
Jakarta - Saat masih kelas 1 SMP, Christy Zakarias menggagas untuk mengajar bahasa Inggris gratis kepada anak-anak yang kurang mampu di bantaran Sungai Cisadane, Tangerang, Banten. Christy menggalang kawan-kawannya hingga kegiatan itu berjalan selama 4 tahun. Hingga Christy diganjar The International Diana Award, penghargaan dari Inggris untuk mengenang Lady Diana.
Award itu berupa piagam yang ditandatangani langsung oleh PM David Cameron. Dia juga berkesempatan mengikuti workshop yang mempertemukan semua pemenang Diana Award dari seluruh dunia. Christy menjadi penerima Diana Award 2013, sekaligus yang pertama di Indonesia.
"Jadi sebenarnya award ini aku dinominasikan guruku 5 bulan sebelumnya, terus melalui proses seleksi dan dirilis Mei ini," tutur Christy yang menerima Diana Award karena proyek Riveria-nya.
Awalnya, pada tahun 2009, saat Christy masih duduk di kelas 7 Sinar Mas World Academy membuat proyek Riveria bagi anak-anak tidak mampu di bantaran Sungai Cisadane, Kampung Lengkong, Banten, dengan mengajar bahasa Inggris gratis. Kampung ini tak jauh dari sekolah Christy di kawasan Serpong. Christy menggalang dukungan teman-teman, kakak kelas hingga kepala sekolahnya dengan membuat proposal hingga mengajukan izin ke RT/RW setempat.
"Tahun ini sudah tahun keempat," kata Christy yang dihubungi detikcom usai menerima penghargaan Diana Award dari Dubes Inggris untuk RI Mark Canning, Kamis (30/5/2013).
Christy dan teman-teman mengajar bocah-bocah kelas 1-6 SD, dan seperti kursus bahasa Inggris, ada tes untuk membagi anak-anak itu dalam 3 kelas kemampuan. Karena mengajar anak-anak, Christy merasa tantangannya lebih besar.
"Sejauh ini kendalanya sama anak-anak kalau belajar ada rasa bosan, harus menemukan cara baru interaktif yang bisa bikin mereka semangat. Jadi pakai teknik student to student, menggabungkan cara tradisional di kelas, untuk make sure anaknya ngerti, kita pakai permainan, lagu dan alat peraga," tutur remaja berusia 14 tahun ini.
Christy dan Riveria mengajar bahasa Inggris tiap hari Jumat selama 1,5 jam, sejak pukul 15.00 WIB namun sudah menyiapkan materi ajarnya sejak hari Senin. Semakin lama, peminat kursus bahasa Inggris gratis ini semakin berkembang. Akhirnya, kegiatan yang dibuat pun bukan hanya bahasa Inggris, melainkan juga mengajar bola dan merenovasi perpustakaan sekolah.
"Jadi Selasa dan Rabu itu renovasi perpustakaan, Kamis mengajar bola dan Jumat mengajar bahasa Inggris. Sekarang sudah sekitar 50-60 anak yang kami ajar," imbuh dia.
Jumlah pengajar kini juga berkembang, semua adalah teman-teman Christy di sekolah hingga berjumlah 45-50 orang yang dibagi ke dalam 3 kegiatan itu. Kini, tempat belajar bahasa Inggris gratis dan kegiatan Riveria itu bertempat di MI Tarbiyatul Islamiyah, Serpong.
Tak cuma mengajar bahasa Inggris gratis, Christy dan teman-temannya juga menggagas Global Issues Network Indonesia (Gindo), konferensi tahunan anak muda Indonesia yang membahas masalah lingkungan dan sosial.
"Tahun ini Gindo sudah menginjak tahun ketujuh," tutur gadis yang gemar membaca dan sedang memfavoritkan buku Divergent karya Veronica Roth ini.
Penggemar penyanyi Demi Lovato dan Greyson Chance ini juga sempat memiliki grup band saat SMP. Gadis kelahiran Bekasi, 19 Juli 1998 ini menyampaikan pesan buat anak muda Indonesia.
"Kalau misalnya ada kemauan untuk menolong orang lain membuat proyek yang menolong dan menguntungkan orang lain minta bantuan orang-orang dewasa di sekitarnya, kalau misalnya mau melakukan dengan tulus berjalannya bakal sukses dengan ide yang diajukan," tutup gadis yang bercita-cita menjadi psikolog ini.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/05/30/195639/2260922/608/christy-zakarias-mengajar-bahasa-inggris-gratis-dan-sabet-diana-award"]SUMBER[/URL]