- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jangan Taruh Barang Berharga di Bagasi Pesawat !


TS
4l4i
Jangan Taruh Barang Berharga di Bagasi Pesawat !
Quote:
Quote:
Quote:
Jangan Taruh Barang Berharga di Bagasi!

Quote:
Jakarta - Pencurian atau perusakan bagasi di bandara di Indonesia berulang kali terjadi. Tak hanya di Jakarta, di Yogyakarta, Batam, dan Medan juga pernah kejadian. Bagaimana mencegahnya? Sejumlah pengaduan yang dilakukan penumpang ke maskapai dan bandara tak ada respons.
"Semoga di lain waktu kami bisa lebih teliti lagi tidak menaruh barang berharga di bagasi dan selalu mengecek kondisi koper atau tas dan barang bawaan yang ditaruh di bagasi," saran Yovie Cahya dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Selasa (18/6/2013).
Yovie bertutur soal bagasi kopernya yang diacak-acak oknum di bandara. Tas itu dia taruh di bagasi pesawat yang ditumpanginya dalam perjalanan Yogyakarta-Batam. Di tas itu ada barang berharga perhiasan istrinya. Beruntung perhiasan itu terselip di antara pakaian.
"Namun meskipun tidak ada barang yang hilang, koper kami menjadi rusak dan kenyamanan serta keamanan kami menjadi terganggu," jelas Yovie.
Cara paling aman memang tak menaruh barang berharga di bagasi. Ketika penguasa bandara tak bisa berbuat sesuatu, pencegahan harus dilakukan dari penumpang.
Cerita pembaca detikcom lainnya Ria Setyana juga demikian. Bahkan kopornya jadi rusak karena disilet oknum di bandara. Bulan lalu dia terbang dari Banjarmasin ke Surabaya.
"Resleting koper tidak bisa dibuka sama sekali. Macet dan tidak bisa digerakkan, hanya terbuka sekitar 5 cm. Setelah dilihat ternyata di bagian resleting koper disiram dengan lem super lengket, yang disiram pake lem bukan hanya resleting bagian utama tetapi juga resleting kantong kecil di bagian muka," jelas Ria.
Karena tak bisa dibuka akhirnya Ria menggunting kopornya dan baru diketahui, ada barang yang hilang. "Ternyata modusnya, mereka buka dari resleting depan (yang tidak saya gembok-red), kemudian disilet dari bagian dalam kantong depan tadi hingga tembus ke kantong utama. Mungkin ambilnya meraba-raba gitu kali ya, asal comot saja," tuturnya.
"Semoga di lain waktu kami bisa lebih teliti lagi tidak menaruh barang berharga di bagasi dan selalu mengecek kondisi koper atau tas dan barang bawaan yang ditaruh di bagasi," saran Yovie Cahya dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Selasa (18/6/2013).
Yovie bertutur soal bagasi kopernya yang diacak-acak oknum di bandara. Tas itu dia taruh di bagasi pesawat yang ditumpanginya dalam perjalanan Yogyakarta-Batam. Di tas itu ada barang berharga perhiasan istrinya. Beruntung perhiasan itu terselip di antara pakaian.
"Namun meskipun tidak ada barang yang hilang, koper kami menjadi rusak dan kenyamanan serta keamanan kami menjadi terganggu," jelas Yovie.
Cara paling aman memang tak menaruh barang berharga di bagasi. Ketika penguasa bandara tak bisa berbuat sesuatu, pencegahan harus dilakukan dari penumpang.
Cerita pembaca detikcom lainnya Ria Setyana juga demikian. Bahkan kopornya jadi rusak karena disilet oknum di bandara. Bulan lalu dia terbang dari Banjarmasin ke Surabaya.
"Resleting koper tidak bisa dibuka sama sekali. Macet dan tidak bisa digerakkan, hanya terbuka sekitar 5 cm. Setelah dilihat ternyata di bagian resleting koper disiram dengan lem super lengket, yang disiram pake lem bukan hanya resleting bagian utama tetapi juga resleting kantong kecil di bagian muka," jelas Ria.
Karena tak bisa dibuka akhirnya Ria menggunting kopornya dan baru diketahui, ada barang yang hilang. "Ternyata modusnya, mereka buka dari resleting depan (yang tidak saya gembok-red), kemudian disilet dari bagian dalam kantong depan tadi hingga tembus ke kantong utama. Mungkin ambilnya meraba-raba gitu kali ya, asal comot saja," tuturnya.
Quote:
Quote:
Ini 5 Modus Pencurian Bagasi di Bandara yang Terkuak
Quote:
1.Kerjasama Petugas X-ray dan Porter
Di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, pernah terungkap kasus pencurian bagasi. Ternyata, pelakunya melibatkan pemeriksa barang di bagian x-ray dengan porter di ground handling Bandara.
Menurut polisi, ada petugas di bagian x-ray memberitahukan adanya barang-barang berharga milik para penumpang kepada para porter di bagian ground handling. Mendapat informasi itu, sang porter kemudian membongkar paksa koper.
Pihak bandara membantah terlibat dalam aksi pencurian ini. Namun polisi terus melakukan penyelidikan.
Quote:
2.Ambil Ransel Saat Lengah
Arif Setiawan, penumpang dari Surabaya tujuan Jakarta, kehilangan ransel yang berisi kamera SRL Canon EOS 7D, sebuah handphone dan hardisk eksternal di area bandara. Saat itu dia menaruh ranselnya tidak jauh dari conveyor belt di terminal 1 C. Saat dia tidak memperhatikan bawaannya, ransel tersebut tiba-tiba hilang.
Setelah ditelusuri, pelakunya ternyata petugas kebersihan dan porter. Mereka dicurigai karena membawa sebuah ransel, namun tidak punya tanda bukti bagasi.
Saat diperiksa di CCTV, terlihat mereka mengambil ransel itu saat pemiliknya sedang lengah.
Quote:
3. Pencurian Kargo
Adanya pencurian barang melalui jasa pengiriman kargo diungkap Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo). Saat ini, Asperindo meminta bantuan aparat keamanan Kesatuan Pengamanan Perairan dan Pelabuhan KP3 Bandar Udara Ngurah Rai, Bali.
Hilangnya barang-barang yang dikirim melalui jasa kargo yang diduga dicuri oleh komplotan, terungkap dari banyaknya laporan dari konsumen yang mengaku kehilangan barang. Barang yang paling digemari para pencuri ini adalah alat-alat elektronik seperti handphone dan kamera. Modusnya dengan cara membobol kardus atau karung pembungkus barang.
Sementara itu, Kapolsek KP-3 Ngurah Rai, AKP Ibrahim Aji mengatakan, belum mengetahui apakah sindikat pencurian di kargo memiliki hubungan dengan sindikat pencurian barang penumpang di dalam bagasi pesawat. Polisi telah menangkap sindikat pencurian barang di perut pesawat sebanyak 13 orang.
Quote:
4. Petugas Keamanan Hingga Loading Master Terlibat
Di Bandara Ngurah Rai Bali, pernah ditangkap enam orang komplotan pencuri bagasi. Mereka terdiri dari porter, loading master (orang yang mengatur di bagasi agar sesuai dengan beban pesawat) dan petugas keamanan.
Penangkapan dilakukan karena polisi menerima banyak laporan dari perusahaan penerbangan. Para penumpang komplain karena kasus kehilangan barang bagasi tak pernah ditangani dengan baik.
Bahkan, aksi pencurian ini telah berlangsung sejak lama dan marak terjadi bulan September dan Oktober 2006.
Quote:
5.Porter Curi Uang di Bagasi
Jangan menyimpan uang di tas bagasi saat naik pesawat. Pada awal Januari lalu, polisi meringkus 4 orang porter yang melakukan pencurian uang Rp 10 juta yang tersimpan dalam tas penumpang pesawat di Bandara Soekano-Hatta.
Para pelaku membongkar kunci dan mengambil uang dalam tas penumpang itu.
Awalnya, petugas mendapatkan laporan dari seorang penumpang dari Semarang yang kehilangan uang Rp 10 juta. Uang yang ditaruhnya dalam koper dan diletakan dalam bagasi hilang, padahal tas itu sudah dikunci.
Quote:
Quote:
Angkasa Pura II: Tas Beresleting Mudah Dibuka Hanya dengan Paku Kecil
Quote:
Jakarta - Kasus pembobolan koper di bagasi pesawat terbang yang terus berulang harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk para penumpang. General Affairs Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (AP II) Yudis Tiawan mengatakan bahwa koper dengan resleting saja kini tak lagi aman.
"Jangan pakai koper yang hanya pakai resleting saja. Harus tertutup dengan rapat. Kalau resleting saja, dibuka pakai paku kecil pun bisa," saran Yudis saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/6/2013).
Yudis menambahkan penumpang juga bisa memanfaatkan layanan wrapping koper di terminal keberangkatan.
"(Wrapping) bisa juga menjadi langkah pencegahan," kata Yudis.
Jika mengalami kehilangan koper atau kerusakan, penumpang dianjurkan untuk segera melapor ke bagian lost and found di terminal kedatangan. Petugas di bagian lost and found dari pihak airline ini yang akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kami sudah punya CCTV kok. Kalau dari pihak airline meminta bantuan dari kami, kami siap," imbuhnya.
Sebelumnya, Yudis menjelaskan bahwa kasus kehilangan atau kerusakan koper merupakan kewenangan dan tanggung jawab pihak airline. Menurutnya, penumpang juga harus paham bahwa dilarang menyimpan barang berharga di bagasi.
"Jangan pakai koper yang hanya pakai resleting saja. Harus tertutup dengan rapat. Kalau resleting saja, dibuka pakai paku kecil pun bisa," saran Yudis saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/6/2013).
Yudis menambahkan penumpang juga bisa memanfaatkan layanan wrapping koper di terminal keberangkatan.
"(Wrapping) bisa juga menjadi langkah pencegahan," kata Yudis.
Jika mengalami kehilangan koper atau kerusakan, penumpang dianjurkan untuk segera melapor ke bagian lost and found di terminal kedatangan. Petugas di bagian lost and found dari pihak airline ini yang akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kami sudah punya CCTV kok. Kalau dari pihak airline meminta bantuan dari kami, kami siap," imbuhnya.
Sebelumnya, Yudis menjelaskan bahwa kasus kehilangan atau kerusakan koper merupakan kewenangan dan tanggung jawab pihak airline. Menurutnya, penumpang juga harus paham bahwa dilarang menyimpan barang berharga di bagasi.
Quote:
Quote:
Tas Anda Hilang atau Diacak-acak di Bandara? Lapor Polisi
Quote:
Jakarta - Jangan takut untuk lapor ke polisi bila tas Anda hilang atau ada yang mengacak-acak di bagasi di bandara di Indonesia. Mereka para pencoleng tas bagasi harus diberi pelajaran. Seret ke penjara.
"Laporkan saja ke polisi," kata pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/6/2013).
Selama ini hukuman bagi para pencoleng itu tak berat. Jadinya mereka tak kapok mengulang perbuatannya. Pengusutan pernah dilakukan, tapi tak sampai tuntas. Padahal ada oknum yang diduga ikut bermain. Akhirnya kejadian kembali berulang.
"Mereka harus langsung dipecat dan dipenjarakan," jelas Tulus.
Memang ada kerisauan bila polisi tak menyeriusi laporan soal pencongkelan tas di bagasi. Hal tersebut tak perlu dikhawtirkan, karena bila laporan menumpuk di polisi tentu akan menjadi catatan dan pertanyaan.
"Maskapai dan bandara juga harus bertanggung jawab," tutupnya.
Baru-baru ini, kasus perusakan tas di bagasi bandara dialami Alida Simanjuntak. Pakaian dan kosmetika di dalam tas acak-acakan setelah dia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Ritsletingnya dirusak, sepertinya orang yang merusaknya mencari barang berharga tapi untungnya saya tidak meletakkan barang berharga di tas saya," kata Alida kepada detikcom, Senin (17/6).
Alida mengatakan perusakan itu terjadi pada 9 Juni 2013 lalu. Saat itu dia terbang dari Medan ke Jakarta. Saat itu Alida memasukkan tas cukup besar di dalam bagasi pesawat tersebut. Tas itu padahal digembok.
"Laporkan saja ke polisi," kata pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/6/2013).
Selama ini hukuman bagi para pencoleng itu tak berat. Jadinya mereka tak kapok mengulang perbuatannya. Pengusutan pernah dilakukan, tapi tak sampai tuntas. Padahal ada oknum yang diduga ikut bermain. Akhirnya kejadian kembali berulang.
"Mereka harus langsung dipecat dan dipenjarakan," jelas Tulus.
Memang ada kerisauan bila polisi tak menyeriusi laporan soal pencongkelan tas di bagasi. Hal tersebut tak perlu dikhawtirkan, karena bila laporan menumpuk di polisi tentu akan menjadi catatan dan pertanyaan.
"Maskapai dan bandara juga harus bertanggung jawab," tutupnya.
Baru-baru ini, kasus perusakan tas di bagasi bandara dialami Alida Simanjuntak. Pakaian dan kosmetika di dalam tas acak-acakan setelah dia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Ritsletingnya dirusak, sepertinya orang yang merusaknya mencari barang berharga tapi untungnya saya tidak meletakkan barang berharga di tas saya," kata Alida kepada detikcom, Senin (17/6).
Alida mengatakan perusakan itu terjadi pada 9 Juni 2013 lalu. Saat itu dia terbang dari Medan ke Jakarta. Saat itu Alida memasukkan tas cukup besar di dalam bagasi pesawat tersebut. Tas itu padahal digembok.
Quote:
Quote:
Suara Penumpang: Penguasa Bandara, Tolong Tindak Pencoleng Tas di Bagasi
Quote:
Jakarta - Penumpang pesawat terbang di Indonesia menyimpan harapan tinggi. Mereka berharap para pemegang kekuasaan di bandara memperhatikan faktor kenyamanan dan keamanan barang milik mereka di bandara. Salah satunya Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
"Saya mohon pemerintah ikut serta menertibkan oknum yang sering mencuri atau orang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut bisa mencoreng citra baik Indonesia dengan kejadian hal yang tidak memberi kenyamanan atau keamanan kususnya di bandara," kata pembaca detikcom, Hartono, dalam surat elektronik, Selasa (18/6/2013).
Hartono pernah kehilangan tas saat bepergian dari luar kota dan mendarat di Bandara Cengkareng. Dia mengadu ke sana ke sini, tapi tak ada respons, hanya janji saja yang didapat.
"Katanya mau diganti, tapi tak pernah ada realisasi," katanya.
"Pengalaman saya sungguh amat buruk. Setelah menunggu bagasi yang lama sekali keluarnya, betapa terkejut saya melihat koper saya paling terakhir keluar dari conveyer belt dalam keadaan diikat-ikat menggunakan tali rafia. Ritsleting dijebol seluruhnya hingga koper tidak bisa ditutup," tutur Ettik Hartika.
Saat itu Ettik baru pulang dari Penang, pesawatnya sempat mampir di Medan sebelum sampai ke Bandara Soekarno-Hatta. "Saya shock sekali, dengan cepat saya mengecek isi koper yang hanya pakaian, tidak ada yang hilang. Saya akhirnya memutuskan untuk pulang karena terlalu lelah dan terlalu larut waktunya. Melapor ke petugas airport atau pihak maskapai pun belum tentu diusut," jelas Ettik.
Hingga berita ini diturunkan pihak bandara dan beberapa maskapai belum bisa dikonfirmasi.
"Saya mohon pemerintah ikut serta menertibkan oknum yang sering mencuri atau orang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut bisa mencoreng citra baik Indonesia dengan kejadian hal yang tidak memberi kenyamanan atau keamanan kususnya di bandara," kata pembaca detikcom, Hartono, dalam surat elektronik, Selasa (18/6/2013).
Hartono pernah kehilangan tas saat bepergian dari luar kota dan mendarat di Bandara Cengkareng. Dia mengadu ke sana ke sini, tapi tak ada respons, hanya janji saja yang didapat.
"Katanya mau diganti, tapi tak pernah ada realisasi," katanya.
"Pengalaman saya sungguh amat buruk. Setelah menunggu bagasi yang lama sekali keluarnya, betapa terkejut saya melihat koper saya paling terakhir keluar dari conveyer belt dalam keadaan diikat-ikat menggunakan tali rafia. Ritsleting dijebol seluruhnya hingga koper tidak bisa ditutup," tutur Ettik Hartika.
Saat itu Ettik baru pulang dari Penang, pesawatnya sempat mampir di Medan sebelum sampai ke Bandara Soekarno-Hatta. "Saya shock sekali, dengan cepat saya mengecek isi koper yang hanya pakaian, tidak ada yang hilang. Saya akhirnya memutuskan untuk pulang karena terlalu lelah dan terlalu larut waktunya. Melapor ke petugas airport atau pihak maskapai pun belum tentu diusut," jelas Ettik.
Hingga berita ini diturunkan pihak bandara dan beberapa maskapai belum bisa dikonfirmasi.
Quote:
Quote:
Mafia Pencongkel Tas di Bagasi Bandara Soekarno-Hatta Harus Dibekuk
Quote:
Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) beberapa kali menerima aduan soal ulah oknum pencuri bagasi penumpang pesawat terbang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Aksi para pencoleng ini amat merisaukan dan mengganggu hak konsumen. Pengelola bandara dan maskapai harus melawan para mafia itu.
"Ini semacam mafia. Ada dugaan keterlibatan oknum di dalam, sehingga kerap terulang," ujar pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/6/2013).
Maskapai dan bandara harus bekerjasama menuntaskan para pencoleng ini. Pihak kepolisian wajib digandeng untuk menyeret para pelaku ke penjara.
"Hak konsumen harus dijaga. Jangan sampai ada imej dari konsumen bandara tidak aman, dan menaruh barang di bagasi bisa hilang," terang penggemar Iwan Fals ini.
Pencoleng ini mengembat barang apa saja, tak cuma yang berharga tapi juga oleh-oleh makanan dari luar negeri juga diambil. Karena itu efek jera kepada oknum pencoleng tas penumpang sudah harus menjadi prioritas.
"Beri rasa aman kepada masyarakat," imbaunya.
Baru-baru ini, kasus perusakan tas di bagasi bandara dialami Alida Simanjuntak. Pakaian dan kosmetika di dalam tas acak-acakan setelah dia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Ritsletingnya dirusak, sepertinya orang yang merusaknya mencari barang berharga tapi untungnya saya tidak meletakkan barang berharga di tas saya," kata Alida kepada detikcom, Senin (17/6).
Alida mengatakan perusakan itu terjadi pada 9 Juni 2013 lalu. Saat itu dia terbang dari Medan ke Jakarta. Saat itu Alida memasukkan tas cukup besar di dalam bagasi pesawat tersebut. Tas itu padahal digembok.
"Ini semacam mafia. Ada dugaan keterlibatan oknum di dalam, sehingga kerap terulang," ujar pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/6/2013).
Maskapai dan bandara harus bekerjasama menuntaskan para pencoleng ini. Pihak kepolisian wajib digandeng untuk menyeret para pelaku ke penjara.
"Hak konsumen harus dijaga. Jangan sampai ada imej dari konsumen bandara tidak aman, dan menaruh barang di bagasi bisa hilang," terang penggemar Iwan Fals ini.
Pencoleng ini mengembat barang apa saja, tak cuma yang berharga tapi juga oleh-oleh makanan dari luar negeri juga diambil. Karena itu efek jera kepada oknum pencoleng tas penumpang sudah harus menjadi prioritas.
"Beri rasa aman kepada masyarakat," imbaunya.
Baru-baru ini, kasus perusakan tas di bagasi bandara dialami Alida Simanjuntak. Pakaian dan kosmetika di dalam tas acak-acakan setelah dia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Ritsletingnya dirusak, sepertinya orang yang merusaknya mencari barang berharga tapi untungnya saya tidak meletakkan barang berharga di tas saya," kata Alida kepada detikcom, Senin (17/6).
Alida mengatakan perusakan itu terjadi pada 9 Juni 2013 lalu. Saat itu dia terbang dari Medan ke Jakarta. Saat itu Alida memasukkan tas cukup besar di dalam bagasi pesawat tersebut. Tas itu padahal digembok.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/06/18/094442/2276448/10/mafia-pencongkel-tas-di-bagasi-bandara-soekarno-hatta-harus-dibekuk"]____[/URL]source
Quote:
ane sih belum pernah (dan semoga ga kejadian) kehilangan bagasi/isi bagasi pesawat gan,
tapi miris aja ngeliat masih ada aja kejadian kayak gini berulang-ulang,
entah mental klepto yang tinggi, entah ada mafia terkoordinir, wallahualam
tapi miris aja ngeliat masih ada aja kejadian kayak gini berulang-ulang,
entah mental klepto yang tinggi, entah ada mafia terkoordinir, wallahualam

Diubah oleh 4l4i 18-06-2013 13:13
0
7.2K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan