Quote:
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama berniat menggelar Pekan Raya Jakarta 'tandingan' di Monumen Nasional. Jokowi dan Ahok menilai PRJ sekarang yang digelar di Kemayoran hanya mencari untung dan tidak memihak pedagang kecil dan rakyat. Hanya pelaku bisnis kelas kakap yang diberikan tempat di PRJ.
Direktur Marketing PT Jakarta International Expo (JIExpo), Ralph Scheunemann, menyambut niat
Gubernur DKI, Joko Widodo, yang akan membuat pameran lain di Monas yang khusus untuk menampung pedagang kecil, UKM, dan kerak telor. Ralph berharap pameran tersebut dapat menampung gairah usaha pedagang dan pengusaha kecil yang juga memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi.
Sementara itu menanggapi kritik Jokowi, Ralph membela diri. Menurutnya,
penyelenggaraan Jakarta Fair 2013 tidak hanya menarik minat masyarakat. Tetapi juga menarik minat para pedagang kaki lima dan pedagang kerak telor untuk berjualan di pinggir jalan di Kemayoran, khususnya seputar Arena PRJ.
Para pedagang kaki lima dadakan ini banyak dijumpai di Jalan Pekan Raya, Jalan Industri, dan Jalan Benjamin Suaeb. Mereka menjajakan aneka dagangan, mulai dari aksesoris oleh-oleh Jakarta Fair, berdagang makanan dan minuman, kios rokok, hingga berjualan makanan khas Betawi, kerak telor.
"Itu adalah multiplier effect dari pameran yang kita buat. Jadi terbukti Jakarta Fair tidak hanya bermanfaat bagi peserta dan pengunjung saja, tapi juga memberi manfaat bagi para pedagang kaki lima," kata Ralph dalam keterangan persnya, Rabu (12/6).
Sebagaimana diketahui Jakarta Fair 2013 telah dibuka untuk pengunjung sejak Kamis 6/6 dan pembukaan secara resmi dilakukan Presiden SBY dan Gubernur DKI Joko Widodo pada Senin 10/6 lalu. Event ini akan terus berlangsung selama 32 hari hingga 7 Juli mendatang.
Ralph Scheunemann mengakui,
memang ada suara-suara di luar tentang mengapa para pedagang kaki lima dan tukang kerak telor di seputar kawasan Kemayoran tidak diikutsertakan sebagai peserta pameran Jakarta Fair.
Dia menegaskan hal itu tidak mungkin dilakukan karena Panitia Jakarta Fair tidak mungkin dapat menampung semua pihak dan tidak mungkin dapat memuaskan semua pihak.
"
Pedagang kaki lima dan tukang kerak telor di luar Arena PRJ jumlahnya ada ratusan, mungkin di seluruh Jakarta ada puluhan ribu. Kan tidak mungkin Panitia Jakarta Fair dapat menampung semuanya," katanya.
Dijelaskan, dalam event Jakarta Fair 2013 pihaknya telah menampung sedikitnya 240 pedagang kerak telor, dan sekitar 60 persen atau lebih 1.000 peserta Jakarta Fair adalah dari kalangan UKM dan pengusaha kecil.
sumber :
merdeka
Hahahha, akhirnya pedagang kerak telor dapet tempatnya juga. Puluhan ribu bro di seluruh Jakarta, ga kebayang Monas jadi kayak apa ntar, wkwkwkkwkwkw..... Beneran jadi pameran kerak telor deh....
Nah, pakde Jokowi sebelon marah2 coba berpikir dulu yang bener atas omongan ente itu, khan ente itu tukang insinyur masa maen asal nyerocos aja tuh mulut? Pasti abis makan kerak telor panas2 deh yah, tadinya mau minta air tapi ga ada air malah marah2 ga karuan?
Panastak mau ikutan jualan kerak telor di Monas??