- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kritik Otoriterisme di SETGAB: Bicara Perilaku Setgab, Anis Matta Singgung Komunis


TS
yantique
Kritik Otoriterisme di SETGAB: Bicara Perilaku Setgab, Anis Matta Singgung Komunis
Bicara Setgab, Anis Matta Singgung Komunis
Senin, 10 Juni 2013 , 04:35:00

Anis Matta
KENDARI - Ternyata, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, Lc punya kesan buruk dengan keberadaan Sekretariat Gabungan (Setgab). Ketika berbicara saat berkunjung di Graha Pena Kendari, Sabtu (8/6), Anis sempat menyinggung hal-hal negatif di sekitar Setgab. "Anggota Setgab itu adalah 75 persen dari total suara di DPR. Kita yang mayoritas di parlemen yang tergabung dalam Setgab ini seharusnya juga menggambarkan akal kolektif masyarakat. Filosofi inilah yang hilang," kata Anis Matta. Di mata Anis Matta, kelemahan Setgab selama ini karena menggunakan pendekatan instruksional. "Jadi, pendekatannya tidak boleh instruksional. Itu minyak harus naik, tidak boleh ngomong yang lain. Century harus terima, harus dibela, tidak boleh ngomong yang lain. Sehingga kemudian, segala hal serba dipolitisasi, didekati secara emosional. Ini masalah kesetiaan, ini masalah loyalitas, ini tidak loyal, anda munafik dan seterusnya," tutur Anis dengan mimik serius.
Menurut Anis Matta, persoalan yang dihadapi bukan hanya persoalan Setgab, tapi sistem politik yang berubah dari sistem demokrasi menjadi otoriter. "Kalimat-kalimat loyalitas, munafik ini kan hanya ada dalam masyarakat berbudaya feodal, atau budaya dalam sistem pemerintahan otoriter. Kalau anda baca dalam negara komunis, itu kan bahasa-bahasa seperti ini yang dipakai kepada orang yang berbeda. Ini tidak loyal pada negara, penghianat negara, komprador, macam-macam. Sama juga dengan bahasanya Hitler semuanya. Ini tidak sehat dalam kehidupan demokrasi," tandas Anis Matta didampingi sejumlah anggota Fraksi PKS DPR. Padahal, dalam sistem presidensial itu, hanya satu lembaga penyeimbang bagi eksekutif, namanya legislatif. "Kalau mau seperti itu, mending kita berubah saja jadi kerajaan. Jangan pakai republik kalau begitu. Kan ini masalah," katanya.
http://www.jpnn.com/read/2013/06/10/...ggung-Komunis-
PKS Anggap Demokrat Seperti Penguasa Zaman Orba
Jum'at, 07 Juni 2013 06:49

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak mau menanggapi secara serius terhadap desakan yang muncul dari Partai Demokrat (PD) agar menarik kadernya yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.
Desakan itu muncul, usai PKS menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Hak Demokrat mau bicara apa saja, kami tidak akan marah-marah menanggapi pernyataan tersebut. Kan pernyataan tersebut sudah biasa setiap ada perbedaan," kata Anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal saat dihubungi Okezone di Jakarta, Kamis (6/6/2013) malam.Menurutnya, sikap PD seperti rezim penguasa pada zaman Orde Baru (Orba) yang selalu memaksakan kehendak kepada semua pihak.
Seharusnya, kata dia, partai berlambang bintang mercy tersebut bisa menerima atau menghormati perbedaan pendapat diantara anggota Setgab Koalisi."Sekarang zaman demokrasi bukan zaman Orba atau zaman otoriter. Arti alam demokrasi berbeda harus disikapi dengan elegan dan dialog bukan dengan marah," ujarnya.
Untuk itu, sambung dia, partai besutan Anis Matta ini tak akan sedikitpun menanggapi desakan PD. Hal ini justru semakin memperkeruh suasana politik di internal Setgab dan akan mengalihkan isu krusial yakni kenaikan harga BBM."Bisa sampai kita hidupnya di alam Demokrasi tapi mimpinya masih zaman otoriter. Harusnya sikapnya wajar saja ketika ada perbedaan pendapat," sindirnya.
http://news.okezone.com/read/2013/06...asa-zaman-orba

SBY
SBY: Pemerintahan Otoriter Bisa Lebih Baik Dibanding Demokrasi
17 Apr 2013 21:14:01
Jakarta, Aktual.co — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus berkicau lewat akun Twitter @SBYudhoyono. Kali ini, Ketua Umum Partai Demokrat tersebut berbicara tentang Demokrasi dan otoriterianisme.
"@SBYudhoyono: 2. Pertama, pemerintahan otoritarian yang bersih, .. bisa saja lebih baik jika dibandingkan dengan demokrasi yang buruk. *SBY*," tulisnya, Rabu (17/4).
Lima twit dibuat SBY tentang Demokrasi. Menurutnya Demokrasi yang baik tetap merupakan pilihan sistem politik terbaik."@SBYudhoyono: 3. Tetapi, kedua, ... bagaimanapun, demokrasi yang matang dan stabil akan selalu lebih baik dari sistem politik apapun. *SBY*," ujarnya.
Kebebasan dan kepatuhan atas hukum menjadi salah satu prinsip Demokrasi yang sehat."@SBYudhoyono: 4. Ketiga, ... ciri penting demokrasi yang baik adalah adanya kebebasan (freedom) & kepatuhan pada hukum (rule of law). *SBY*," tulisnya.
SBY meminta rakyat Indonesia untuk terus mengawal Demokrasi.
"@SBYudhoyono: 5. Di era transformasi ini, kita tengah membangun demokrasi yang makin matang, stabil dan berkualitas. Mari sukseskan. *SBY*," tutupnya.
http://www.aktual.co/politik/210040s...ding-demokrasi
--------------------

Makanya, kata orang bijak, kalau masuk WC itu jangan lama-lama. Awalnya mau muntah akibat aromanya yang bau busuk itu. Tapi kalau anda lama-lama berada di dalam WC itu, bau tadi akhirnya jadi biasa, dan malahan bisa bikin betah berjam-jam menghirup bau busuk di dalamnya. Ketika anda keluar wC, orang yang berpapasan dengan anda merasa mau muntah, karena bau badan anda sudah mirip dengan bau WC. Tapi anda malah enjoy aja tuh! Makanya, jangan lama-lama masuk dalam WC, selain berbau busuk, disana adalah tempat tinggal Jin.

Senin, 10 Juni 2013 , 04:35:00

Anis Matta
KENDARI - Ternyata, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, Lc punya kesan buruk dengan keberadaan Sekretariat Gabungan (Setgab). Ketika berbicara saat berkunjung di Graha Pena Kendari, Sabtu (8/6), Anis sempat menyinggung hal-hal negatif di sekitar Setgab. "Anggota Setgab itu adalah 75 persen dari total suara di DPR. Kita yang mayoritas di parlemen yang tergabung dalam Setgab ini seharusnya juga menggambarkan akal kolektif masyarakat. Filosofi inilah yang hilang," kata Anis Matta. Di mata Anis Matta, kelemahan Setgab selama ini karena menggunakan pendekatan instruksional. "Jadi, pendekatannya tidak boleh instruksional. Itu minyak harus naik, tidak boleh ngomong yang lain. Century harus terima, harus dibela, tidak boleh ngomong yang lain. Sehingga kemudian, segala hal serba dipolitisasi, didekati secara emosional. Ini masalah kesetiaan, ini masalah loyalitas, ini tidak loyal, anda munafik dan seterusnya," tutur Anis dengan mimik serius.
Menurut Anis Matta, persoalan yang dihadapi bukan hanya persoalan Setgab, tapi sistem politik yang berubah dari sistem demokrasi menjadi otoriter. "Kalimat-kalimat loyalitas, munafik ini kan hanya ada dalam masyarakat berbudaya feodal, atau budaya dalam sistem pemerintahan otoriter. Kalau anda baca dalam negara komunis, itu kan bahasa-bahasa seperti ini yang dipakai kepada orang yang berbeda. Ini tidak loyal pada negara, penghianat negara, komprador, macam-macam. Sama juga dengan bahasanya Hitler semuanya. Ini tidak sehat dalam kehidupan demokrasi," tandas Anis Matta didampingi sejumlah anggota Fraksi PKS DPR. Padahal, dalam sistem presidensial itu, hanya satu lembaga penyeimbang bagi eksekutif, namanya legislatif. "Kalau mau seperti itu, mending kita berubah saja jadi kerajaan. Jangan pakai republik kalau begitu. Kan ini masalah," katanya.
http://www.jpnn.com/read/2013/06/10/...ggung-Komunis-
PKS Anggap Demokrat Seperti Penguasa Zaman Orba
Jum'at, 07 Juni 2013 06:49

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak mau menanggapi secara serius terhadap desakan yang muncul dari Partai Demokrat (PD) agar menarik kadernya yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.
Desakan itu muncul, usai PKS menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Hak Demokrat mau bicara apa saja, kami tidak akan marah-marah menanggapi pernyataan tersebut. Kan pernyataan tersebut sudah biasa setiap ada perbedaan," kata Anggota Majelis Syuro PKS, Refrizal saat dihubungi Okezone di Jakarta, Kamis (6/6/2013) malam.Menurutnya, sikap PD seperti rezim penguasa pada zaman Orde Baru (Orba) yang selalu memaksakan kehendak kepada semua pihak.
Seharusnya, kata dia, partai berlambang bintang mercy tersebut bisa menerima atau menghormati perbedaan pendapat diantara anggota Setgab Koalisi."Sekarang zaman demokrasi bukan zaman Orba atau zaman otoriter. Arti alam demokrasi berbeda harus disikapi dengan elegan dan dialog bukan dengan marah," ujarnya.
Untuk itu, sambung dia, partai besutan Anis Matta ini tak akan sedikitpun menanggapi desakan PD. Hal ini justru semakin memperkeruh suasana politik di internal Setgab dan akan mengalihkan isu krusial yakni kenaikan harga BBM."Bisa sampai kita hidupnya di alam Demokrasi tapi mimpinya masih zaman otoriter. Harusnya sikapnya wajar saja ketika ada perbedaan pendapat," sindirnya.
http://news.okezone.com/read/2013/06...asa-zaman-orba

SBY
SBY: Pemerintahan Otoriter Bisa Lebih Baik Dibanding Demokrasi
17 Apr 2013 21:14:01
Jakarta, Aktual.co — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus berkicau lewat akun Twitter @SBYudhoyono. Kali ini, Ketua Umum Partai Demokrat tersebut berbicara tentang Demokrasi dan otoriterianisme.
"@SBYudhoyono: 2. Pertama, pemerintahan otoritarian yang bersih, .. bisa saja lebih baik jika dibandingkan dengan demokrasi yang buruk. *SBY*," tulisnya, Rabu (17/4).
Lima twit dibuat SBY tentang Demokrasi. Menurutnya Demokrasi yang baik tetap merupakan pilihan sistem politik terbaik."@SBYudhoyono: 3. Tetapi, kedua, ... bagaimanapun, demokrasi yang matang dan stabil akan selalu lebih baik dari sistem politik apapun. *SBY*," ujarnya.
Kebebasan dan kepatuhan atas hukum menjadi salah satu prinsip Demokrasi yang sehat."@SBYudhoyono: 4. Ketiga, ... ciri penting demokrasi yang baik adalah adanya kebebasan (freedom) & kepatuhan pada hukum (rule of law). *SBY*," tulisnya.
SBY meminta rakyat Indonesia untuk terus mengawal Demokrasi.
"@SBYudhoyono: 5. Di era transformasi ini, kita tengah membangun demokrasi yang makin matang, stabil dan berkualitas. Mari sukseskan. *SBY*," tutupnya.
http://www.aktual.co/politik/210040s...ding-demokrasi
--------------------

Makanya, kata orang bijak, kalau masuk WC itu jangan lama-lama. Awalnya mau muntah akibat aromanya yang bau busuk itu. Tapi kalau anda lama-lama berada di dalam WC itu, bau tadi akhirnya jadi biasa, dan malahan bisa bikin betah berjam-jam menghirup bau busuk di dalamnya. Ketika anda keluar wC, orang yang berpapasan dengan anda merasa mau muntah, karena bau badan anda sudah mirip dengan bau WC. Tapi anda malah enjoy aja tuh! Makanya, jangan lama-lama masuk dalam WC, selain berbau busuk, disana adalah tempat tinggal Jin.

Diubah oleh yantique 10-06-2013 01:07
0
2.2K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan