Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ulinnauAvatar border
TS
ulinnau
Nyesel gan kalo gak baca "Kisah Penantian Seorang Anak"


emoticon-Matabeloemoticon-Matabelo emoticon-Matabelo

Kisah Nyata yang Mengharukan,Mama Jangan Benci Aku

20 tahun yang lalu tepat jam 2 dini hari seorang ibu bernama Mary melahirkan anak laki-laki, wajahnya tampan namun sepertinya terlihat agak bodoh. Sam, suaminya, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang mental. Mary berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau bahkan pelayan asal jangan terlihat lagi olehnya.

Namun Sam suaminya mencegah niat buruk itu. Akhirnya dengan terpaksa Mary membesarkannya juga. di tahun kedua setelah Eric dilahirkan Mary-pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Mereka menamainya Angelica dan sangat menyayanginya. Seringkali Mary mengajaknya pergi ke taman hiburan & membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun Mary selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan Mary.

Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga mereka menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya Mary mengambil tindakan yang akan membuatnya menyesal seumur hidup. Mary pergi meninggalkan kampung kelahirannya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap ditinggalkan begitu saja.

Kemudian mereka tinggal di sebuah gubuk setelah rumahnya laku terjual untuk membayar hutang. Waktupun berlalu…. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun….. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saat ini Mary telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia pernikahan mereka telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk Mary yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang.

Angelica telah berumur 12 tahun dan mereka menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan yang terkenal. Tidak ada lagi yang mengingat tentang Eric. Sampai suatu malam, malam dimana Mary bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah Mary. Sambil tersenyum ia berkata:

"Tante, Tante kenal mama Mary?
Eric lindu cekali pada mama!"

Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun Mary menahannya sambil berkata:

"Tunggu..., sepertinya Saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?"
"Nama Saya Elic, Tante."
"Eric? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?"

Mary menerpanya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar di kepalanya. Baru sekarang Mary menyadari betapa jahat perbuatannya dulu. Rasanya seperti mau mati saja saat itu.
Dalam kepanikan Mary berujar: “Ya, Mary harus mati..., mati..., mati...”
Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan digoreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikirannya. Mary-pun mengurungkan niatnya untuk bunuh diri dan berkata:
“Ya Eric, mama akan menjemputmu Eric...”

Sore itu Mary memarkir mobil birunya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatapnya dari samping sambil bertanya:

"Mary, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah aku menceritakan hal yang telah kulakukan dulu."

Namun akhirnya Mary menceritakannya juga dengan terisak-isak. Ternyata Tuhan sungguh baik kepadanya. Ia telah diberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangisnya reda, Mary keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Matanya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapannya. Mary mulai teringat betapa gubuk itu pernah ditempati beberapa tahun lamanya dan Eric.. Eric...

mary meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih Mary berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apa pun!
Perlahan mata Mary mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu.

Namun Mary tidak menemukan siapa pun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Mary mengambil seraya mengamatinya dengan seksama... Mata Mary mulai berkaca-kaca, Mary mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. .. Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, Mary pun keluar dari ruangan itu... Air mata Mary mengalir dengan deras. Saat itu Mary hanya diam saja. Sesaat kemudian Mary dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, Mary melihat seseorang di belakang mobil. Mary sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.

Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali Mary tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur Mary dengan suaranya yang parau.

"Heii...! Siapa kamu?!
Mau apa kau ke sini?!"

Dengan memberanikan diri, Mary pun bertanya,
"Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"
Ia menjawab, "Kalau kau ibunya, kau sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kau, 10 tahun yang lalu sejak kau meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'mama..., mama!' Karena tidak tega, aku terkadang memberinya makan & mengajaknya tinggal bersama. Walaupun aku orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun aku tidak akan meninggalkan anakku seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..."

Mary pun membaca tulisan di kertas itu...

"Mama, mengapa Mama tidak pernah kembali lagi...? Mama marah sama Eric, ya? Mama, biarlah Eric yang pergi saja, tapi mama harus berjanji kalau mama tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Ma..."

Mary menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan... katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!"
Brad memeluk tubuh Mary yang bergetar keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila mama-nya datang, mama-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana ... Ia hanya berharap dapat melihat mama-nya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya disana. Nyonya, dosa Anda tidak terampuni!"

Mary kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

Miris gan bacanya. ane sampe emoticon-Mewekemoticon-Mewekemoticon-Mewek
kalo kayak gini kira2 mamanya durhaka gak ya gan?? emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S)

kalo berkesan mohon di ya gan

atau biar adem kasih:

Diubah oleh ulinnau 08-06-2013 06:42
0
3K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan