahun 1975. Kesepakatan ini ditindak-lanjuti dengan pemberian seperangkat gamelan Pelog oleh KBRI Wellington dengan status ‘pinjaman permanen.
Jumlah mahasiswa ‘gamelan course’ tahun 2011 mencapai 23 orang. Melebihi batas maksimal penerimaan mahasiswa khususnya untuk mata kuliah PERF250 sebanyak 18 orang. Ini menunjukkan besarnya minat mahasiswa NZSM untuk mendalami seni budaya Indonesia khususnya gamelan. Jangka waktu pengajaran sangat singkat yaitu satu semester atau kurang lebih 13 minggu. Dalam kurun waktu tersebut, selain mahasiswa harus mampu memainkan sebanyak 3 gending gamelan dengan teknik menabuh yang baik, mereka juga harus mendalami teori tentang sejarah dan perkembangan gamelan.
Kepiawaian para mahasiswa tersebut ditampilkan dalam acara Ujian Akhir mata kuliah gamelan Jawa bertajuk “Heavenly Gongs : Music from Java” pada Minggu, 12 Juni 2011 lalu yang diselenggarakan di Adams Concert Room (ACR) NZSM. Acara tersebut mampu membuat kagum sekitar 200 penonton dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, pengajar, masyarakat New Zealand dan Indonesia.
Festival Gamelan Dunia pertama diadakan tahun 1986 di Kanada. Setidaknya terdapat ratusan lebih kelompok ensambel dan studi gamelan di Amerika Serikat, belum lagi di negara lain. Menurut Rahayu Supanggah, penggagas Festival Gamelan Dunia tersebut, Singapura telah menjadikan gamelan sebagai mata pelajaran wajib di berbagai sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.
Di Amerika, gamelan Jawa sudah terkenal di berbagai universitas unggulan, seperti Universitas California di Berkeley (gamelan Kyai Udan Mas), San Jose University (gamelan Sekar Kembar), Lewis and Clark College (Kyai Guntur Sari), Michigan, Wiscounsin, Northern Illinois, Oberlin, Wesleyan, dan ratusan universitas terkemuka lainnya.
Di Jepang, gamelan sudah menjadi media ajar di berbagai universitas, seperti Tokyo University of Fine Art and Music dengan grup gamelannya yang bernama Kyai Lambang Sari, di Kuntachi College of Music (Gamelan Sekar Jepun), Dharma Budaya Osaka University, Hyogo University, Tokyo Osaka-Tohogakuen (semuanya college of music).
Spoiler for 2. Tari Saman Dari Aceh Menggetarkan Festival World Culture:
Tari Saman dari Aceh atau yang dikenal dengan “seribu tangan” mendapatkan sambutan hangat dari penonton dengan tepukan tangan dan decakan kagum saat tampil di panggung utama Festival Kebudayaan Dunia yang diselenggarakan di Dublin akhir pekan ini.Dikatakannya sebanyak 10 penari menyemarakan pesta rakyat di Republik Irlandia itu pada acara World Culture Festival yang menurut panitia tarian dari Indonesia termasuk tari yang rumit. Disebutkan Tari Saman merupakan tarian mengisahkan epik kebaikan melawan kejahatan. “Saman” yang paling populer di Aceh dan menjadi terkenal di luar negeri yang disebut dengan “Seribu tangan”.
Spoiler for 3. Batik Indonesia mendunia:
Batik dengan segala keindahan coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa disangkal, batik sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi lebih dikenal diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa.
Batik menjadi semakin terkenal ketika pakaian batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi.
Seorang desainer batik, Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan telah membawa nama Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton.
Belum lama ini Isteri Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Rosa Rai Djalal, membuka pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain.
Menurut Claire Wolfowitz, isteri mantan Dubes Amerika untuk Indonesia, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai den mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.
Spoiler for 4.Brand internasional Gucci dan Christian Dior menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya
:
Brand internasional Gucci ternyata menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya. Tenun Indonesia telah dipercaya oleh pasar internasional. Tenun Indonesia dianggap sangat berharga karena handmade (buatan tangan). Itulah yang membuat brand internasional seperti Gucci mau bekerjasama dengan pengrajin tenun di Indonesia.
Namun yang sangat disayangkan justru antusiasme pasar domestik sendiri terhadap tenun tradisional masih rendah. Dahulu batik pun demikian. Namun sekarang, produksi batik telah berkembang sangat pesat.
Tentunya kita bangga melihat kain-kain asli Indonesia yang maha kaya dalam hal craftsmanship ini tampil di runway designer international mulai dari Milan, Paris, dan kini London. Dalam fashion week Spring tahun 2010, Frida Gianini dari rumah mode Gucci mengeluarkan koleksi cocktail dengan tema Tribal yang menggunakan Ikat (kain tenun dan motif tenun khas Indonesia terutama Sumbawa).


0
48.8K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan