Kaskus

News

che_guebangetAvatar border
TS
che_guebanget
BC Kasus Century Berujung Debat Aktivis VS Penasehat KPK

Broadcast BBM Desak KPK Tangkap Koruptor Century Beredar

Jakarta, Seruu.com - Broadcast berantai melalui BlackBerry Mesangger (BBM) yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menuntaskan kasus skandal Bank Century beredar luas di masyarakat. Tidak jelas, siapa penyebar pertama Broadcast tersebut. Namun, broadcast itu meminta agar masyarakat mengirimkan pesan singkat (SMS) pada pejabat KPK untuk segera menuntaskan skandal 6,7 Triliun itu.

Isi Broadcast juga menyebut selama ini KPK memiliki anggaran yang luar biasa besar, seperti pada tahun 2010 KPK memiliki anggaran Rp 535 Miliar, namun KPK hanya mampu menyelesaikan 35 kasus, sementara uang yang berhasil dikembalikan ke negara sebesar Rp 175 Miliar.

"Dengan demikian tiap penyelesaian kasus di KPK habiskan Rp 15 miliar!!. Pemborosan ini tidak bisa dibiarkan!! Ayo paksa KPK agar tidak menjadi selebriti keluar masuk TV tapi tidak punya nyali usut kasus Century. Pastikan di tahun 2013 ini KPK WAJIB selesaikan KEJAHATAN KORUPSI LUAR BIASA Rp 6,7 Trilyun, yaitu Kasus CENTURY!," demikian bunyi broadcast yang tersebar di masyarakat, Senin (10/06/2013)

Tidak hanya itu, dalam brodcast juga tertera nomor telepon seluler beberapa pejabat KPK, seperti Juru Bicara Johan Budi SP, Ketua KPK Abraham Samad, penasehat KPK Abdullah Hehamahua serta beberapa nama yang pernah menjabat sebagai pimpinan KPK

"Kirimkan SMS anda ke seluruh no pejabat KPK dibawah ini dengan satu tuntutan yg sama seluruh Rakyat dari sabang sampai Merauke. Kirimkan SMS 3 Kata!TANGKAP KORUPTOR CENTURY!," lanjut bunyi broadcast dimaksud.

Selang beberapa jam, kembali muncul broadcast kedua dengan isi yang kurang lebih sama. Namun, di broadcast yang kedua ini terdapat bantahan dari Penasehat KPK, Abdullah Hehamahua dan mantan pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto.

"Abdullah Hehamahua: "Maaf, data2 anda menyesatkan. Sebab, 2010, anggaran penindakan kpk 2010 hanya rp 16. Dr jumlah itu, anggaran yg terpakai rp. 9 M dgn jumlah kasus yg ditangani: penyelidikan 54 kasus, penyidikan 62 kasus n penuntutan 55 perkara. Uang yg disita rp. 175 M jd kpk msh untung rp. 169 M kalo itu pun kpk adlh organisasi bisnis."

"Bibit Samad : "Coba anda daftar jadi Pimpinan KPK buktikan ucapan anda tq" tulis Broadcast dimaksud.

Selanjutnya, isi broadcast juga menyebut pernyataan Bibit itu sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab atas posisi yang dia emban saat dirinya menjabat sebagai pimpinan KPK.

Dari boradcast diketahui, Bibit dan Abdullah menanggapi boradcast ini saat mahasiswa S2 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta yang diketahui bernama Syakir Ransa, ikut mengirimkan pesan singkat pada pejabat KPK. Tak disangka, SMS tersebut ternyata dibalas oleh dua pejabat KPK itu.

Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah jawaban Bibit dan Abdullah terkait broadcast tersebut benar adanya. Pasalnya, hingga saat ini dua orang tersebut belum dapat dikonfirmasi. [nurholis]

SUMBER : http://utama.seruu.com/read/2013/06/...entury-beredar

BC Century Tersebar Luas, Adian : Luar Biasa!



Jakarta, seruu.com - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis 98, Adian Napitupulu menyatakan kekagumannya akan keberanian banyak pihak yang telah turut menyebarkan pesan berantai (broadcast message) via jejaring Blackberry Messenger yang menuai komentar dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Luar biasa," tutur Adian via BBM, Senin (10/6/2013) malam.
"Broadcast Desakan utk KPK mengusut Century selama 40 menit telah di BC (baca : broadcast-red) oleh 427 kontak dari 700 kontak di BB saya.... Sungguh keberanian, solidaritas dan ketulusan yang luar biasa!!," paparnya.

Menurut Adian tujuan sebenarnya dari pesan tersebut semata-mata hanyalah untuk memperbaiki bangsa ini dan mengingatkan kembali seluruh rakyat akan cita-cita bersama dan tujuan dari gerakan Reformasi 1998.

"Percayalah dengan keras, solidaritas, keberanian dan ketulusan kita memperbaikin bangsa ini tak akan sia-sia," tegasnya.

Sebelumnya broadcast berantai melalui BlackBerry Mesangger (BBM) yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menuntaskan kasus skandal Bank Century beredar luas di masyarakat. Tidak jelas, siapa penyebar pertama Broadcast tersebut. Namun, broadcast itu meminta agar masyarakat mengirimkan pesan singkat (SMS) pada pejabat KPK untuk segera menuntaskan skandal 6,7 Triliun itu.

Isi Broadcast juga menyebut selama ini KPK memiliki anggaran yang luar biasa besar, seperti pada tahun 2010 KPK memiliki anggaran Rp 535 Miliar, namun KPK hanya mampu menyelesaikan 35 kasus, sementara uang yang berhasil dikembalikan ke negara sebesar Rp 175 Miliar.

"Dengan demikian tiap penyelesaian kasus di KPK habiskan Rp 15 miliar!!. Pemborosan ini tidak bisa dibiarkan!! Ayo paksa KPK agar tidak menjadi selebriti keluar masuk TV tapi tidak punya nyali usut kasus Century. Pastikan di tahun 2013 ini KPK WAJIB selesaikan KEJAHATAN KORUPSI LUAR BIASA Rp 6,7 Trilyun, yaitu Kasus CENTURY!," demikian bunyi broadcast yang tersebar di masyarakat, Senin (10/06/2013).

Nama Adian sendiri disebutkan dalam lanjutan broadcast yang memuat tanggapan dari Penasehat KPK, Abdullah Hehamahua dan mantan pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto. Baca: Broadcast BBM Desak KPK Tangkap Koruptor Century Beredar

Saat dikonfirmasi Adian justru memiliki hitungannya sendiri.

"Kalau buat saya, Jika rata-rata setiap yang meneruskan BC memiliki 100 kontak berarti dalam waktu 40 menit BC tersebut telah tersebar sedikitnya ke 4000 orang lebih!!!," paparnya. "Itu artinya banyak orang yang memiliki semangat sama agar negeri ini bisa terus lebih baik," tandasnya.

Sejauh ini baik Abdullah maupun Bibit belum menjawab pertanyaan kami mengenai hal tersebut. (Mus)

SUMBER : http://utama.seruu.com/read/2013/06/...ian-luar-biasa

Abdullah Hehamahua : Data Adian Menyesatkan!

Jakarta, Seruu.com - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi, Abdullah Hehamahua menyatakan bahwa data yang beredar di pesan berantai mengenai kasus Century terkait dengan anggaran KPK adalah menyesatkan. Menurutnya KPK justru adalah lembaga yang minim dalam pemakaian anggaran.


" Jadi begini, kalau disebutkan bahwa anggaran KPK 500 Miliar lebih itu benar tapi itu anggaran untuk seluruh bidang di Komisi Pemberantasan Korupsi, mulai dari Bidang Pencegahan, Bidang Penindakan, Bidang Informasi dan Data, Bidang Pengawasan Internal dan Dumas serta Sekjend, jadi ada 5 bidang termasuk Sekjend. Anggaran itupun berlaku untuk keseluruhan di seluruh wilayah di Indonesia," tuturnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (11/6/2013).

Hal tersebut menurut Abdullah membuat anggaran bidang penindakan di KPK sendiri tidak besar.

"Jadi kalau data yang dipakai acuan itu tahun 2010 jelas terlihat bahwa untuk Bidang Penindakan saja anggarannya sekitar 16 Miliar tapi itu meliputi seluruh proses mulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan hingga persidangan, itu untuk 1 tahun. Misalnya untuk proses kasus Buol, untuk menghadirkan biaya itu termasuk untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan di lokasi, mendatangkan saksi, itu semua masuk anggaran yang sama, tidak terpisah," paparnya.


"Jadi kalau disampaikan bahwa anggaran tersebut untuk 1 kasus 15 miliar saya katakan itu jelas menyesatkan. Benar saya sendiri yang menyampaikan itu melaui sms dengan orang yang saya tidak tahu itu siapa, kalau itu Adian (Adian Napitupulu-red) ya tolong disampaikan datanya menyesatkan," tegasnya.

Sebelumnya dalam pesan berantai terkait kasus Century yang beredar, tertulis bahwa Abdullah Hehamahua membantah keras data mengenai pemborosan yang dilakukan oleh KPK dalam pesan sebelumnya. Ia juga menyebutkan bahwa data yang belakangan sumbernya dari Aktivis 98, Adian Napitupulu SH tersebut tidak benar dan menyesatkan.

"Maaf, data2 anda menyesatkan. Sebab, 2010, anggaran penindakan kpk 2010 hanya rp 16. Dr jumlah itu, anggaran yg terpakai rp. 9 M dgn jumlah kasus yg ditangani: penyelidikan 54 kasus, penyidikan 62 kasus dan penuntutan 55 perkara. Uang yg disita rp. 175 M jd kpk msh untung rp. 169 M kalo itu pun kpk adlh organisasi bisnis." tulis Abdullah, kemarin, Senin (10/6/2013).

Saat dikonfirmasi mengenai mengenai total anggaran KPK pertahun, Abdullah sendiri membenarkan hal tersebut. "Iya total anggaran nya itu benar tapi pemaparannya yang menyesatkan, kalau dibilang satu kasus 15 miliar itu menyesatkan sekali," tandasnya.

Terkait penanganan kasus Century, Abdullah justru melihat hal tersebut sebagai bentuk kehati-hatian KPK.

"Jadi kita beda dengan Kepolisian atau Kejaksaan yang bisa menerbitkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan). Kalau KPK ketika1 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka maka kasusnya harus berlanjut sampai persidangan, tidak boleh dihentikan, karena memang tidak diatur demikian, sehingga butuh kehati-hatian untuk menentukan apakah seseorang sudah memenuhi syarat untuk menjadi tersangka atau belum, tidak bisa sembarangan," jelasnya. [musashi]

SUMBER : http://utama.seruu.com/read/2013/06/...lu-menyesatkan

Adian : Terkait Anggaran, KPK Harus Sekolah Lagi!

Jakarta, Seruu.com - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98), Adian Napitupulu, menilai pernyataan yang disampaikan oleh Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi, Abdullah Hehamahua, menunjukkan bahwa KPK telah salah dalam memahami hitungan dan kalkulasi anggaran yang sebelumnya disampaikannya melalui pesan berantai via Blackberry Messenger (BBM).


"Kalau data saya dibilang menyesatkan, saya justru ingin bilang bahwa Pak Abdullah dan Pejabat KPK lainnya harus sekolah lagi, biar bisa memahami itungan matematika sederhana," ujar Adian Napitupulu saat dikonfirmasi, di Jakarta,Selasa (11/6/2013), mengenai jawaban dari Abdullah atas pesan berantai yang dinilai penasihat KPK tersebut menampilkan data yang menyesatkan.


"Jadi data yang saya sampaikan itu berdasarkan laporan di tahun 2010 yang menyebutkan anggaran KPK sebesar 535 miliar rupiah, dan tadi jelas dia membenarkan hal tersebut toh, diakuinya anggarannya sebesar itu. Nah perkara KPK mau membagi itu menjadi per bidang sekian miliar itu adalah kemampuan manajemen anggaran di KPK dong, bukan itu intinya, jangan disederhanakan jadi anggaran per bidang saja yang dihabiskan, 535 miliar itu uang negara lho, uang rakyat juga, itu total anggaran KPK 1 tahun," tegas Adian.


Menurutnya hitungan yang disampaikannya melalui pesan berantai cukup jelas bahwa secara matematis jika anggaran 535 miliar per tahun KPK hanya menyelesaikan sebanyak 35 kasus dan uangg yang dikembalikan hanya 175 miliar, " maka penyelesaian biaya penyelesaian satu kasusnya itu ya sekitar 15 miliar rupiah dong, itu yang dihabiskan KPK, dimana salahnya," tukas Adian.


Ia menyampaikan jika rakyat diberi hak untuk memilihkan buat KPK apa prioritas yang harus diambil agar pemberantasan korupsi bisa bermanfaat besar buat rakyat maka penuntasan skandal besar seperti Century yang merugikan negara hingga 6,7 triliun rupiah jelas akan menang.


"Kalau memang rakyat diberi kewenangan itu, memilih antara penuntasan 1,2 kasus oleh KPK dengan biaya 15 miliar dengan penuntasan 1 kasus skandal Century maka saya yakin rakyat akan pilih yang 6,7 triliun. Jelas itu secara logika penegakan hukum ataupun bisnis sekalipun akan menguntungkan buat rakyat, fakta itu ditangkap tidak oleh KPK," tegas Adian.


Aktivis yang sempat menggegerkan publik terkait dengan pemaparan sejumlah data dan fakta mengenai aliran dana kasus Century ke sejumlah Menteri, Pejabat hingga Putra Presiden pada tahun 2010 itu melihat bahwa alasan demi alasan yang disampaikan KPK terkait penuntasan kasus Century sendiri justru hanya kosmetik politik belaka.


"KPK jangan berlindung dibalik minimnya anggaran dong, menggemborkan diri mereka adalah pahlawan pemberantasan korupsi tapi faktanya berseberangan. Untuk KPK saya katakan, tolong, berhentilah berdandan, untuk pak Abdullah saya kira jawaban anda justru menjelaskan bahwa KPK sedang beralasan dan berlindung dibalik minimnya anggaran," tandasnya.


Ia kemudian membandingkan anggaran KPK dengan anggaran Komnas HAM yang hanya 80 miliar per tahun. "Komnas HAM itu menghadapi pembunuhan, pembantaian massal, yang berdarah-darah di lapangan, tapi mereka tidak pernah berlindung dibalik minimnya anggaran, sementara anggaran KPK itu 5 bahkan 6 kali lipat lebih besar dari Komnas HAM, dan yang dihadapi bukan pembunuh atau pembantai massal, tapi koruptor," pungkas Adian. [musashi]

SUMBER : http://utama.seruu.com/read/2013/06/...a-sekolah-lagi
0
1.1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan