Pernahkah anda mendengar, kalimat-kalimat berikut?


Jika anda pernah mendengar kalimat-kalimat tadi, maka percayalah anda menjadi satu di antara jutaan masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa softskill dan hardskill itu merupakan sesuatu yang terpisah, dan merupakan sistem yang saling bertolak belakang.

Jika ditinjau dari kuadran kemampuan, maka kita dapat menjabarkan mahasiswa dalam 4 bagian, antara lain :


1. Mahasiswa Cheerleaders
Tipe mahasiswa ini, merupakan mahasiswa yang lemah di softskill dan hardskillnya. Hal ini menyebabkan, tipe mahasiswa ini hanya bisa menjadi pengikut. Kalau di ITS, biasa disebut mbebek. Tidak bisa memimpin dan tidak mempunyai pendidrian.
2. Mahasiswa Oportunis
TIpe mahasiswa ini hanya mengutamakan hardskillnya. Berusaha selalu meningkatkan nilainya. Selalu nilai ujian yang diperhatikan. Tidak peduli dengan lingkungannya. dan yang terpenting tidak mau untuk meningkatkan keahliannya di bidang lain.
3. Mahasiswa Frustasi
Tipe mahasiswa ini adalah tipe yang memiliki softskill tinggi tapi lemah pada hardskillnya. Tentu orang macam ini akan mudah dalam membawa massa atau adu argumen. Tapi akan sangat lemah dalam bermain logika. Yang terpenting, mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang lalai menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar.
4. Mahasiswa Transformatif.
Lha, tipe mahasiswa inilah yang seharusnya menjadi tipe seluruh mahasiswa di Indonesia. Seorang Transformatif! mampu untuk merubah diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Mampu berkontribusi dan prestatif dalam setiap bidang yang digelutinya. Sayang sekali, banyak mahasiswa mengaggap bahwa tipe mahasiswa jenis ini sangat sulit untuk dilakukan, padahal menurut penuturan orang-orang yang sudah berkecimpung di dalamnya, tidaklah sulit untuk menjadi mahasiswa tipe ini. Tinggal bagaimana niat dan usaha kita.


Jadi, kesimpulan dari tulisan ini adalah :


Follow : @dwiganef
dapat dibaca juga di : http://www.dwiganef.com/2013/06/mahasiswa-pilih-pintar-atau-ahli.html