Di zaman kebebasan informasi yang semakin meluas pemerintah Amerika Serikat rupanya ingin bisa mengawasi seluruh aliran data dan informasi milik warga Amerika bahkan dunia.

Adalah Edward Snowden yang mengungkapkan program pemerintah Amerika itu ke masyarakat umum melalui wawancara dengan surat kabar the Guardian kemarin. Snowden, 29 tahun, adalah mantan anggota CIA (dinas rahasia luar negeri Amerika Serikat) yang bekerja sebagai kontraktor di Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA).

Snowden mengatakan NSA selama ini memiliki jutaan rekaman telepon warga Amerika. Tak hanya itu sejumlah dokumen rahasia juga menyebutkan NSA punya akses langsung ke sejumlah server perusahaan teknologi dunia seperti Google dan Facebook. Program ini dimaksudkan untuk mengantisipasi rencana serangan teror, seperti dilansir koran the Guardian, Senin (10/6).

"Saya hanya orang yang bekerja di kantor duduk seharian mengawasi segala hal yang terjadi. Masyarakat perlu tahu apakah program atau kebijakan ini sebetulnya salah atau benar," kata dia menuturkan pengalamannya bekerja di NSA.

Kini Snowden tampaknya tidak bisa lagi hidup sebagai orang bebas di negeri asalnya, Amerika Serikat. Dia terbang ke Hong Kong tiga pekan lalu setelah menyalin sejumlah data rahasia penting yang ingin dia ungkap ke publik soal program NSA ini.

Presiden Amerika Barack Hussein Obama berkukuh para bawahannya tidak memata-matai warga Amerika, tapi hanya mencari informasi terkait para teroris.

Booz Allen Hamilton, kontraktor pemerintah yang mempekerjakan Snowden mengatakan Snowden telah melanggar aturan perusahaan tempat dia bekerja dengan membocorkan rahasia itu ke hadapan publik.

"Laporan dari berita yang menyebut Snowden telah mengklaim berhasil membocorkan informasi rahasia sangat mengejutkan. Jika itu benar maka dia telah melanggar aturan perusahaan."

Snowden selama ini memang selalu mendukung segala bentuk kebebasan informasi.

"Motivasi saya membocorkan rahasia ini ke publik supaya masyarakat tahu nama mereka digunakan untuk melawan mereka sendiri," kata dia.

http://www.merdeka.com/dunia/impian-...rga-dunia.html

dunia lebih baik tanpa asu 2: