- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Meriahnya Festival di Kemang, Beda dengan PRJ


TS
marxgross
Meriahnya Festival di Kemang, Beda dengan PRJ

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Fair di Kemayoran JIExpo dan Festival Palang Pintu di Jalan Kemang, Mampang Prapatan, dan Bangka sama-sama digelar dalam rangka HUT Jakarta. Bedanya amat dirasakan oleh pengunjung yang sudah mendatangi dua pameran tersebut.
Festival Palang Pintu (FPP) VII yang berlangsung pada Sabtu dan Minggu kemarin (8 dan 9 Juni 2013) ini mampu menyedot perhatian ribuan masyarakat Jakarta. Pengunjung juga datang dari berbagai kalangan masyarakat kecil hingga para turis asing yang sedang menikmati liburan di Jakarta.
Angga, pengunjung asal Depok, mengaku sengaja datang untuk melihat secara langsung perayaan HUT DKI pada event ini. Dia datang bersama dengan kekasihnya, Nita. Warga Asli Betawi ini ingin lebih dekat dekang kehidupan Jakarta yang merakyat dan dengan pagelaran yang ditampilkan dalam FPP.
"Kemarin saya sudah pergi ke Jakarta Fair di Kemayoran. Di sana apa-apa mahal. Beda jauh sama di sini. Barang-barang yang dijual di Festival Palang Pintu sangat terjangkau. Masuknya juga enggak harus bayar," kata Angga, Minggu (9/6/2013).
Tapi Angga mengaku belum puas terkait dengan terbatasnya pementasan seni dan budaya yang diangkat di dalam FPP. "Seharusnya lebih ditonjolkan lagi meskipun beberapa kesenian sudah ada jadwalnya. Ke depannya harapan saya acara ini lebih baik. Lebih banyak menonjolkan yang khas dari Jakarta. Misalnya di pintu masuk ada tari-tarian atau digelar pagelaran lenong dengan waktu yang lebih panjang," saran Angga.
Komentar senada juga dikatakan Bang Amu Asmuni (40) pedagang kerak telor di Duren Tiga Kalibata. Menurutnya, FPP lebih merakyat ketimbang event Jakarta Fair.
"Di sini lebih merakyat, bang. Banyak senin dan budaya Jakarta yang disajikan ke masyatakat. Tentunya ini bagus, bisa mengangkat budaya Betawi. Banyak kesenian Jakarta yang diangkat di sini. Enggak kaya di PTJ, ulang tahun Jakarta malah enggak ada lagi kebudayaan yang diangkat. Apalagi di sana banyak masyarakat Betawi yang enggak kuat beli tiket masuknya," tutur Bang Amu.
Sesuai dengan tujuannya, Festival Palang Pintu memang untuk mempertahankan budaya Betawi. Panitia banyak menggelar acara seni dan budaya khas Betawi di antaranya kesenian tanjidor, pencak silat, marawis, arak-arakan pengantin dan masih banyak lagi.
Stand-stand berjejer menawarkan berbagai macam produk maupun jasa. Peserta FPP mayoritas berasal dari kalangan UMKM. Kelompok ini menjajakan makanan, fashion, sepatu, pernak-pernik, pengobatan gratis dan sebagainya.

sumber : [URL="disini"]http://megapolitan.kompas.com/read/2013/06/10/09430936/Meriahnya.Festival.di.Kemang..Beda.dengan.PRJ[/URL]
Di PRJ Bayar Rp 5 Juta, Di Kemang Hanya Rp 50.000
JAKARTA, KOMPAS.com - Bang Amu, penjual kerak telor di Festival Palang Pintu yang digelar di Jalan Kemang, Bangka, Mampang Prapatan, mengaku hanya membayar uang kebersihan Rp 50.000. Dia mengaku tidak sanggup membayar Rp 5 juta untuk berjualan di Jakarta Fair.
"Mau jualan di sana (Jakarta Fair) mahal. Di sana kami, para penjual kerak telor harus bayar Rp 15 juta satu titik untuk tiga orang, masing-masing Rp 5 juta," kata Amu saat ditemui di Festival Palang Pintu, Minggu (9/6/2013).
Menurutnya, harga Rp 5 juta tersebut paling murah. Jika ingin mendapat tempat yang bagus, penjual diminta harus membayar lebih mahal lagi.
"Kalau di sini (Festival Palang Pintu) hanya diminta uang kebersihan dua hari Rp 50.000. Ini yang namanya pesta rakyat sebenarnya. PRJ mah kejem. Itu mah namanya buat orang kaye doang. Buat bisnis kalau di sana," keluh Amu.
Amu menuturkan, para pedagang kerak telor di Jakarta Fair biasanya masuk melalui seseorang yang mengkoordinir dengan membayar sejumlah uang yang telah ditentukan.
Di FPP, Amu menjual kerak telornya Rp 15.000. Pada hari pertama, Sabtu (8/6/2013), Amu mendapat Rp 1,5 juta. Sementara modalnya hanya Rp 500.000.
"Alhamdulillah jualannya bagus kalau di sini," ujar Amu bersyukur.
"Kalau hari biasa, saya muter-muter aja dari satu pameran ke pameran yang lain. Kalau lagi ramai, per hari bisa mendapat Rp 500.000 dengan modal Rp 300.000. Kalau di acara ini bisa lebih, bahkan naik sampai tiga kalinya," tutur Amu lagi sambil tersenyum.
sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2...anya.Rp.50.000
Festival Palang Pintu Kemang Targetkan 30 Ribu Pengunjung

Festival Palang Pintu Kemang yang menjadi salah satu event tahunan pelestarian budaya Betawi kembali digelar di Jakarta Selatan. Festival yang akan berlangsung selama dua hari itu, yakni 8 sampai 9 Juni 2013 menargetkan bisa menarik 30 ribu pengunjung dari berbagai kalangan.
"Tahun lalu itu kita mencatat dari 2 hari kegiatan Festival Palang Pintu diadakan, sebanyak 20 ribu warga datang berkunjung. Untuk tahun ini ditargetkan pengunjung festival tersebut bisa mengalami kenaikan hingga 50 persen atau sekitar 30-35 ribu orang. Saya kira akan tercapai, karena tahun lalu saja kepadatan pengunjung baru dimulai dari pukul 11.00, tapi sekarang sudah dari pukul 08.00 pagi," ujar Ahmad Syahropi, Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan, Sabtu (8/6).
Sementara itu, Walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor, berharap festival ini menjadi salah satu sarana pengembangan dan pelestarian budaya Betawi. "Memang dilaksanakan di tempat ini, karena Kemang banyak juga WNA yang bermukim. Saya kira dengan aktivitas yang dilakukan di sini akan lebih luas penyebarluasan dan pengembangan budaya Betawi," katanya.
Namun begitu, lanjut Syamsuddin, meskipun fokus utama yang ditampilkan budaya Betawi bukan berarti mengabaikan budaya lainnya. Karena di kota Jakarta banyak warga yang dari suku bangsa lain. "Memang fokusnya budaya Betawi, tapi ada beberapa juga ditampilkan budaya dari daerah lain. Ini karena Jakarta kota dengan warga majemuk," tuturnya.
Safira (19) salah seorang pengunjung festival mengaku senang dengan acara yang banyak menampilkan budaya Betawi ini. "Sejak SMP saya datang ke acara ini, karena dekat rumah. Suka sekali kalau pas ada pertunjukan lenongnya, kan mulai jarang ada," ungkap mahasiswi universitas swasta tersebut.
Di Festival Palang Pintu kali ini, memang ditampilkan banyak budaya Betawi. Dari lomba kelompok palang pintu, gambang kromong, sampai lenong. Selain itu, juga juga dimeriahkan dengan kehadiran stand kuliner khas Betawi seperti kerak telor, dodol Betawi, dan juga makanan khas luar Betawi.
Sumber: beritajakarta.com
Diubah oleh marxgross 10-06-2013 03:47
0
2.9K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan