Inilah Pemegang Hak Siar Liga Inggris Musim 2013/2014
TS
mubarak.20
Inilah Pemegang Hak Siar Liga Inggris Musim 2013/2014
Quote:
WELCOME TO MY THREAD
Tiga tahun lalu butuh waktu yang sangat mepet untuk mengetahui pemegang hak siar Liga Inggris di Indonesia. Bahkan, sempat ketinggalan laga perdana sebelum diketahui bahwa MNC Group resmi memiliki hak siarnya yang sudah berakhir musim 2012/2013.
Tak bisa dipungkiri, Barclays Premier League (BPL) masih menjadi konsumsi utama kebanyakan penikmat sepakbola di Indonesia. Hal itu pula yang mendorong sejumlah perusahaan media di negara ini berlomba-lomba untuk memiliki hak siarnya. Meski memiliki harga yang sangat fantastis, namun tidak menyurutkan sang pengelola televisi untuk mendapatkannya.
MP & Silva yang menjadi pemegang hak siar Liga Inggris saat ini menawarkan US$ 90 Juta untuk tiga musim ke depan. Padahal, ketika dimenangkan MNC Group tiga tahun lalu, ‘hanya’ sekitar US$ 39 Juta.
Hal inilah yang melatarbelakangi MNC Group yang membawahi RCTI, MNCTV dan Global TV serta tv berbayar Indovision, TopTV dan OkeVision enggan untuk kembali memilikinya. Cukup mengherankan memang, pemain baru bisa mengalahkan pionir pay tv di Indonesia.
Selain itu, perubahan terjadi pada televisi Free To Air (FTA). Mulai musim depan, SCTV dan Indosiar hanya akan menyiarkan dua pertandingan perpekan. Itu pun hanya level bawah saja. Praktis, mau tidak mau penikmat Liga Inggris harus berlangganan televisi berbayar.
Berikut pemegang hak siar Liga Inggris di Indonesia mulai musim depan. 1. Orange TV
Spoiler for Orange:
Berdiri pada 2011 lalu, Orange TV langsung mendapatkan hak siar Liga Champions dan Liga Eropa 2012/2013 untuk televisi satelit berbayar. Mungkin, lantaran drastisnya lonjakan penjualan saat itu, Orange TV kembali mencoba mengadu nasib dengan membeli hak siar Liga Inggris. Tak tanggung-tanggung, pay tv yang dioperasikan PT Mega Media Indonesia ini memiliki hak siar platinum atau akan menayangkan 380 pertandingan siaran langsung BPL setiap musim hingga 2015/2016.
Orange TV juga berhak me-relay channel Premier League TV yang bermukim di satelit Intelsat 20. Namun, sebaiknya Orange TV menambah transpondernya. Pasalnya, saat menyiarkan UCL dan dan Liga UEFA musim lalu saja, kualitas audio dan video-nya sangat mengecewakan.
Sedikitnya Orange TV harus menambah lima channel lagi. Upaya dengan menimpa channel premium seperti musim lalu bukanlah solusi. Bahkan, cenderung merugikan konsumen. Tidak semuanya pelanggan Orange TV suka menonton sepakbola. Apalagi, Liga Inggris disiarkan di jam prime time dan week end.
Terbatasnya slot transporder Orange TV di jalur KU Band satelit Palapa D merupakan masalah tersendiri. Sehingga memunculkan isu bahwa grup Sinar Mas ini akan beralih ke jalur C Band. Ini tentu akan memakan modal yang sangat besar. Belum lagi keluhan konsumen yang sudah berlangganan.
2. Big TV dan First Media
Spoiler for BIG & First:
Satu lagi pemain baru di dunia pay tv satelit yang akan menyiarkan Liga Inggris mulai musim depan, Big TV. Meski baru lahir, namun orang dibelakangnya bukanlah pemain baru. Pay TV yang dioperasikan PT Indonesia Media Televisi (IMTV) ini masih dimiliki PT LinkNet, anak perusahaan PT First Media Tbk yang sudah malang melintang di tv kabel berbayar. First Media sendiri musim lalu sudah menyiarkan Liga Inggris lewat jalur streaming di ESPN Player.
Untuk musim depan, keduanya mendapatkan paket Gold, yang akan menyiarkan empat pertandingan per pekan. Melalui pay tv ini, untuk pertama kalinya di Indonesia nantinya Liga Inggris ditayangkan dengan kualitas High Defenition (HD).
Big TV yang direncanakan beroperasi Juli mendatang melalui satelit JC Sat 13/4B KU Band ini ditujukan untuk segmen menengah ke bawah sehingga diharapkan harga untuk menikmati BPL bisa terjangkau.
3. SCTV, Indosiar dan NexMedia
Spoiler for EMTEK:
EMTK Group-lah satu-satunya pemegang hak siar BPL yang memiliki televisi Free To Air (FTA). Khusus NexMedia, sama dengan Orange TV yang memegang hak siar Platinum. Pay TV yang beroperasi lewat jalur teresterial ini akan menghadirkan BPL 380 pertandingan setiap musim hingga 2015/2016.
Sayangnya, SCTV dan Indosiar sebagai televisi FTA yang dimiliki perusahaan ini hanya memiliki hak siar Silver. Keduanya akan menayangkan dua pertandingan per pekan. Itu pun hanya pertandingan level menengah ke bawah.
Kedua channel ini diduga hanya “dimanfaatkan” untuk menghindari tuduhan monopoli seperti yang dialami Astro Nusantara beberapa tahun lalu. Saat itu, Astro pun menindaklanjutinya dengan memperbolehkan Lativi (sekarang tvOne) untuk menayangkan beberapa laga ‘menengah’.
Nah, bagi anda pecinta Liga Inggris, bersiap-siaplah berlangganan televisi berbayar untuk menyaksikan klub kesayangan anda berlaga.