- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Poco Poco Menggoyang Polandia
TS
Bluemary
Poco Poco Menggoyang Polandia
Poco Poco Menggoyang Polandia
Seperti terhipnotis, pementasan musik dan tari poco-poco yang dibawakan oleh KBRI Warsawa pada "Saska Kepa Festival" berhasil menarik puluhan warga Polandia secara spontan untuk turut serta menarikan poco-poco pada Sabtu (8/6/2013).
Bahkan, terdapat permintaan khusus dari warga agar musik dan tari poco-poco dapat dimainkan kembali di akhir pentas musik yang ditampilkan oleh KBRI Warsawa. Seperti tercantum dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (10/6/2013), tidak saja warga Polandia, sejumlah Duta Besar Negara sahabat Indonesia juga terlihat berpartisipasi dalam “flash mob” tarian poco-poco di bawah arahan Dharma Wanita Persatuan KBRI Warsawa.
“Lagu dan tarian poco-poco adalah salah satu tarian social line dance asli dari Indonesia, yang berasal dari Maluku. Poco-poco adalah lagu dan tarian yang sangat populer di Indonesia, dan saat ini menyebar sampai ke negara-negara tetangga, terutama di ASEAN“ ungkap Monika Barzyc, staf KBRI Warsawa, menjelaskan kepada para pengunjung Saska Kepa Fair mengenai lagu dan tari Poco-Poco.
Selain lagu dan tarian Poco-Poco, band musik binaan KBRI Warsawa juga membawakan lagu Bengawan Solo, atau lebih dikenal di Polandia sebagai “Kiedy Allach Szedl”. “Kiedy Allach Szedl” dalam bahasa Indonesia artinya “Ketika Allah Berjalan (mengelilingi dunia)".
Bengawan Solo versi Polandia tersebut merupakan lagu terjemahan Bengawan Solo dalam bahasa Polandia yang menceritakan mengenai perjuangan Indonesia menggapai kemerdekaan, sebagaimana Polandia juga memperjuangkan kemerdekaan.
Saska Kepa Fair merupakan Festival Jalanan Musim Panas tahunan yang diselenggarakan di sepanjang Jalan Francuska, salah satu jalan dan distrik elit di Warsawa. Acara ini dikunjungi oleh ribuan warga dari Warsawa.
Kehadiran Indonesia pada Saska Kepa Fair merupakan bagian dari kegiatan ASEAN Committee in Warsaw, yang saat ini diketuai oleh Indonesia, untuk memperkenalkan dan mendesiminasikan mengenai ASEAN beserta negara anggotanya.
Seluruh negara anggota ASEAN yang membuka perwakilan di Warsawa, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, hadir di dalam stan ASEAN untuk memamerkan dan menjual produk budaya serta makanan khas setiap negara. Sejak Saska Kepa Fair dibuka pagi hingga sore hari, ratusan warga Polandia mengantre untuk dapat mencicipi makanan-makanan Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya, seperti Nasi Goreng, Satai, Pad Thai, Rice Cake, and Springrolls.
Spoiler for :
Seperti terhipnotis, pementasan musik dan tari poco-poco yang dibawakan oleh KBRI Warsawa pada "Saska Kepa Festival" berhasil menarik puluhan warga Polandia secara spontan untuk turut serta menarikan poco-poco pada Sabtu (8/6/2013).
Bahkan, terdapat permintaan khusus dari warga agar musik dan tari poco-poco dapat dimainkan kembali di akhir pentas musik yang ditampilkan oleh KBRI Warsawa. Seperti tercantum dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (10/6/2013), tidak saja warga Polandia, sejumlah Duta Besar Negara sahabat Indonesia juga terlihat berpartisipasi dalam “flash mob” tarian poco-poco di bawah arahan Dharma Wanita Persatuan KBRI Warsawa.
“Lagu dan tarian poco-poco adalah salah satu tarian social line dance asli dari Indonesia, yang berasal dari Maluku. Poco-poco adalah lagu dan tarian yang sangat populer di Indonesia, dan saat ini menyebar sampai ke negara-negara tetangga, terutama di ASEAN“ ungkap Monika Barzyc, staf KBRI Warsawa, menjelaskan kepada para pengunjung Saska Kepa Fair mengenai lagu dan tari Poco-Poco.
Selain lagu dan tarian Poco-Poco, band musik binaan KBRI Warsawa juga membawakan lagu Bengawan Solo, atau lebih dikenal di Polandia sebagai “Kiedy Allach Szedl”. “Kiedy Allach Szedl” dalam bahasa Indonesia artinya “Ketika Allah Berjalan (mengelilingi dunia)".
Bengawan Solo versi Polandia tersebut merupakan lagu terjemahan Bengawan Solo dalam bahasa Polandia yang menceritakan mengenai perjuangan Indonesia menggapai kemerdekaan, sebagaimana Polandia juga memperjuangkan kemerdekaan.
Saska Kepa Fair merupakan Festival Jalanan Musim Panas tahunan yang diselenggarakan di sepanjang Jalan Francuska, salah satu jalan dan distrik elit di Warsawa. Acara ini dikunjungi oleh ribuan warga dari Warsawa.
Kehadiran Indonesia pada Saska Kepa Fair merupakan bagian dari kegiatan ASEAN Committee in Warsaw, yang saat ini diketuai oleh Indonesia, untuk memperkenalkan dan mendesiminasikan mengenai ASEAN beserta negara anggotanya.
Seluruh negara anggota ASEAN yang membuka perwakilan di Warsawa, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam, hadir di dalam stan ASEAN untuk memamerkan dan menjual produk budaya serta makanan khas setiap negara. Sejak Saska Kepa Fair dibuka pagi hingga sore hari, ratusan warga Polandia mengantre untuk dapat mencicipi makanan-makanan Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya, seperti Nasi Goreng, Satai, Pad Thai, Rice Cake, and Springrolls.
Spoiler for :
0
1.1K
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan