Pukul Hakim Garis Hingga Tewas, 6 Pemain Dipenjara 2 Tahun

Enam pemain junior klub asal Belanda, Nieuw Sloten, divonis hukuman penjara selamadua tahun karena membunuh seorang hakim garis di pertandingan Liga U-17, 2 Desember 2012 lalu. Sedangkan ayah salah satu pemain dihukum enam tahun penjara.

Seperti yang dilansir Independent, vonis itu diambil pengadilan Lelystad pada sidang yang berlangsung kemarin, Senin 18 Juni 2013. Sidang tersebut merupakan kelanjutan dari tewasnya seorang hakim garis bernama R[removed]void(0);ichard Nieuwenhuizen.

Nieuwenhuizen (41 tahun) secara brutal dipukuli sejumlah pemain Nieuw Sloten usai pertandingan melawan SC Buitenboys. Salah satu ayah dari pemain Nieuw Sloten yang bernama El-Hasan D, juga ikut memukuli Nieuwenhuizen.

Nieuwenhuizen sebenarnya hanya hakim garis relawan saat pertandingan Nieuw Sloten melawan SC Buitenboys. Anak Nieuwenhuizen, Mykel, merupakan salah satu pemain SC Buitenboys. Mykel pun menyaksikan ayahnya dipukuli secara brutal.

Nieuwenhuizen mampu bangkit usai dipukuli dan mengatakan tidak ingin melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Setelah pulang ke rumah, ayah tiga anak itu tiba-tiba kolaps. Nieuwenhuizen kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit, tiga jam setelah insiden pemukulan.

Institut Forensik Belanda (NFI) memastikan Nieuwenhuizen tewas karena luka di bagian kepala dan leher. Keenam pemain Nieuw Sloten menyatakan diri bersalah atas tewasnya Nieuwenhuizen dan siap menjalani hukuman penjara dua tahun. Begitu juga El-Hasan D. Pria berkebangsaan Maroko itu divonis enam tahun.

"Seriusnya insiden, kurangnya alasan untuk menjelaskan tindakan mereka, fakta bahwa insiden ini mengejutkan masyarakat dan dunia sepakbola, artinya anak-anak akan menerima hukuman maksimal," demikian pernyataan pengadilan.