- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
Apakah Agan Termasuk Pengidap Fobia Sosial?


TS
chikz2
Apakah Agan Termasuk Pengidap Fobia Sosial?
2nd Thread @Lounge.



Ada baiknya agan berhati-hati apabila agan menjawab "YA" pada ketiga pertanyaan tersebut.
Oke kita langsung saja..
Ketiga pertanyaan tersebut merupakan gejala dari Fobia Sosial
Mari kita cerna satu -satu.
oh ya sharing dikit....,
Di masa SMP dan SMA, ane sering liat temen sekelas yang canggung berdiri di depan kelas,
ketika ditunjuk guru pun kadang mereka kelihatan bergetar gitu.
nah cuman kagetnya, ketika masuk Universitas, banyak diantara mereka yang dapat mengembangkan kemampuan sosial nya dengan ikut semacem Senat atau Unit kegiatan lain yang dituntut sering tampil di depan umum..
keknya kasusnya mirip ya gan.. ^.^
Spoiler for Bukti No repost dulu yahh:



Quote:
Ketika sekolah apakah agan pernah merasa panik ketika berbicara di depan kelas?
Quote:
Apakah agan mengeluarkan keringat dingin ketika berada di keramaian?
Quote:
Apakah agan takut dengan tempat-tempat ramai?
Ada baiknya agan berhati-hati apabila agan menjawab "YA" pada ketiga pertanyaan tersebut.
Oke kita langsung saja..
Ketiga pertanyaan tersebut merupakan gejala dari Fobia Sosial
Mari kita cerna satu -satu.
Quote:
Definisi Fobia: ketakutan yg sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yg dapat menghambat kehidupan penderitanya
Fobia Sosial berarti : ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya berkaitan dengan keberadaan orang lain
Fobia Sosial berarti : ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya berkaitan dengan keberadaan orang lain
Quote:
Fobia sosial (atau gangguan kecemasan sosial), dalam DSMIV-TR dijelaskan mengenai hal, yang ditandai dengan timbulnya ketakutanpada satu atau lebih situasi sosial tertentu (seperti berbicara didepan publik, buang air kecil di kamar mandi umum, atau makan atau menulis di depan umum.
Dalam situasi ini, seseorang mengalami ketakutan bahwa ia mungkin terkena
pengawasan dan evaluasi negatif dari orang lain. Individu yang menderita fobia social biasanya mencoba menghindari situasi dimana ia mungkin dinilai dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau berprilaku secara memalukan.
Ketakutan yang ditunjukan dengan keringat yang berlebihan atau memerahnya wajah. Berbicara atau melakukan sesuatu didepan public, makan ditempat umum, menggunakan toilet umum atau hampir semua aktifitas lain yang dilakukan ditempat yang terdapat orang lain dapat menimbulkan kecemasan ekstrim, bahkan serangan panic besar-besaran.
Orang-orang yang menderita fobia social sering kali bekerja dalam pekerjaan atau profesi yang jauh dibawah kemampuan atau kecerdasan mereka karena sensitivitas social ekstrim yang mereka alami jauh melebihi apa yang kita pikirkan tentang rasa malu sangat merugikan secar emosional. Lebih baik mengerjakan pekerjaan bergaji rendah dari pada setiap hari berhadapan dengan ornang lain dalam pekerjaan yang lebih baik
Dalam situasi ini, seseorang mengalami ketakutan bahwa ia mungkin terkena
pengawasan dan evaluasi negatif dari orang lain. Individu yang menderita fobia social biasanya mencoba menghindari situasi dimana ia mungkin dinilai dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau berprilaku secara memalukan.
Ketakutan yang ditunjukan dengan keringat yang berlebihan atau memerahnya wajah. Berbicara atau melakukan sesuatu didepan public, makan ditempat umum, menggunakan toilet umum atau hampir semua aktifitas lain yang dilakukan ditempat yang terdapat orang lain dapat menimbulkan kecemasan ekstrim, bahkan serangan panic besar-besaran.
Orang-orang yang menderita fobia social sering kali bekerja dalam pekerjaan atau profesi yang jauh dibawah kemampuan atau kecerdasan mereka karena sensitivitas social ekstrim yang mereka alami jauh melebihi apa yang kita pikirkan tentang rasa malu sangat merugikan secar emosional. Lebih baik mengerjakan pekerjaan bergaji rendah dari pada setiap hari berhadapan dengan ornang lain dalam pekerjaan yang lebih baik
Quote:
# GEJALA dan Kriteria menurut DSM IV(kamusnya psikolog


- Palpitasi jantung
- Banyak mengeluarkan keringat
- Gemetaran
- Panas-dingin
- Pusing
- Gangguan perut
- Kerongkongan terasa tersekat
- Diare
- Otot menjadi tegang
- Gelisah
- Ketakutan yang berlebihan, tidak beralasan, dan menetap yang dipacu oleh objek atau situasi
- Keterpaparan dengan pemicu menyebabkan kecemasan intens
- Orang tersebut menyadari bahwa ketakutannya tidak realistik
- Objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan kecemasan intens.
Quote:
PENYEBAB
Beberapa faktor penyebab yang menjadikan anak mengalami fobia sosial:
1. Pola asuh yang salah
2. Trauma
3. Genetik atau bawaan dari lahir
Kecemasan dan ketakutan normal terjadi pada anak dalam masa perkembangan, tetapi jika terus berlanjut dalam waktu yang lama, maka akan melumpuhkan kondisi sosial anak.
Beberapa faktor penyebab yang menjadikan anak mengalami fobia sosial:
1. Pola asuh yang salah
2. Trauma
3. Genetik atau bawaan dari lahir
Kecemasan dan ketakutan normal terjadi pada anak dalam masa perkembangan, tetapi jika terus berlanjut dalam waktu yang lama, maka akan melumpuhkan kondisi sosial anak.
Quote:
TERAPI yang bisa digunakan
Pendekatan Psikoanalisis
Seperti halnya psikoanalisis yang memiliki banyak variasi, demikian juga dengan terapi psikoanalisis. Walupun demikian, secara umum semua penangnanan psikoanalisis terhadap fobia berupaya mengungkap konflik-konflik yang ditekan yang diasumsikan mendasari ketakutan ekstrim dan karakteristik penghindaran dalam gangguan ini. Karena fobia dianggap sebagai simtom dari konflik-konflik yang ada dibaliknya, fobia biasnya tidak secara langsung ditangani. Memang, upaya langsung untuk menghindari orang yang bersangkutan dari berbagai konflik yang ditekan yang terlalu menyakitkan untuk dihadapi.
Dalam berbagai kombinasi analisis menggunakan berbagai teknik yang dikembangkan dalam tradisi psikoanalsis dalam membantu mengangkat represi. Dalam asosiasi bebas analisis mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang disebutkan pasien terkait dengan setiap rujukan mengenai fobia. Analisis juga berupaya untuk menemukan berbagai petunjuk terhadap penyebab fobia yag ditekan dalam isi mimpi yang tampak jelas.
Pendekatan Behavioral
Desensitisasi sistematik merupakan terapi behavioral utama yang pertama kali digunakan secara luas untuk menangani fobia. (Wolpe, 1958). Individu yang menderita fobia membayangkan serangkaian situasi yang semakin menakutkan sementara berada dalam kondisi relaksasi mendalam. Bukti-bukti klinis dan ekperimental mengindikasi bahwa teknik ini efektif untuk menghapuskan atau minimal mengurangi fobia.
Floodingadalah teknik terapeutik dimana klien dipaparkan dengan sumber fobia dalam intensitas penuh. Rasa tidak nyaman ekstrim menjadi bagian tak terhindarkan dalam prosedur ini sehingga belum lama ini cenderung menahan trapis untuk menggunakan teknik ini, kecuali mungkin sebagai jalan terakhir bila pemaparan secara bertingkat tidak membuahkan hasil.
Pendekatan biologis
Obat-obatan yang mengurangi kecemasan disebut sebagai sedatif, tranquilizer, atau anxiolytic (akhiran lytic berasal dari bahasa yunani yang berarti ” melonggarkan atau melelahkan”). Barbiturate adalah kategori obat-obatan utama yang pertama kali digunakan untuk menangani gangguan anxietis, namun karena kategori obat-obatan tersebut menyebabkan ketergantungan yang tinggi dan beresiko mematikan bila overdosis. Pada tahun 1950 obat-obatan tersebut diganti dengan dua kelompok obat-obatan lain, propanediol (a,l., Miltown) dan benzodiazepline (a,l., Valium dan Xanax). Jenis yang kedua dewasa ini digunakan secar luas dan sebagaiman akan kita lihat nanti memberikan manfaat bagi beberapa gangguan axieties. Namun demikian, jenis tersebut tidak banyak digunakan bagi fobia spesifik. Terlebih tinggi, walupun resiko mematikan dalam kondisi overdosis tidak sebesar barbiturate, benzodiazepine, menyebabkan ketergantungan fisik dan sindrom putus zat diri yang parah.
Pendekatan Psikoanalisis
Seperti halnya psikoanalisis yang memiliki banyak variasi, demikian juga dengan terapi psikoanalisis. Walupun demikian, secara umum semua penangnanan psikoanalisis terhadap fobia berupaya mengungkap konflik-konflik yang ditekan yang diasumsikan mendasari ketakutan ekstrim dan karakteristik penghindaran dalam gangguan ini. Karena fobia dianggap sebagai simtom dari konflik-konflik yang ada dibaliknya, fobia biasnya tidak secara langsung ditangani. Memang, upaya langsung untuk menghindari orang yang bersangkutan dari berbagai konflik yang ditekan yang terlalu menyakitkan untuk dihadapi.
Dalam berbagai kombinasi analisis menggunakan berbagai teknik yang dikembangkan dalam tradisi psikoanalsis dalam membantu mengangkat represi. Dalam asosiasi bebas analisis mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang disebutkan pasien terkait dengan setiap rujukan mengenai fobia. Analisis juga berupaya untuk menemukan berbagai petunjuk terhadap penyebab fobia yag ditekan dalam isi mimpi yang tampak jelas.
Pendekatan Behavioral
Desensitisasi sistematik merupakan terapi behavioral utama yang pertama kali digunakan secara luas untuk menangani fobia. (Wolpe, 1958). Individu yang menderita fobia membayangkan serangkaian situasi yang semakin menakutkan sementara berada dalam kondisi relaksasi mendalam. Bukti-bukti klinis dan ekperimental mengindikasi bahwa teknik ini efektif untuk menghapuskan atau minimal mengurangi fobia.
Floodingadalah teknik terapeutik dimana klien dipaparkan dengan sumber fobia dalam intensitas penuh. Rasa tidak nyaman ekstrim menjadi bagian tak terhindarkan dalam prosedur ini sehingga belum lama ini cenderung menahan trapis untuk menggunakan teknik ini, kecuali mungkin sebagai jalan terakhir bila pemaparan secara bertingkat tidak membuahkan hasil.
Pendekatan biologis
Obat-obatan yang mengurangi kecemasan disebut sebagai sedatif, tranquilizer, atau anxiolytic (akhiran lytic berasal dari bahasa yunani yang berarti ” melonggarkan atau melelahkan”). Barbiturate adalah kategori obat-obatan utama yang pertama kali digunakan untuk menangani gangguan anxietis, namun karena kategori obat-obatan tersebut menyebabkan ketergantungan yang tinggi dan beresiko mematikan bila overdosis. Pada tahun 1950 obat-obatan tersebut diganti dengan dua kelompok obat-obatan lain, propanediol (a,l., Miltown) dan benzodiazepline (a,l., Valium dan Xanax). Jenis yang kedua dewasa ini digunakan secar luas dan sebagaiman akan kita lihat nanti memberikan manfaat bagi beberapa gangguan axieties. Namun demikian, jenis tersebut tidak banyak digunakan bagi fobia spesifik. Terlebih tinggi, walupun resiko mematikan dalam kondisi overdosis tidak sebesar barbiturate, benzodiazepine, menyebabkan ketergantungan fisik dan sindrom putus zat diri yang parah.
Gimana gan?
Apakah agan ada yang mengalami gejala serupa?
atau mungkin ada diantara agan yang pernah mengalami fobia?
coba yuk share, nanti di update di #page1
Apakah agan ada yang mengalami gejala serupa?
atau mungkin ada diantara agan yang pernah mengalami fobia?
coba yuk share, nanti di update di #page1
Spoiler for Kata Kaskuser:
Quote:
Original Posted By Rogerioo►penyebabnya ga sekalian disebutkan gan?
ane mungkin termasuk salah satu fobianya
sering malas di tempat keramaian...
malah satu faktornya adalah masa lalu yang kurang menyenangkan
ane mungkin termasuk salah satu fobianya

sering malas di tempat keramaian...
malah satu faktornya adalah masa lalu yang kurang menyenangkan
Quote:
Original Posted By KaSuRa►semasa sekolah sy dulu mungkin sy bisa dibilang seorang yg fobia sosial..
tp,, setelah keluar sekolah dan mulai bekerja sy fikir phobia itu sedikit demi sedikit mulai hilang dikarenakan tuntutan profesi pekerjaan sy yg diharuskan berkomunikasi lsg dengan orang bnyk.. (kebutuhan ekonomi yg mendesak membuat sy keluar dr phobia ini
)
tp,, setelah keluar sekolah dan mulai bekerja sy fikir phobia itu sedikit demi sedikit mulai hilang dikarenakan tuntutan profesi pekerjaan sy yg diharuskan berkomunikasi lsg dengan orang bnyk.. (kebutuhan ekonomi yg mendesak membuat sy keluar dr phobia ini

oh ya sharing dikit....,
Di masa SMP dan SMA, ane sering liat temen sekelas yang canggung berdiri di depan kelas,
ketika ditunjuk guru pun kadang mereka kelihatan bergetar gitu.
nah cuman kagetnya, ketika masuk Universitas, banyak diantara mereka yang dapat mengembangkan kemampuan sosial nya dengan ikut semacem Senat atau Unit kegiatan lain yang dituntut sering tampil di depan umum..
keknya kasusnya mirip ya gan.. ^.^
Diubah oleh chikz2 14-06-2013 23:03


4iinch memberi reputasi
1
27.8K
Kutip
147
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan