Sumber:Info Jual Beli Rumah


Benua Kecil di sebelah tenggara Indonesia ini sudah sejak lima tahun terakhir mulai rutin menghabiskan sedikitnya AUD1 triliun (sekitar Rp9.374,566 triliun) setiap tahun, untuk mengatasi permasalahan kebutuhan rumah bagi warganya. Data Dewan Reformasi Pemerintah Australia menyatakan, masalah kebutuhan rumah layak di Australia telah menyebabkan sekitar 41.000 warganya berstatus tunawisma.

Dilansir dari laman radioaustralia.net.au, tunawisma yang dimaksud meliputi orang yang tidak memiliki rumah dan orang yang tidur di sembarang tempat. Selain itu, status tunawisma juga disandang oleh orang yang tinggal berdesak-desakan di dalam satu rumah, dimana keluarga itu sebenarnya membutuhkan empat atau lebih kamar tidur tambahan untuk memenuhi permintaan semua penghuni di rumah.

Sejak 2008 lalu, Kevin Rudd (perdana menteri yang menjabat kala itu), telah menetapkan target penurungan angka tuna wisma yang ambisius hingga setengahnya pada 2020 mendatang. Meski tidak didukung dengan data yang pasti dalam laman berita tersebut, angka sensus 2011 menunjukkan, tunawisma yang tidur di sembarang tempat menurun 6%, tetapi secara keseluruhan orang yang tidak memiliki rumah jumlahnya meningkat sebesar 17%.

Berpotensi Meningkat
Jumlah tunawisma di Australia yang dua pertiganya merupakan warga keturunan asing yang menetap di Negeri Kanguru itu sangat berpotensi semakin meningkat. Pasalnya, kesepakatan antara pemerintah persemakmuran, pemerintah federal, dan pemerintah teritorial sudah berakhir pada 2012 kemarin.

"Kesepakatan itulah yang melahirkan kebijakan untuk mendorong proyek pengembangan rumah layak disertai fasilitas umum, termasuk penggelontoran dana lebih dari AUD1 triliun per tahun," terang Paul Andrews, perwakilan NGO Misi Australia.



Baca Juga Artikel Ini:

Gile Gan, Hunian Warga Miskin Hongkong Cuma Seluas WC Umum!

Inilah Flat Seharga Rp 4,57 Miliar Yang Di Huni Tunawisma!

Menang Lotere sebesar USD50 Ribu, Tunawisma ini Masih memilih Tinggal di Tenda?

Atasi BackLog, Sudah Saatnya Pemerintah Indonesia Patut Contoh Kebijakan Australia Gan,,,