as4madunAvatar border
TS
as4madun
HMI dan Aktivis '98: PKS, You Are not Alone (dan BSH SBY pun bertambah 1 lagi, PKS?)
HMI dan Aktivis '98: PKS, You Are not Alone
Kamis, 13 Juni 2013 , 19:47:00 WIB

RMOL. Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan eksponen Aktivis '98 beraudiensi dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI, Kamis (13/6). Kedua komponen masyarakat ini menyampaikan persamaan sikap dengan PKS dalam menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid didampingi sejumlah anggota fraksi, menerima rombongan PB HMI dan aktivis '98. Rombongan PB HMI dipimpin Ketua Umum, Muhammad Arif Rosyid Hasan. Sedang Aktivis 98 dikomandoi Ubedillah Badrun, yang juga mantan Ketua BEM IKIP Jakarta (Sekarang UNJ). Dalam audiensi, Arif Rosyid menyampaikan, kehadiran para pengurus HMI adalah sebagai sharing partner dalam menyikapi kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM.

HMI melihat PKS adalah partai yang konsisten menolak kenaikan harga BBM. Karena itu, HMI ingin mengawal agar PKS tetap konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat. Meski menyadari ada aspek politis di balik pengambilan keputusan untuk mendukung atau menolak kenaikan harga BBM, HMI berupaya menggunakan akal sehat dalam melihat urgensi menaikkan harga BBM.

Dari beragam kajian yang dilakukan, HMI berkesimpulan, saat ini harga BBM bersubsidi belum perlu dinaikkan. "Jadi kalau PKS menolak kenaikan harga BBM, kami ingin mengatakan kepada PKS 'you are not alone'. Karena kami juga menolak kenaikan," tandas Arif.

Senada dengan HMI, rombongan Aktivis 98 juga menolak kenaikan harga BBM. Bahkan, mereka menyebut menaikkan harga BBM sama dengan menyengsarakan rakyat dan melanggar konstitusi UUD 1945. Dalam pernyataan sikapnya, Aktivis 98 menyebut, kenaikan harga BBM berpotensi menaikkan jumlah rakyat miskin menjadi 13 persen atau bertambah 4-5 juta jiwa. Sementara, BLSM yang dijanjikan akan diberikan sebagai kompensasi, dinilai tidak memberi efek positif bagi penderitaan rakyat.

Secara sistemik, juga akan menambah utang negara sehingga total utang RI bisa mencapai hampir 2.200 triliun. "Dengan segala argumentasi itu, para aktivis 98 yang dulu menjadi aktor penting dalam lahirnya era reformasi ini menyatakan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena berpotensi besar meningkatkan kesengsaraan rakyat dan melanggar konstitusi," tulis Aktivis 98 dalam pernyataan sikapnya.

Dalam kesempatan tersebut, para Aktivis 98 memberikan sebuah boneka anak macan sebagai simbol untuk terus berani memperjuangkan kepentingan rakyat. "Ini memang anak macan. Tetapi, dia akan menjadi besar," kata Ubedilah
http://www.rmol.co/read/2013/06/13/1...Are-not-Alone-

Presiden PKS:
Dulu Kami Berbeda Soal Century, Kenapa terkait BBM Dibesar-besarkan
Kamis, 13 Juni 2013 , 16:48:00 WIB

RMOL. Penolakan PKS akan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mestinya disikapi secara wajar. Karena itu merupakan perbedaan biasa. Bahkan, bukan kali ini saja PKS berbeda dengan barisan partai pendukung pemerintah. Pada kasus bailout Bank Century misalnya, PKS bersama Golkar dan PPP, berbeda dengan partai pendukung pemerintah lainnya.

Karena itu, Presiden PKS Anis Matta, meminta penolakan akan kenaikan harga BBM tidak dibesar-besarkan apalagi berandai-andai kader PKS yang ada di kabinet harus dicopot sebagai konsekuensi atas sikap tersebut. "Jangan berandai-andailah dengan situasi ini. Sampai sekarang, detik ini, tidak ada ancaman dari pemerintah kita. Isu ini terjadi karena perbedaan saja. Sebetulnya ini perbedaan biasa saja. Dulu kami juga pernah berbeda dengan pemerintah soal Century.

Kalau sekarang berbeda kenapa harus dibesar-besarkan," ujar Anis Matta. "Kami menolak karena rakyat. Sehingga kami mengambil kebijakan penolakan ini didasari kepentingan rakyat," sambung Anis usai menghadiri pelantikan Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jabar 2013-2018 di Gedung Merdeka Bandung, Kamis (13/6).
http://www.rmol.co/read/2013/06/13/1...esar-besarkan-

------------------------

Mau dekat-dekat Pemilu, kok SBY cari musuh baru? Kalau toh misalnya PKS tetap ngotot menolak kenaikan harga BBM itu, ambil saja voting di Setgab, dengan atau tanpa PKS, kan beres. Kenapa sih harus bulat keputusannya, kalau benjol pun tetap bisa diputuskan?
0
2.2K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan