- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fort Marlborough Wisata Sejarah Kota Bengkulu


TS
lepeternadeac
Fort Marlborough Wisata Sejarah Kota Bengkulu
Fort Marlborough Wisata Sejarah Kota Bengkulu
Quote:
(ANTARA KL) -Minggu pukul 11.30 WIB cuaca hangat membakar, sekelompok remaja usia sekolah menengah atas berjalan ceria mengitari tiga makam tua di halaman Benteng (Fort) Marlborough, Bengkulu.
Makam pertama terbaring jasad Residen Thomas Parr yang mati dibunuh pada 23 Desember 1807 oleh rakyat Bengkulu, Di sebelahnya dimakamkan pegawainya, Charles Murray, yang berusaha menyelamatkan Thomas Parr, namun terluka dan meninggal. Sedangkan makam yang satunya lagi tidak dikenal.
Tidak ada rasa takut terpancar dari raut para remaja itu, sesekali mereka berusaha mengeja tulisan Berbahasa Inggris bergaya awal tahun 1700-an.
Andai waktu bisa berputar pada awal 1714, pada saat benteng didirikan tentu tidak ada raut ceria pada wajah remaja itu, karena di tahun itu keangkuhan, kekejaman, serta keserakahan yang menyelimuti benteng.
Benteng Marlborough dibuat tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 oleh Kerajaan Inggris Raya pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal yang dijabat oleh Joseph Collet.
Makam pertama terbaring jasad Residen Thomas Parr yang mati dibunuh pada 23 Desember 1807 oleh rakyat Bengkulu, Di sebelahnya dimakamkan pegawainya, Charles Murray, yang berusaha menyelamatkan Thomas Parr, namun terluka dan meninggal. Sedangkan makam yang satunya lagi tidak dikenal.
Tidak ada rasa takut terpancar dari raut para remaja itu, sesekali mereka berusaha mengeja tulisan Berbahasa Inggris bergaya awal tahun 1700-an.
Andai waktu bisa berputar pada awal 1714, pada saat benteng didirikan tentu tidak ada raut ceria pada wajah remaja itu, karena di tahun itu keangkuhan, kekejaman, serta keserakahan yang menyelimuti benteng.
Benteng Marlborough dibuat tahun 1714 sampai dengan tahun 1719 oleh Kerajaan Inggris Raya pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal yang dijabat oleh Joseph Collet.
Quote:
Benteng Marlborough berdiri kokoh di tepian Samudra Hindia di atas bukit dengan ketinggian sekitar 8,5 meter di atas permukaan laut.
Benteng ini menghadap ke selatan dan memiliki luas sekitar 44.100 meter persegi. Benteng yang dikelilingi parit buatan ini seolah memunggungi Samudra Hindia.
Dari atas sudut benteng inilah kita bisa menikmati pemandangan berupa hamparan laut lepas biru dilengkapi pohon cemara pada sepanjang pantai Tapak Padri yang bersambung ke Pantai Panjang Bengkulu.
Jika dilihat dari udara, maka benteng ini akan terlihat berbentuk seperti kura-kura.
Konon, Benteng Marlborough merupakan bandar utama pelabuhan laut, dari benteng inilah Inggris dengan leluasa mengontrol keluar masuknya kapal menuju Bengkulu.
Benteng ini diakui ahli sejarah merupakan benteng peninggalan Inggris terbesar di Asia Tenggara, tujuan dibuatnya benteng adalah sebagai basis pertahanan militer Inggris.
Seiring dengan kuatnya cengkraman Inggris di Bengkulu, maka fungsi Benteng berubah menjadi kepentingan perdagangan.
Benteng dijadikan tempat koordinasi bagi kelancaran suplai lada bagi perusahaan dagang Inggris, East Indian Company, dan pusat pengawasan jalur pelayaran dagang yang melewati Selat Sunda.
Di gerbang pintu masuk sebelah kanan dan kiri terdapat dua koridor yang sekarang telah berubah fungsi menjadi meja penyambutan pengunjung. Dahulu koridor tersebut sebagai tahanan para pejuang rakyat Indonesia, konon presiden RI pertama Soekarno, pernah mendekam di ruangan itu.
Di dalam sel tahanan ada satu lukisan kompas yang dipahat pada tembok penjara, ada beberapa catatan tertinggal di dekat lukisan kompas itu, catatan tersebut menceritakan betapa perihnya perasaan hati para tahanan selama mereka di penjarakan oleh Inggris.
Hingga saat ini tidak ada yang bisa menjelaskan siapakah yang membuat lukisan kompas tersebut.
Memasuki pada badan benteng kita akan menemukan lapangan berbentuk segi empat seluas setengah lapangan sepak bola, ada dua terowongan di pojok depan dan sebelah kiri benteng.
Ada yang berasumsi terowongan tersebut tembus hingga Pantai Panjang Bengkulu,sebagai jalan keluar militer Inggris bila terkepung, namun ada pula yang beranggapan terowongan itu buntu.
Selanjutnya, ada beberapa ruangan di dalam benteng, ruangan besar yang berlapis batu bata tebal disinilah tempat tinggal para perwira tinggi Inggris dan keluarga.
Terdapat pula beberapa gudang penyimpanan mesiu, seperti senapan, meriam, dan pelurunya.
Pada 17 maret 1824, Belanda menyerahkan Malaka dan Semenanjung Melayu kepada Inggris. Sedangkan, Inggris menyerahkan kekuasaannya di Bengkulu dan seluruh kepemilikannya pada pulau Sumatera kepada Belanda.
Perjanjian tersebut dilakukan pada 17 Maret 1824 di London, dikenal dengan traktat London.
Pada perjanjian itu Belanda diwakili oleh Hendrik Fagel dan Anton Reinhard Falck, sedangkan Inggris diwakili oleh George Canning dan Charles Watkins Williams Wynn. Ini untuk mempermudah Inggris dan Belanda dalam mengontrol wilayah jajahan masing-masing.
Saat itu sebagian besar jajahan Inggris di Semenanjung Melayu, dan Belanda di Idnonesia.
Secara resmi Benteng ini dibuka untuk umum pascakemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 April 1984. Beberapa perubahan kecil terjadi yang merubah bentuk dan keorisinilannya.
Benteng ini selain berdekatan dengan samudera, juga dikelilingi kawasan wisata pecinan dan satu buah vihara.
Kawasan pecinan menjadi pemandangan yang menarik satu bentuk perpaduan beberapa unsur budaya membaur menjadi satu serta turut mendewasakan Bengkulu.
Beberapa lampu lampion khas Tionghoa tidak ketinggalan turut menghias keindahan malam pada sudut benteng yang berbatasan langsung dengan Pecinan, tak jauh dari kawasan Pecinan, wisatawan yang lapar dapat memanjakan perut dengan aneka kuliner khas Bengkulu dan pesisir pantai.
Tidak perlu repot bila menjadi wisatawan di kawasan benteng Marlborough, karena dari kawasan ini semua akses mudah dijangkau, wisatawan bisa mencari hotel, restoran, atau langsung menuju ke bandara Fatmawati. (AB/ANTARA)
Benteng ini menghadap ke selatan dan memiliki luas sekitar 44.100 meter persegi. Benteng yang dikelilingi parit buatan ini seolah memunggungi Samudra Hindia.
Dari atas sudut benteng inilah kita bisa menikmati pemandangan berupa hamparan laut lepas biru dilengkapi pohon cemara pada sepanjang pantai Tapak Padri yang bersambung ke Pantai Panjang Bengkulu.
Jika dilihat dari udara, maka benteng ini akan terlihat berbentuk seperti kura-kura.
Konon, Benteng Marlborough merupakan bandar utama pelabuhan laut, dari benteng inilah Inggris dengan leluasa mengontrol keluar masuknya kapal menuju Bengkulu.
Benteng ini diakui ahli sejarah merupakan benteng peninggalan Inggris terbesar di Asia Tenggara, tujuan dibuatnya benteng adalah sebagai basis pertahanan militer Inggris.
Seiring dengan kuatnya cengkraman Inggris di Bengkulu, maka fungsi Benteng berubah menjadi kepentingan perdagangan.
Benteng dijadikan tempat koordinasi bagi kelancaran suplai lada bagi perusahaan dagang Inggris, East Indian Company, dan pusat pengawasan jalur pelayaran dagang yang melewati Selat Sunda.
Di gerbang pintu masuk sebelah kanan dan kiri terdapat dua koridor yang sekarang telah berubah fungsi menjadi meja penyambutan pengunjung. Dahulu koridor tersebut sebagai tahanan para pejuang rakyat Indonesia, konon presiden RI pertama Soekarno, pernah mendekam di ruangan itu.
Di dalam sel tahanan ada satu lukisan kompas yang dipahat pada tembok penjara, ada beberapa catatan tertinggal di dekat lukisan kompas itu, catatan tersebut menceritakan betapa perihnya perasaan hati para tahanan selama mereka di penjarakan oleh Inggris.
Hingga saat ini tidak ada yang bisa menjelaskan siapakah yang membuat lukisan kompas tersebut.
Memasuki pada badan benteng kita akan menemukan lapangan berbentuk segi empat seluas setengah lapangan sepak bola, ada dua terowongan di pojok depan dan sebelah kiri benteng.
Ada yang berasumsi terowongan tersebut tembus hingga Pantai Panjang Bengkulu,sebagai jalan keluar militer Inggris bila terkepung, namun ada pula yang beranggapan terowongan itu buntu.
Selanjutnya, ada beberapa ruangan di dalam benteng, ruangan besar yang berlapis batu bata tebal disinilah tempat tinggal para perwira tinggi Inggris dan keluarga.
Terdapat pula beberapa gudang penyimpanan mesiu, seperti senapan, meriam, dan pelurunya.
Pada 17 maret 1824, Belanda menyerahkan Malaka dan Semenanjung Melayu kepada Inggris. Sedangkan, Inggris menyerahkan kekuasaannya di Bengkulu dan seluruh kepemilikannya pada pulau Sumatera kepada Belanda.
Perjanjian tersebut dilakukan pada 17 Maret 1824 di London, dikenal dengan traktat London.
Pada perjanjian itu Belanda diwakili oleh Hendrik Fagel dan Anton Reinhard Falck, sedangkan Inggris diwakili oleh George Canning dan Charles Watkins Williams Wynn. Ini untuk mempermudah Inggris dan Belanda dalam mengontrol wilayah jajahan masing-masing.
Saat itu sebagian besar jajahan Inggris di Semenanjung Melayu, dan Belanda di Idnonesia.
Secara resmi Benteng ini dibuka untuk umum pascakemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 April 1984. Beberapa perubahan kecil terjadi yang merubah bentuk dan keorisinilannya.
Benteng ini selain berdekatan dengan samudera, juga dikelilingi kawasan wisata pecinan dan satu buah vihara.
Kawasan pecinan menjadi pemandangan yang menarik satu bentuk perpaduan beberapa unsur budaya membaur menjadi satu serta turut mendewasakan Bengkulu.
Beberapa lampu lampion khas Tionghoa tidak ketinggalan turut menghias keindahan malam pada sudut benteng yang berbatasan langsung dengan Pecinan, tak jauh dari kawasan Pecinan, wisatawan yang lapar dapat memanjakan perut dengan aneka kuliner khas Bengkulu dan pesisir pantai.
Tidak perlu repot bila menjadi wisatawan di kawasan benteng Marlborough, karena dari kawasan ini semua akses mudah dijangkau, wisatawan bisa mencari hotel, restoran, atau langsung menuju ke bandara Fatmawati. (AB/ANTARA)
Quote:
Spoiler for Situs Sejarah Benteng Inggris Fort Marlborough:

Quote:
Spoiler for gerbang:

Quote:
Spoiler for gerbang:

Quote:
Spoiler for di dalam Fort Marlborough:

Quote:
Spoiler for meriam di lantai paling atas benteng:

Quote:
Spoiler for meriam di halaman benteng:

Quote:
Spoiler for tulisan Inggris kuno di dekat gerbang:

Quote:
Spoiler for ini yg spesial dari Fort Marlborough,dilihat dari atas bentuk benteng menyerupai kura-kura:

Spoiler for :
Di Bengkulu inilah ane tinggal.Ane berharap jika agan berkunjung ke Sumatera,jangan lupa untuk berkunjung ke Bengkulu.Selain referensi di atas,tidak sedikit wisata lain yang terdapat di Bengkulu Bumi Rafflesia ini.Jadi ane berharap kita mampu menyadari betapa pentingnya untuk lebih dekat kepada Ibu Pertiwi ini.Sekian dan terimakasih dari ane untuk agan-agan kaskuser sekalian.
Quote:
Original Posted By diablo1st►mantab gan... salam ane putra kelahiran bengkulu. keluarga ane juga masih disono. sayang ga mendapat perhatian dari negara. padahal itu peninggalan Inggris gan. keren banget dah...



Polling
Poll ini sudah ditutup. - 3 suara
Apakah agan tahu sebelumnya bahwa di Bengkulu ada Benteng Marlborough buatan Inggris?
Ya
67%Tidak
33%Diubah oleh lepeternadeac 16-06-2013 13:10
0
2.6K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan