Tanggal: 6 Juni 2013
Aksi: Sekelompok blogger dan situs politik sosial yang dikenal dengan “Free My Internet” melakukan Internet blackout yang berlangsung hingga tengah malam, Mereka mengganti laman mereka dengan layar hitam yang menampilkan kata ‘#FreeMyInternet’.

Isu: Kelompok tersebut memprotes peraturan lisensi baru yang diumumkan oleh Otoritas Pengembangan Media (MDA) Singapura pada 28 Mei yang berlaku sejak 1 Juni.

Di bawah aturan baru itu, situs-situs online baru dengan sedikitnya 50.000 pengunjung dari Singapura setiap bulan akan berlisensi. Sepuluh situs baru telah diidentifikasi oleh MDA dan mereka harus mengeluarkan dana 50.000 dolar Amerika (sekitar Rp48,9 juta) untuk jaminan pelaksanaan.

Skema baru itu juga menuntut situs-situs berlisensi untuk mematuhi aturan pemberitahuan pelaksanaan 24 jam sebelumnya. Aturan tersebut disesuaikan untuk menyelaraskan kerangka yang mengatur media biasa dan online.

Otoritas mengatakan bahwa aturan baru itu bukanlah sebuah pembatasan, karena situs-situs dapat beroperasi normal seperti biasa karena mereka menjalaninya sesuai dengan standar konten yang sama seperti sebelumnya.

Tanggal: 22 April 2013
Aksi: Blackout online yang dipimpin oleh Anonymous dalam protes melawan Cyber Intelligence Sharing and Protection Act (CISPA)

Isu:Undang-undang yang diusulkan akan memungkinkan perusahaan-perusahaan teknologi dan manufaktur untuk berbagi informasi traffic internet dengan pemerintah AS, dengan tujuan untuk memerangi serangan dunia maya.

Para penentang khawatir bahwa undang-undang tersebut akan memungkinkan pemerintah untuk memata-matai masyarakat umum karena perusahaan swasta dapat berbagi informasi, seperti email dan pesan pribadi dengan pemerintah, tanpa pengawasan yudisial.

Hasilnya: Undang-undang tersebut disahkan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 26 April 2012, namun tidak disahkan oleh Senat AS. Dewan memperkenalkannya kembali pada Februari tahun ini dan aturan tersebut disahkan di DPR pada 18 April 2013, namun akhirnya tidak dipilih oleh Senat.

Tanggal: 14 Agustus 2012
Aksi: Dipelopori oleh Pusat Jurnalisme Independen Malaysia (CIJ), berbagai situs di Malaysia offline atau menampilkan banner pop-up untuk memprotes perubahan undang-undang dalam 24 jam.

Isu: Malaysian Evidence Act direvisi pada April 2012 untuk memasukkan Pasal 114, “praduga fakta dalam publikasi.”
Sejumlah kritikus mengklaim bahwa hal tersebut akan diartikan bahwa semua pihak termasuk administrator situs, penyedia web hosting, dan pemilik komputer atau perangkat seluler tempat konten terlarang tersebut dipampang akan dimintai pertanggungjawaban.

Di bawah undang-undang tersebut, konten terlarang yang diunggah atau dikirim melalui sebuah perangkat pengguna, bahkan jika perangkat tersebut merupakan hasil curian atau peretasan, pengguna masih dapat dikenai hukuman.

Hasilnya:Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengatakan bahwa dia akan meninjau amandemen undang-undang tersebut.

Tanggal: 28 Januari 2012
Aksi:Twitter blackout yang dipimpin oleh seorang pengguna mengajak pengguna Twitter lainnya untuk tidak menuliskan status sepanjang hari.

Isu: Twitter mengumumkan sebuah kebijakan baru pada awal tahun lalu bahwa mereka akan menyensor tulisan-tulisan Twitter pengguna di negara-negara tertentu untuk mematuhi hukum di negara tersebut, namun tulisan asli masih akan terlihat di seluruh dunia. Jika sebuah pesan pengguna dihapus, Twitter akan memberitahu mereka dan kepada semua followernya bahwa sebuah tulisan telah dihapus.

Para penentang melihat hal tersebut sebagai sebuah cara bagi negara-negara untuk menutup mulut para pembangkang.

Tanggal: 18 Januari 2012
Aksi: Reddit memimpin pemadaman Internet selama 12 jam

Isu: Reddit memprotes Stop Online Piracy Act (SOPA), sebuah undang-undang yang diusulkan di Amerika Serikat pada 2011 untuk memerangi pelanggaran hak cipta online dan perdagangan barang palsu melalui website.

Para penentang menganggap bahwa undang-undang yang diusulkan tersebut mengancam kebebasan berpendapat dan inovasi karena jika sebuah blog atau sebuah situs mengunggah sebuah konten yang melanggar, akses ke Internet dapat diblok pihak berwenang.

Hasilnya: Pada 20 Januari 2012, Ketua Komite Kehakiman DPR menunda rencana untuk merancang undang-undang tersebyt “hingga ada sebuah solusi yang disetujui oleh banyak pihak.”

Tanggal: 16 hingga 23 Februari 2009
Aksi: Creative Freedom Foundation NZ memelopori protes online selama sepekan mengajak pengguna Internet untuk mengubah avatar mereka dengan kotak hitam.

Isu: Netizen Selandia Baru memprotes perubahan UU hak cipta di Selandia Baru, khususnya Section 92A of the Copyright (New Technologies) Amendment Act. Tujuan Pasal 92A adalah untuk menargetkan unduhan musik dan film oleh para pengguna.

Para penentang menganggap bahwa undang-undang tersebut mencakup semua materi yang dilindungi hak cipta dan pengguna akan dituduh melakukan pelanggaran hak cipta tanpa diadili.

Sebelumnya: Pada 23 maret 2009, otoritas mengumumkan bahwa Pasal 92A akan dihapus dan dirancang ulang