Jakarta : Tindakan represif Densus 88 Antiteror yang melakukan penembakan kepada terduga teroris Nurdin disesalkan Komnas HAM. Tindakan itu dianggap justru menimbulkan kemarahan warga.

"Tindakan Densus yang sangat represif ini kami sesalkan, karena malah memprovokasi dan memancing kemarahan warga," kata anggota Komisioner Komnas HAM bidang Pemantauan dan Penyelidikan, Siane Indriani saat dihubungi di Jakarta, Senin (10/6/2013).

Karena itu, Komnas HAM mendesak Kapolri untuk mengklarifikasi peristiwa penangkapan yang sebenarnya agar warga tenang.

"Komnas HAM meminta Kapolri mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya dan menenangkan warga yang saat ini marah," ujarnya.

Selain itu, Komnas HAM mengimbau kepada warga agar dapat menahan diri dan jangan mudah terpancing karena akan berakibat pada munculnya korban baru.

"Kita berharap massa bisa menenangkan diri. Jangan terpancing karena akan justru menimbulkan korban-korban lain," tutur Siane.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menembak mati terduga teroris bernama Nurdin di Kalan Pulau Seribu, Poso, Sulawesi Tengah. Polri mengatakan, Densus terpaksa melakukan penembakan karena Nurdin melakukan perlawanan dengan menembakan anggota dan menabrak mobil anggota.

Tapi, hal itu dibantah oleh Komnas HAM. Komnas HAM menuding Polri menyembunyikan fakta. Sebab, menurut informasi yang diperoleh, Nurdin kala itu hanya melarikan diri, tidak menembak dan menabrak anggota. Sebaliknya, anggota Densus 88 menabrak motor yang dikendarai Nurdin hingga terjatuh.

Sumber





Komentar TS:




Jangan sampai ada korban lg yg berjatuhan akibat terorisme....