- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Adik Obama Nostalgia Gudeg dan Pecel di Yogya


TS
erlanggaparzela
Adik Obama Nostalgia Gudeg dan Pecel di Yogya
Quote:
Adik Obama Nostalgia Gudeg dan Pecel di Yogya

Adik tiri Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, Maya Soetoro NG mengaku teringat kembali nostalgia masa kanak-kanaknya saat berkunjung ke Yogyakarta sejak akhir pekan kemarin. Kota Yogyakarta bagi dia menyimpan kenangan tak terlupakan.
"Assalamualaikum, matur nuwun. Sudah 23 tahun saya tak pernah berkunjung ke Yogyakarta," kata dia membuka pembicaraan ketika menyampaikan kuliah umum "Education for Peace" di Gedung Kahar Muzakir, Universitas Islam Indonesia pada Senin, 10 Juni 2013.
Maya sempat tinggal di Kota Yogyakarta bersama ibunya, Ann Dunham, ketika berusia tujuh hingga sembilan tahun. Putri dari pasangan Lolo Soetoro dan Ann Dunham tersebut mengatakan saat itu keluarganya tinggal di kawasan sekitar Pasar Ngasem. " "Saya sering keluar masuk ngasem dan main bulu tangkis di taman sari," kata perempuan kelahiran 15 Agustus 2010 itu.
Saat itu, kata Maya, ia suka berkeliling Pasar Ngasem dan melihat aktivitas pedagang burung, penjual jamu hingga perajin batik. Ia mengaku gemar menikmati hidangan gudeg dan pecel yang dijual sejumlah warung makan di sekitar pasar yang tak jauh dari Kraton Yogyakarta itu. "Dulu ibu-ibu di Ngasem suka mencubit pipi saya yang tembem. Gemes kata mereka," ujar Maya mengenang.
Kata Maya ia sempat menyambangi salah satu warung langganannya di sekitar Pasar Ngasem begitu sampai di Yogyakarta. "Ternyata ibu-ibu di sana belum lupa dengan saya. Kata mereka saya tetap tembem," ujar dia bercanda.
Namun, bagi Maya, daya tarik Yogyakarta bukan sekadar lingkungan dan makanan. Kata Maya di Yogyakarta ada suasana hubungan sosial harmonis yang melampaui prinsip toleransi. "Perbedaan agama sama sekali tidak mengubah hubungan akrab antar keluarga," kata pakar pendidikan perdamaian di sekolah dan pengajar Universitas Hawai, Manoa itu.
Dia ingat semasa kecil pernah berkunjung ke rumah kerabat keluarganya di Yogyakarta. Dia melihat di dalam rumah ada mushola dan juga simbol agama Hindu. "Di Yogyakarta kita bisa bicara Lakum Dinukum Waliyadin (Bagimu agamamu, bagiku agamaku)," ujar perempuan beragama Budha ini.
Ungkapan kesan Maya terhadap Yogyakarta itu ia katakan dalam kalimat bahasa Indonesia belasan menit. Dia lalu melanjutkan presentasi kuliah umumnya dengan kalimat bahasa Inggris. "Saya sudah berkeringat kalau bicara bahasa Indonesia beberapa menit saja. Sebenarnya, saya ingin sekali bisa bicara bahasa Jawa juga," kata dia.
Saat membuka kuliah umum itu, Rektor UII, Edy Suandi Hamid sudah mengatakan Maya bersedia menyampaikan sebagian presentasinya dengan Bahasa Indonesia. Kata Edy rombongan Maya dan pimpinan Universitas Hawaii, Manoa juga berniat menyambangi kompleks Candi Kimpulan yang berada di tengah-tengah lokasi kampus UII Terpadu. "Sejumlah kerja sama juga akan dibicarakan,
SUMBER...............
Kenapa enggak tinggal di Indonesia aja!!!!!!
0
3K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan