topsquireAvatar border
TS
topsquire
Seperti Apa Pria Sejati Itu? [COWO & PARENTS MASUK]
Gan, merasa belum yakin diri agan pria sejati? Atau mau memastikan lagi apa sudah jadi pria sejati? Agan yang udah punya putra silakan baca sampai bagian parents nya ya! Ikut sharing info dari majalah yang saya baca...


Seperti Apa Pria Sejati Itu?




”Ayahku meninggal waktu aku tiga tahun. Kadang, aku iri sama cowok-cowok yang punya ayah. Kayaknya mereka lebih percaya diri daripada aku.”—Alex.*

”Aku enggak akrab sama ayahku. Jadinya, aku harus belajar sendiri gimana menjadi pria sejati.”—Jonathan.



BEGITU jugakah situasimu? Apakah kamu, karena satu atau lain hal, khawatir jangan-jangan kamu tidak akan pernah bisa mengerti apa artinya menjadi pria sejati? Kalau begitu, jangan putus asa!

Perhatikan caranya kamu bisa mengatasi dua tantangan yang umum.

TANTANGAN 1: Konsep populer yang keliru tentang laki-laki

Orang bilang:

● Pria sejati itu tangguh, tak pernah menangis.

● Pria sejati tidak mau didikte.

● Pria lebih baik daripada wanita.


Cara lain memandangnya: Pria sejati itu kebalikan dari kanak-kanak—bukan kebalikan dari wanita. Kamu menjadi pria sejati kalau kamu meninggalkan sifat kekanak-kanakan.Dengan kata lain, semakin banyak kamu mengganti cara bernalar, berbicara, dan bertindak yang kekanakan dengan cara bernalar, berbicara, dan bertindak yang dewasa, kamu semakin terbukti sebagai pria sejati.

Coba ini: Di selembar kertas, tulis jawabanmu untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Di bidang apa saja aku telah membuat kemajuan dalam menyingkirkan ”sifat kanak-kanak”?

2. Di bidang apa saja aku bisa memperbaiki diri?



TANTANGAN 2: Tidak adanya figur ayah yang baik

Orang bilang:

● Jika ayahmu tidak berperan dalam keluarga, kamu tidak akan pernah bisa mengerti apa artinya menjadi seorang pria sejati.

● Jika ayahmu tidak memberikan teladan yang baik, kamu pasti akan mengulangi kesalahannya.

Cara lain memandangnya:Walau masa kecilmu tidak ideal, bukan berarti kamu pasti akan gagal! Kamu bisa bangkit. Memang, bertumbuh dewasa dengan ayah yang masa bodoh—atau bahkan tanpa ayah—boleh jadi sulit. ”Enggak pernah kenal ayah itu rugi banget,” kata Alex, yang dikutip sebelumnya. ”Umurku 25, tapi kayaknya aku baru belajar hal-hal yang harusnya sudah aku tahu sejak remaja.” Jika itu yang juga kamu alami, apa yang bisa kamu lakukan?

Coba ini: Carilah seorang pembimbing—pria yang memberikan contoh baik bagimu. Coba tanyakan sifat apa saja yang ia yakin sangat penting dimiliki seorang pria sejati. Lantas, tanyakan bagaimana kamu dapat mengembangkan sifat-sifat itu dalam dirimu.

ANAK LAKI-LAKI VERSUS PRIA SEJATI

Kanak-kanak boleh jadi sering . . .

- tidak sopan.

- egois.

- lebih suka bermain.

- lebih menuruti emosi.

Pria sejati berupaya untuk . . .

- penuh respek.

- rela berkorban.

- bertanggung jawab.

- mengendalikan emosi.


PESAN UNTUK ORANG TUA

AYAH—Umumnya, teladan Anda akan dijadikan patokan oleh putra Anda untuk memahami seperti apa pria sejati itu. Jika Anda memperlakukan istri dengan respek, Anda mengajar putra Anda untuk memperlakukan wanita dengan respek. Jika Anda bekerja keras untuk menafkahi keluarga—walau harus melakukan pekerjaan rendahan atau yang melelahkan—Anda mengajar putra Anda untuk bekerja keras dan bertanggung jawab.

Barangkali hubungan Anda dengan ayah Anda kurang baik. Boleh jadi, ayah Anda juga tidak memiliki hubungan yang akrab dengan ayahnya. Tetapi ingatlah: Anda bisa menghentikan siklus itu. Jangan sia-siakan kesempatan itu! Ambil pilihan untuk dekat dengan putra Anda. Berikan contoh yang baik untuknya, dan ia pun bisa bertumbuh menjadi pria sejati—pria yang membuat Anda bangga sebagai orang tua.

IBU—Bagaimana Anda dapat membantu putra Anda bertumbuh menjadi pria sejati? Jangan sampai Anda mengait-ngaitkan hal-hal negatif dari anak Anda dengan suami Anda. Misalnya, katakanlah putra Anda bikin kesalahan yang mengingatkan Anda akan kelakuan suami. Anda mungkin ingin sekali menyeletuk, ”Jangan begitu! Kamu persis papamu!” Memang, Anda wajib menasihati putra Anda jika ia khilaf. Tetapi ingatlah: Jika kata-kata atau tindakan Anda menyiratkan bahwa semua yang dilakukan suami Anda salah, Anda bisa tanpa sengaja menghalangi perkembangan putra Anda menjadi pria sejati.

Dukunglah peran suami Anda dalam kehidupan putranya. Dukung mereka untuk menggunakan waktu bersama, dan carilah kesempatan untuk memuji sifat-sifat baik suami Anda dan hal-hal baik yang ia lakukan. Apakah ia bekerja keras untuk mencari nafkah? Apakah ia menggunakan waktu bersama anak-anaknya? Apakah ia memperlakukan orang lain dengan respek? Melalui kata-kata, tunjukkan pada putra Anda bahwa Anda sangat menghargai hal-hal itu. Pernyataan Anda akan membantu putra Anda belajar dari teladan ayahnya.



Semoga bisa bermanfaat ya, maaf kalo threadnya masih berantakan maklum baru belajar bikin thread. Kalau sudi silakan diguyur cairan hijaunya emoticon-Big Grin emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
0
2.6K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan