Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan beserta beberapa jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II melakukan pertemuan dengan delegasi Papua Nugini. Pertemuan ini di gelar di Hotel Grand Hyatt, Jakarta untuk membicarakan kemungkinan kerjasama antara kedua negara.

Dahlan dengan semangat menceritakan kalau Indonesia sangat berpotensi untuk melakukan ekspor ke negara tetangga, khususnya ekspor di bidang energi.

"BUMN itu kan ada pertamina, terus, listrik kita akan ekspor listrik di Papua New Guinea. Di Sabah kita jual ke Malaysia. Di papua, kita jual di Papua New Guinea," ucap Dahlan di sela-sela acara, Jakarta, Selasa (18/6).

Dahlan sedikit bercerita, waktu dulu Indonesia pernah membangun PLTU dengan kapasitas 2X10 MW di dekat Jayapura. Lokasi tersebut hanya 20 km dari Papua Nugini. Namun pembangunan ini tertunda karena kena tsunami.

"Nanti kita sepakati dari PLTU ke perbatasan 20 Kilometer. Dari perbatasan ke Papua Nugini cuma 10 kilometer. Kita akan listriki kota terdekat dari perbatasan 1 kota dan sekitarnya. Di Jayapura ini ada supply pembangkit listrik 2x10 MW dan PLTA 1x10 MW. Akhir tahun jadi," katanya.

Dengan posisi dekat perbatasan, Indonesia bisa memasok listrik sekitar 2 MW ke Papua Nugini. "Kebetulan kota yang dekat dengan Jayapura dan Papua New Guinea itu ada batalion tentara. Dengan jaringan Papua New Guinea, kita bisa listriki desa sebelum perbatasan juga. Proyeknya sekarang," jelasnya.

Selain ekspor, kerjasama ini juga disebut untuk bantu-membantu sesama negara tetangga. "Ini bukan ekspor tapi tolong menolong karena tetangga yang baik. Kita membantu listrik untuk Papua Nugini 2 MW per hour," tutupnya.

SUMBER

Aduh pak dahlan iskan, Indonesia kan masih krisis listrik, Kok malah listrik indonesia dijual ke malaysia & papua nugini ???