Kaskus

News

putroephangAvatar border
TS
putroephang
Lezatnya Mie Aceh ala Masak Arang di Banda Aceh
Pernah Mencoba Mie Aceh?? Bagaimana Rasanya?? Tentu nikmat bukan,,!!. Namun bagaimana dengan Mie Aceh yang dimasak dengan tidak menggunakan kompor gas atau minyak tanah, melainkan dengan arang. Anda Pernah Mencobanya?? Hmmm,, Rasanya dua kali lipat lebih nikmat dan lezat.

Salah satu kuliner andalan Aceh yang sudah dikenal hingga nusantara ini, akan lebih nikmat jika dimasak dengan arang. Pasalnya, api dari arang ini akan membuat mie tersebut lebih harum dan rasa bumbunya lebih 'cetar membahana' di lidah.

Di Aceh sendiri, tidak banyak yang menjajakan kuliner ini, yang dimasak dengan arang. Selain harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan kompr, memasak dengan arang juga harus menjaga api tersebut tetap menyala dari mulai hingga selesai berjualan.

Di Banda Aceh, anda bisa menemukan 'Mie Aceh ala Masak Arang' ini di kawasan Beurawe, tepatnya di 'Mie Dee Idola' Palace Kupie.

Disini, Rusliadi (35), Putra Aceh yang pernah meraih Juara I Lomba Mie Aceh yang digelar oleh Yamaha Motor pada 2007 silam, akan menunjukkan kebolehannya, dengan memasak Mie Aceh dalam tempo 5 menit, dan tidak merasanya sendiri saat sedang memasaknya. Hasilnya, tanpa diragukan lagi dan dijamin anda akan ketagihan.

"Yang rasa itu adalah pelanggan. Jika kita merasa-rasa mie yang kita buat untuk pelanggan, maka kita tidak percaya dengan apa yang kita buat. Alhamdulilah, belum ada pelanggan yang kecewa, dan jarang pelanggan yang mengatakan rasanya tawar atau asin. Rata-rata rasanya pas," kata Rusliadi saat ditemui acehonline.info, Minggu (9/6) di Banda Aceh.

Ketika ditanyai pengalamannya memasak Mie Aceh, Rusliadi mengaku telah mulai memasak Mie Aceh, sejak duduk di bangku SMP.

"Tahun 1991 saya susah mulai berjualan Mie Aceh, namun jika pertama kali membuat Mie Aceh ketika saya SMP saat membantu orang tua berjualan," ujar pria kelahiran 1976 ini.

Sementara itu soal 'Mie Aceh ala Arang', Rusliadi mengaku metode tersebut kerap dilakukan para orang tua terdahulu di tanah kelahirannya, yakni Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie.

"Di Sigli lah asal muasal Mie Aceh ala Arang ini. Karena di Kecamatan Mutiara, sebelum lahir saya para orang tua dulu sudah memasak Mie Aceh dengan arang," imbuhnya.

Ketika ditanyai mengapa di Zaman modern sepeti ini tetapi masih memasak dengan arang, Rusliadi mengaku hal tersebut tetap dilakukannya untuk melestarikan ilmu turun-temurun yang telah diperolehnya dari para orang tua di kampung halamannya.

"Jika masak Mie Aceh pakai arang, maka masaknya merata, wanginya beda, bumbunya lebih terasa, dan rasanya lebih enak," jelas Rusliadi. "Jika masak dengan kompor akan lengket di kuali, tapi kalau dengan arang tidak," tambahnya.

Selain itu, Rusli mengaku, jika memasak dengan arang, para pelanggannya lebih sering kembali, untuk kembali mencoba Mie Aceh buatanya. Pria yang telah berjulan di sejumlah daerah, seperti Lhokseumawe, Beurenuen, medan, jakarta, dan batam ini jua mengaku, Mie Aceh yang dijualnya akan lebih banyak terjual, dibandingkan jika ia memasaknya dengan kompor.

"saya pernah coba beralih ke kompor, tapi banyak pelanggan marah dan kecewa. Karena banyak pelanggan yang bilang tidak pernah makan Mie Aceh seperti yang saya buat di tempat lain.

Pelanggan yang makan mie juga saya lihat tidak habis, paling cuma setengah piring. Tapi jika dimasak dengan arang bisa dibilang bersih piringnya. Jadi pelanggan tetap meminta saya memasak dengan menggunakan arang," ujarnya.

Ketika ditanyai mengapa di Aceh tidak banyak yang memasak mie dengan menggunakan arang, Rusli menyatakan selain teknik memasaknya sulit, penjual mie jika menggunakan arang juga harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.

"Jika tidak terbiasa, salah-salah bisa gosong (hangus). Dan, jika memasak dengan arang harus selalu menjaga api tetap menyala.

Untuk sekali berjualan bisa menghabiskan 10 Kg arang, dengan biaya 50 ribu. Kalau gas atau minyak tanah tidak sampai segitu, dan tidak banyak mengeluarkan biaya," ujar Rusli.

"Walaupun harus mengeluarkan biaya besar, saya tetap akan menggunakan arang, supaya pelanggan saya bisa puas dengan Mie Aceh yang saya masak," tambahnya.

Ketika ditanyai rahasia lainnya, yang membuat Mie Aceh buatanya lebih nikmat, Rusli mengaku dalam membuat Mie Aceh, ia meracik bumbunya sendiri.

"Untuk meracik bumbu agar pas, saya membutuhkan waktu yang sangat lama. Setelah delapan tahun baru ketemu bumbu yang pasnya," imbuhnya.

Selain itu, Rusli menambahkan, dalam menyajikan Mie Aceh ke pelanggan, ia tetap melengkapinya dengan acar (bawang+cabai kecil) dan kerupuk empeng (belinjo).

"Selain memasak mie biasa, Mie Aceh juga bisa ditambah ditambah terlur, udang, dan daging, kepiting agar rasanya lebih enak, yang dimasak tumis (basah), rebus (berkuah), atau goreng (kering)," kata Rusli.

Sementara itu soal Harga, Rusli menyatakan dirinya tetap memasang tarif biasa, seperti layaknya penjual Mie Aceh lainnya.

"Untuk harga Mie Aceh biasa Rp 8 ribu, pakai telur Rp10 ribu, pakai udang Rp 15 ribu, Pakai Daging Rp 20 Ribu, dan pakai kepiting 25 ribu," imbuh Rusli. "Terkadang saya juga ngasih diskon, bagi yang udah jadi pelanggan tetap," tambahnya.

Penasaran dengan rasa Mie Aceh ala Masak Arang ini?? Langsung saja ke Palace Kupie Beurawe-Banda Aceh.(sumber)


Mantap oiii,,,,,,,,emoticon-Kissemoticon-Kissemoticon-Kiss
0
6.6K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan